Detik-detik Sebelum Remaja Tewas Tenggelam di Bendung Menoreh River Camp

Detik-detik Sebelum Remaja Tewas Tenggelam di Bendung Menoreh River Camp

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 19 Des 2025 05:52 WIB
Detik-detik Sebelum Remaja Tewas Tenggelam di Bendung Menoreh River Camp
Lokasi remaja tewas tenggelam di Samigaluh, Kulon Progo, Kamis (18/12/2025). Foto: Dok. Polres Kulon Progo
Jogja -

Seorang remaja berinisial MRH (15), tewas tenggelam setelah terjun ke Bendung Sigeduk di objek wisata baru bernama Menoreh River Camp, Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo. Begini detik-detik kejadiannya menurut keterangan saksi kepada Polres Kulon Progo.

Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Sarjoko, mengatakan korban dan teman-temannya ke lokasi wisata tersebut sekitar pukul 12.00 WIB, Kamis (18/12).

Setengah jam kemudian, korban dan satu temannya terjun ke bendungan di sisi barat. Menurut Sarjoko, bendungan di sisi barat itu kedalamannya sekitar 6 meter. Sementara itu satu teman lainnya tetap berada di pinggir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata korban dan satu temannya yang terjun itu tidak mahir berenang. Mereka berdua seketika tenggelam dan tak kunjung menyembul ke permukaan air.

Proses pencarian korban laka air di Samigaluh, Kulon Progo, Kamis (18/12/2025).Proses pencarian korban laka air di Samigaluh, Kulon Progo, Kamis (18/12/2025). Foto: Dok. Polres Kulon Progo

ADVERTISEMENT

"Melihat korban dan temannya tidak bisa berenang, karena itu teman yang tadinya nggak ikut terjun melakukan upaya penyelamatan," kata Sarjoko saat dimintai konfirmasi wartawan lewat pesan singkat, Kamis (18/12/2025) malam.

Satu teman korban yang ikut terjun itu akhirnya dapat diselamatkan lalu dibawa ke Puskesmas Samigaluh 2. Adapun korban inisial MRH sempat dinyatakan hilang sekitar 1,5 jam.

"Setelah dilakukan pencarian, korban baru muncul ke permukaan sekitar pukul 14.00 WIB. Petugas dan warga segera mengevakuasi korban ke Puskesmas Samigaluh 2," ujar Sarjoko.

Menurut hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Samigaluh 2, korban dinyatakan meninggal dunia akibat henti jantung dan tidak ditemukan denyut nadi saat tiba di puskesmas.

Sarjoko mengimbau masyarakat dan pengelola wisata untuk lebih waspada dan memperhatikan aspek keselamatan terutama di area perairan dengan kedalaman ekstrem.




(dil/apu)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads