Ibu-Anak Asal Sleman Korban Laka Maut Bus Cahaya Trans Dimakamkan 1 Liang

Ibu-Anak Asal Sleman Korban Laka Maut Bus Cahaya Trans Dimakamkan 1 Liang

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 22 Des 2025 19:06 WIB
Ibu-Anak Asal Sleman Korban Laka Maut Bus Cahaya Trans Dimakamkan 1 Liang
Jenazah ibu dan anak korban kecelakaan maut bus Cahaya Trans di Semarang dimakamkan dalam satu liang di Cangkringan, Sleman, Senin (22/12/2015). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Ibu dan anak asal Cangkringan, Sleman, Endah (48) dan Mutiara Citra Dwi Purwita (19), turut menjadi korban kecelakaan maut Bus PO Cahaya Trans di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Semarang, dini hari tadi. Jenazah keduanya dimakamkan dalam satu liang.

Pantauan detikJogja, jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 17.17 WIB. Ratusan pelayat saat itu sudah memadati rumah duka. Prosesi pemakaman langsung dimulai. Jenazah ibu dan anak itu lalu dibawa ke makam yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah duka.

Liang makam yang disediakan hanya satu. Namun, liang tersebut disekat menjadi dua bagian. Tetangga korban, Binuko Wawan, mengatakan satu liang itu sudah disiapkan di pemakaman umum Kebur Lor yang tak jauh dari kediaman korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah ibu dan anak korban kecelakaan maut bus Cahaya Trans di Semarang dimakamkan dalam satu liang di Cangkringan, Sleman, Senin (22/12/2015).Jenazah ibu dan anak korban kecelakaan maut bus Cahaya Trans di Semarang dimakamkan dalam satu liang di Cangkringan, Sleman, Senin (22/12/2015). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

"Dimakamkan di pemakaman umum. Jadiin satu, satu lubang, satu liang," kata Binuko saat ditemui wartawan, Senin (22/12/2025).

Binuko mengaku kaget saat mendapat kabar duka ini. Kabar itu datang dari panggilan telepon Purwoko kepada rekan kerjanya di Sleman. Purwoko ialah suami Endah dan ayahnya Mutiara. Purwoko selamat dari kecelakaan itu. Ia kini dirawat di rumah sakit di Semarang.

ADVERTISEMENT

"Ya kaget juga, ini tahunya justru dari Pak Purwoko, dia yang telepon ngabari," kata Binuko.

Di mata tetangga, keluarga Purwoko dikenal sangat baik dan bermasyarakat. Endah yang berasal dari Bogor juga disebut aktif bersosialisasi dengan masyarakat. Begitu pula dengan Mutiara.

"Mbak Mutiara dengan anak-anak muda itu humble dan entengan (suka membantu). Sesulit apapun waktunya, kalau ada kegiatan kepemudaan selalu aktif srawung," ungkap Binuko.

Binuko juga memiliki kenangan tersendiri karena Endah pernah membantu mengasuh anaknya saat masih bayi. Dia juga sempat mendengar kabar soal rencana mudik mereka.

"Rencana awal mereka mau ke Bogor tanggal 21, tapi ternyata maju seminggu yang lalu. Malah tanggal 21 ini pulang untuk selamanya," ucap dia.

Sementara itu kakak sepupu korban, Miftahul Ma'rifah, menuturkan bahwa pihak keluarga menerima kabar duka tadi sekitar pukul 07.00 WIB.

Kabar itu menyebutkan bahwa Mutiara meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan ibunya, Endah, mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan dibawa ke rumah sakit.

"Saya dikabari adik sepupu saya tadi pagi. Mutia meninggal di tempat dan Ibu Endah meninggal di perjalanan," ujar Miftahul.

Miftahul menjelaskan, keluarga Purwoko baru saja mudik ke Bogor, Jawa Barat, untuk mengunjungi orang tua Endah. Mereka berangkat pada Jumat pekan lalu dan berencana pulang ke Sleman setelah sekitar 10 hari di Bogor.

"Tujuannya mudik ke tempat orang tua Bu Endah, karena Bu Endah aslinya Bogor. Kalau Pak Pur (Purwoko) asli sini (Jogja)," jelasnya.

Diketahui, Mutiara merupakan mahasiswi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Dia merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Kakak kandungnya saat ini sedang bekerja di Jepang.

Miftahul mengungkapkan dia berkomunikasi dengan Mutiara pada Minggu (21/12) kemarin. Saat itu Tiara beserta orang tuanya hendak kembali ke Jogja.

"Terakhir ada kabar pas mau pulang, bilang sudah OTW (dalam perjalanan) pulang. Tapi setelah itu sudah tidak ada kabar lagi," ungkapnya.

Dilansir detikJateng, kecelakaan bus itu terjadi di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang. Dari total 34 orang di dalam bus, sebanyak 16 penumpang dinyatakan meninggal dunia, sementara 18 orang lainnya selamat.

Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 00.45 WIB dan pencarian korban kecelakaan itu melibatkan Basarnas Kota Semarang.

"Kecelakaan melibatkan bus PO Cahaya Trans dari Jakarta, Jatiasih, tujuan Jogja, dengan nomor polisi B 7201 IV," kata Budiono dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/12).

Ia mengatakan, bus saat itu melaju dengan kecepatan tinggi di tol dan menabrak pembatas jalan. "Melaju dengan kecepatan tinggi menabrak pembatas jalan di tikungan jalur penghubung RAM 3, Exit Tol Krapyak Semarang," ujarnya.




(dil/alg)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads