Massa dari warga Wonokromo yang tergabung dalam Aliansi Wonokromo Gelap menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kalurahan Wonokromo, Pleret, Bantul. Mereka menyampaikan lima tuntutan, salah satunya soal penanganan kasus dugaan penyelewengan dana kalurahan.
Pantauan detikJogja, tampak spanduk berwarna hijau bertuliskan 'opening kandang tikus 1,9 M' terpasang di plakat Kalurahan Wonokromo. Selain itu, terdapat pula coretan cat semprot bertuliskan 'lumbung tikus' di salah satu plakat bertuliskan Pokdarwis Pesona Mulya.
Sedangkan massa sudah tidak ada yang berada di Kalurahan Wonokromo. Tampak pula gerbang kalurahan tertutup rapat dengan kondisi terkunci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator Aliansi Wonokromo Gelap, Ahmad Sabiq, mengatakan aksi merupakan murni gerakan dari masyarakat. Sabiq memastikan tidak ada yang menunggangi aksi tersebut.
"Aksi tadi muncul dari keresahan masyarakat atas kasus dugaan penyelewengan dana Kalurahan Wonokromo. Kami mulai aksi jam 10 pagi dan selesai jam setengah 12 siang," kata Sabiq kepada detikJogja di Wonokromo, Pleret, Bantul, Senin (22/12/2025).
Dalam aksi tersebut, Sabiq menambahkan, menyampaikan lima tuntutan.
"Kita ada lima tuntunan, yang pertama agar mengusut tuntas perihal kasus penyelewengan dana desa. Kedua kita minta transparansi dari kalurahan, karena selama ini kalurahan itu sangat tertutup terkait informasi transparansi anggaran," ujarnya.
Selanjutnya, yang ketiga adalah menuntut agar pelayanan di Kalurahan Wonokromo diperbaiki. Pasalnya, Sabiq menilai pelayanan di Kalurahan Wonokromo itu sangat buruk sekali.
"Keempat, hilangkan pungutan yang tidak sesuai regulasi dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) harus dievaluasi agar lebih proaktif kepada masyarakat, dalam artian mendengar aspirasi masyarakat. Tapi yang kita tekankan di tiga poin tadi," ucapnya.
Sabiq mengungkap akan melakukan aksi lagi jika kelima tuntutan itu tidak dipenuhi. Bahkan, aksi itu dengan skala yang lebih besar.
"Kita akan ada aksi lagi kalau kalurahan tidak bisa sungguh-sungguh berbenah dan aksi itu akan lebih besar," katanya.
Sementara itu, Lurah Wonokromo, Machrus Hanafi, mengatakan telah menemui massa yang melakukan aksi damai. Menurutnya, kalurahan akan berusaha memenuhi tuntunan massa.
"Tadi ada lima tuntutan dan kita sudah menyampaikan tanggapan di depan mereka. Terkait kasus dugaan penyelewengan dana kalurahan sudah disampaikan kalau dalam proses pemeriksaan baik inspektorat daerah Kabupaten Bantul dan Kejari Bantul," ujar Machrus.
Di sisi lain, Machrus menambahkan, akam mencopot banner yang terpasang di plakat Kalurahan Wonokromo.
"Banner-banner kemungkinan dicopot nanti," ucapnya.
(apl/ams)












































Komentar Terbanyak
Jawab Sindiran Luhut, UGM Pamerkan Penelitian Bawang Putih
Wisatawan Sambat Kena Getok Harga Sewa Tikar Rp 50 Ribu di Pantai Drini
Jogja Diprediksi Ramai Wisatawan Saat Nataru, GKR Bendara Minta Akamsi Sabar