Ulah Tangan Usil di Kleringan: Geser Water Barrier buat Potong Jalan

Ulah Tangan Usil di Kleringan: Geser Water Barrier buat Potong Jalan

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 19 Des 2025 13:26 WIB
Ulah Tangan Usil di Kleringan: Geser Water Barrier buat Potong Jalan
Susunan water barrier di jembatan Kleringan, Jumat (19/12). (Foto: Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja -

Belum lama rekayasa lalu lintas baru diterapkan di Jembatan Kleringan, Danurejan, Kota Jogja, sudah muncul 'tangan-tangan usil' untuk kepentingan pribadi. Yakni adanya pengguna jalan yang menggeser pembatas jalan atau water barrier untuk memotong jalan.

Diketahui, 10 Desember 2025 lalu pemerintah menerapkan pola lalu lintas baru di simpang Kleringan imbas dari penutupan Jembatan Kewek. Jembatan Kleringan yang tadinya satu arah dari barat ke timur, kini menjadi dua arah dengan water barrier menjadi pembatasnya.

Rekayasa baru ini, membuat kendaraan dari jalan Margoutomo harus memutar jauh ke timur di simpang Kridosono untuk ke Malioboro. Untuk memangkas jarak itu, muncullah pengguna jalan yang usil menggeser water barrier di jembatan Kleringan agar tidak harus memutar jauh di Kridosono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi egois pengguna jalan ini juga diunggah akun Instagram @merapi_uncover. Dalam unggahan itu, diposting sebuah foto water barrier yang tergeser di jembatan Kleringan.

"Tolong ditindak min sepertinya ada oknum tidak bertanggung jawab yang membuka pembatas di jalan klerengan sehingga menimbulkan kemacetan jika di siang maupun di sore hari tolong segera tindak min agar dinas terkait turun tangan," tulis keterangan dalam unggahan itu dilihat detikJogja, Jumat (19/12/2025).

ADVERTISEMENT

Kasat Lantas Polresta Jogja, AKP Alvian Hidayat, pun membeberkan adanya aksi usil pengendara itu. Menurutnya, aksi itu dilakukan saat malam hari atau saat petugas tidak berada di lokasi.

"Sudah kita benahi lagi (posisi water barrier)," jelas Alvian saat dimintai konfirmasi mengenai unggahan itu, Jumat (19/12).

"Tengah malam biasanya yang buka-buka itu (aksi geser water barrier)," sambungnya.

Alvian menyebut aksi penggeseran pembatas jalan ini tentu merugikan pengguna jalan lain, terlebih saat lalu lintas padat. Ia mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) terkait masalah ini.

"Kalau (aksi penggeseran water barrier) pas ketemu (lalu lintas) padat ya akan jadi hambatan, makanya kita sudah siapkan pos jaga di dua titik Kleringan," ungkapnya.

"Nanti mungkin diisi air atau bagaimana (tindakan selanjutnya), kita kordinasi dulu sama Dishub," lanjut Alvian.

Dihubungi terpisah, Kepala Dishub Kota Jogja Agus Arif Nugroho, menerangkan aksi geser water barrier ini tidak sering terjadi.

"Tidak, bisa jadi (dilakukan saat tak ada petugas), kan tidak 24 jam juga (petugas berjaga)," ujar Arif saat dihubungi hari ini.

Jika aksi geser water barrier itu dipergoki petugas, kata Arif, tindakan yang bisa dilakukan petugas hanya teguran dan edukasi.

"Kami berikan edukasi persuasi untuk memberikan pemahaman. (Water barrier) Kita rapikan kembali dan akan kita perkuat lagi," pungkas Arif.




(alg/ams)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads