Cuaca ekstrem yang tengah melanda wilayah Indonesia ternyata salah satunya disebabkan oleh dampak dari siklon tropis. Kondisi ini tak hanya memicu angin yang kencang, tapi juga membentuk gumpalan awan hingga hujan yang terjadi secara terus-menerus. Lantas, apa itu siklon tropis?
KBBI mendefinisikan siklon tropis sebagai siklon yang sumbernya berada di daerah tropis dengan tekanan udara yang sangat rendah disertai angin kencang dan hujan, kadang-kadang disertai badai guntur. Menurut BMKG, siklon tropis ini kerap terjadi di wilayah yang berada di bagian selatan ekuator. Termasuk yang ada di wilayah Samudra Hindia.
Tahukah kamu? Rupanya dengan Indonesia yang berada di garis khatulistiwa, membantu siklon susah terbentuk. Seperti dijelaskan dalam sebuah unggahan Instagram @infobmkg, keberadaan Indonesia di garis khatulistiwa membuat tempat gaya Coriolis menjadi sangat lemah. Dengan begitu, siklon akan terus berputar dan berkembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, gaya Coriolis di Indonesia yang cukup lemah inilah yang membuat siklon sebenarnya cukup sulit terbentuk. Meskipun begitu, ternyata Indonesia tetap berpotensi merasakan dampak dari siklon tropis. Termasuk adanya hujan deras, longsor, banjir, angin kencang, hingga gelombang yang tinggi. Yuk, cek penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Poin Utamanya:
- Siklon tropis adalah sistem tekanan rendah berintensitas kuat yang terbentuk di atas laut tropis hangat (di atas 26,5Β°C), ditandai angin berputar kencang, hujan lebat, dan memiliki masa hidup terbatas.
- Pembentukan siklon tropis dipicu oleh kombinasi tekanan udara rendah, penguapan laut hangat, efek Coriolis, dan ketidakstabilan atmosfer dengan tahapan pembentukan, belum matang, matang, hingga pelemahan.
- Dampak siklon tropis dapat bersifat langsung dan tidak langsung, meliputi angin kencang, gelombang tinggi, hujan ekstrem, banjir, kerusakan infrastruktur, serta perubahan pola cuaca di wilayah sekitarnya.
Mengenal Pengertian Siklon Tropis
Dikutip dari buku 'Metode Klasifikasi Iklim di Indonesia' karya Ariffin, siklon tropis adalah sistem tekanan rendah yang sifatnya sinoptik dan berkembang di atas wilayah lautan tropis serta subtropis. Siklon ini punya inti yang cukup panas.
Siklon tropis juga dapat diartikan sebagai badai dengan kekuatan yang besar. Umumnya, siklon tropis bakal terbentuk di atas lautan luas yang suhu permukaan air lautnya mencapai lebih dari 26 derajat Celcius.
Sementara itu, dikutip dari laman BMKG, siklon tropis adalah badai dengan kekuatan yang cukup besar. Radius siklon tropis rata-rata bisa mencapai 150 sampai 200 km. Tak hanya terbentuk di atas lautan luas dengan suhu permukaan air laut hangat lebih dari 26,5 derajat Celcius, siklon tropis juga bisa ditandai dengan adanya angin kencang.
Angin biasanya akan berputar di dekat pusatnya dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam. Siklon tropis ternyata juga bisa mengalami kepunahan. Umumnya, siklon tropis bisa memiliki masa hidup 3-18 hari saja.
Mengingat energi siklon tropis berada di lautan hangat, saat masuk ke wilayah perairan yang dingin atau daratan, bisa berpotensi melemah atau bahkan punah. Inilah yang membuat siklon tropis hanya bisa terbentuk di wilayah-wilayah tertentu.
Masih mengacu dari BMKG, beberapa wilayah yang memiliki potensi pertumbuhan siklon tropis tersebar di berbagai belahan dunia. Ada 7 daerah pertumbuhan yang bisa mengalaminya, meliputi:
- Atlantik Utara
- Pasifik Timur Laut
- Pasifik Barat Laut
- Hindia Utara
- Hindia Selatan
- Hindia Tenggara atau Australia
- Pasifik Barat Daya atau Australia
Apa Penyebab Siklon Tropis?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, siklon tropis justru terbentuk di sistem tekanan udara rendah yang berada di daerah tropis. Mengutip dari buku 'Seri Cerdas Tangkas - IPA Kelas 6 Semester 2' karya X Kanopi, penyebab siklon tropis salah satunya perputaran udara yang memindahkan panas dari wilayah tertentu menuju garis lintang yang lebih tinggi.
Tak ayal, gejala siklon tropis bisa saja berupa badai yang disertai hujan lebat dengan kecepatan angin mencapai 300 km/jam. Selain angin dan hujan lebat, siklon tropis juga bisa memicu adanya banjir.
Menurut laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, ada beberapa penyebab yang mampu memicu siklon tropis ini. Beberapa penyebab yang dimaksud di antaranya adanya tekanan udara yang cukup signifikan. Kondisi ini memicu udara yang bergerak menuju pusat tekanan rendah.
Bukan hanya itu saja, penyebab siklon tropis juga dikarenakan penguapan yang cukup intensif pada air laut hangat di atas 26,5 derajat Celcius. Faktor ini yang dikenal sebagai energi utama terbentuknya siklon.
Saat rotasi bumi memberikan pengaruh terhadap arah dan pola gerakan angin, maka dapat memicu adanya pusaran. Ini dikenal juga sebagai efek coriolis. Di dalam buku 'Meteorologi dan Oceanografi' karya Dodik Widarbowo, coriolis atau dikenal juga dengan sebutan gaya coriolis adalah gaya pembelokan arah angin terhadap arah gradien tekanan udara. Hal ini dipicu oleh perputaran bumi atas sumbunya.
Selanjutnya, siklon tropis juga bisa disebabkan karena adanya ketidakstabilan atmosfer. Hal ini bisa ditandai dengan adanya kenaikan massa udara hangat dan lembap. Tak ayal, siklon tropis bisa terbentuk karenanya.
Proses Pembentukan Siklon Tropis
Sebelumnya sudah dijelaskan siklon tropis bisa mengalami kepunahan. Hal ini menjadi bagian dari siklus hidup siklon tropis itu sendiri. Masih mengutip dari laman BMKG, siklus hidup siklon tropis terbagi menjadi empat tahapan berbeda. Keempatnya ditandai dengan tahap pembentukan, belum matang, matang, sampai pelemahan.
Nah, pada tahap pelemahan itu nantinya siklon bisa perlahan mulai menghilang atau punah dengan sendirinya. Punah yang dimaksud di sini bukan berarti tidak akan ada lagi, melainkan musnah atau lenyap begitu saja. Sebagai gambaran, berikut proses pembentukan siklon tropis.
1. Tahap Pembentukan
Sebelum siklon tropis terbentuk ada berbagai faktor yang mampu menjadi penyebab pembentukannya. Baik itu gangguan di atmosfer, gaya coriolis, penguapan di air laut hangat, sampai adanya tekanan udara yang cukup signifikan.
Kemudian sesaat sebelum terbentuk, siklon tropis terkadang ditandai dengan adanya awan cumulonimbus. Nah, pada saat inilah pusat sirkulasi sudah mulai tampak di bagian ujung sabuk perawanan siklon yang membentuk spiral.
2. Tahap Belum Matang
Selanjutnya, akan ada tahap belum matang yang mampu sabuk perawanan berbentuk spiral akan terbentuk lebih teratur. Tekanan udara permukaan juga semakin menurun yang ditandai dengan adanya kecepatan angin secara maksimum.
Dengan kecepatan angin yang lebih maksimum, maka cincin akan mengelilingi pusat sirkulasi tandai. Dengan begitu, mata siklon sudah mulai tampak bentuknya.
3. Tahap Matang
Setelah mata siklon terbentuk, tahapan lanjutan ditandai dengan bentuk siklon tropis yang cukup stabil. Siklon tropis yang lebih kuat akan ditandai dengan wilayah dengan suhu paling hangat akan memiliki angin permukaan yang cenderung tenang.
Bahkan dinding perawanan konvektif cukup tebal di sekitar mata siklon tadi. Meskipun begitu, sering kali mata siklon akan bertahan selama 24 jam sebelum mulai melemah nantinya.
4. Tahap Pelemahan
Tahap pelemahan dikenal juga sebagai tahap punah. Lantaran siklon tropis bisa dengan sendirinya menghilang akibat faktor-faktor tertentu.
Tahapan ini terkadang justru terjadi dengan begitu cepatnya. Terutama saat siklon tropis berada di wilayah yang tidak mendukungnya untuk tumbuh. Ciri menghilangnya siklon tropis ditandai dengan wilayah konvektif siklon yang berkurang dan juga sabuk perawanan yang lambat laun menghilang.
Sebagai informasi, proses terbentuknya siklon tropis sampai pelemahan rata-rata memerlukan waktu selama seminggu. Kendati begitu, karena kondisi tertentu bisa lebih cepat atau bahkan lambat.
Bagaimana Dampak Siklon Tropis?
Ada berbagai dampak yang bisa ditimbulkan dari siklon tropis ini, mulai dari yang terasa ringan sampai begitu besarnya. Masih mengacu dari laman BMKG, dampak siklon tropis bisa dirasakan oleh wilayah yang dilaluinya.
Dampak siklon tropis bisa berwujud angin yang kencang, badai, hingga gelombang tinggi. Pada saat tertentu siklon tropis juga dapat memicu hujan deras yang terjadi selama berhari-hari. Kondisi tersebut dapat menimbulkan adanya banjir.
Gelombang laut yang tinggi selama siklon tropis terjadi juga dapat menimbulkan angin kencang dan mengganggu jalannya kapal-kapal berlayar. Di daratan sendiri, siklon tropis bisa berdampak pada rusaknya infrastruktur hingga gelombang badai yang cukup dahsyat.
Selain dampak langsung, ada juga dampak tidak langsung. Hal ini bisa saja dirasakan pada wilayah-wilayah yang bukan termasuk daerah lintasan siklon tropis. Situasi tersebut bisa memberikan pengaruh terhadap pembentukan pola cuaca di Indonesia.
Beberapa dampak tidak langsung siklon tropis bisa berupa terbentuknya daerah pumpunan angin yang mana ada begitu banyak awan konvektif yang menimbulkan hujan lebat. Ada juga belokan angin yang turut memicu hujan lebat.
Dampak tidak langsung siklon tropis juga bisa menimbulkan adanya defisit kelembapan. Diduga siklon tropis bisa menyerap persediaan udara lembap, sehingga beberapa wilayah yang mengalaminya akan memiliki udara yang relatif kering.
Itulah tadi penjelasan mengenai siklon tropis itu apa lengkap dengan penyebab, proses pembentukan, hingga dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Semoga penjelasan tadi dapat menjawab rasa penasaran kamu ya, detikers.
(sto/alg)












































Komentar Terbanyak
Bocoran dari Basuki soal Rencana Gibran Berkantor di IKN Tahun Depan
Basuki Hadimuljono Ungkap Gibran Ingin Berkantor di IKN 2026
Jawab Sindiran Luhut, UGM Pamerkan Penelitian Bawang Putih