PHRI Ungkap Biang Kerok Okupansi Hotel di Bantul Terjun Bebas

PHRI Ungkap Biang Kerok Okupansi Hotel di Bantul Terjun Bebas

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 16 Agu 2023 16:42 WIB
Okupansi Hotel Mulai Meningkat hingga Weekend Capai 50%
Ilustrasi okupansi hotel. Foto: Esti Widiyana
Bantul -

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bantul menyebut tingkat okupansi di Bumi Projotamansari bulan Agustus anjlok drastis. Penyebabnya, kunjungan wisatawan turun hingga kegiatan OPD di Hotel terhenti.

Ketua PHRI Bantul Yohanes Hendra mengatakan, bahwa pada Juni okupansi di Bantul di angka 80%. Sedangkan pada Juli, Hendra menyebut tingkat okupansi di Bantul lebih dari 80%.

"Tapi di Agustus ini terjun bebas, karena tingkat hunian rata-rata 20 sampai 30 persen," kata Hendra kepada wartawan di Kabupaten Bantul, Rabu (16/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, hal tersebut karena tingkat kunjungan wisata saat akhir pekan sangat landai sekali pada bulan Agustus. Selain itu, saat ini kegiatan organisasi perangkat daerah (OPD) di hotel-hotel tiba-tiba terhenti.

"Bahkan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh OPD terhenti. Penyebabnya mungkin belum ada kegiatan dan segala macam," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Oleh sebab itu, Hendra menyebut saat ini tengah menggencarkan promosi baik di penginapan hingga destinasi wisata. Namun, jika upaya tersebut masih tidak membuahkan hasil paling tidak mempertahankan okupansi saat ini saja.

"Karena itu kita membuat promosi-promosi untuk mengangkat tingkat kunjungan di destinasi-destinasi maupun tingkat hunian cukup tinggi bulan Agustus. Tapi kembali lagi kita tetap berusaha mempertahankan tingkat okupansi yang ada," ucapnya.

Di sisi lain, Hendra berharap situasi seperti ini bisa segera berlalu. Pasalnya, saat ini sudah mendekati akhir tahun dan setiap perusahaan pasti ingin pembukuan akhir tahunnya sesuai target.

"Kami berharap situasi ini tidak berkepanjangan, kami harap bulan September mulai naik lagi okupansinya. Karena kalau kunjungan seperti ini tentunya akan menjadi masalah bagi para pengusaha apalagi mendekati akhir tahun untuk tutup buku untuk mengejar target tahunan perusahaan," katanya.




(apl/ams)

Hide Ads