Kontraktor proyek Tol Jogja-Solo ruas Trihanggo-Junction Sleman menyiapkan skenario untuk mengantisipasi kemacetan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Nantinya akses jalan diperlebar dengan menggeser pagar pembatas dan menghentikan operasional alat berat.
Humas PT Adhi Karya Seksi 2 Paket 2.2, Agung Murhandjanto, menjelaskan pelebaran jalan itu untuk mengurai bottleneck yang kerap memicu kemacetan panjang di sekitar Kronggahan. Agung menerangkan bahwa pagar pembatas proyek yang selama ini memakan badan jalan akan digeser masuk ke arah dalam area kerja, memberikan ruang lebih bagi pengendara.
"Prioritas kami adalah memperlebar akses yang menyempit. Pagar proyek, terutama di area bore pile dan Ramp Off, kami pepetkan lagi ke dalam agar lajur jalan umum menjadi lebih lebar dan lega," ujar Agung saat dihubungi wartawan, Senin (15/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pelebaran lajur, kenyamanan pengguna jalan ditingkatkan melalui perbaikan permukaan aspal. Tim konstruksi telah bergerak sejak pekan lalu menyisir dan menambal jalan rusak.
Agung merinci, penambalan tidak hanya dilakukan di jalur utama ring road, tetapi juga merambah ke jalan kabupaten yang menjadi jalur alternatif warga, seperti Jalan Sidomoyo dan Jalan Ketingan.
"Penambalan jalan baik di ring road atau jalan kabupaten yang di area proyek kami sehingga ketika digunakan saat libur Nataru sudah lebih baik," katanya.
Di sisi lain, Agung mengatakan, aktivitas konstruksi berat juga akan dihentikan sementara. Sesuai hasil koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Dinas PUPKP Sleman, area proyek dipastikan steril dari operasional kendaraan berat mulai 20 Desember 2025 hingga 3 Januari 2026.
"Kami tidak mengoperasikan kendaraan berat selama libur Nataru. Keputusan ini diambil setelah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan PUPKP Sleman," ujar Agung.
Lebih lanjut, rambu lalu lintas dan lampu penerangan jalan akan ditambah di sekitar area konstruksi Trihanggo-Junction Sleman untuk menjamin keamanan pengendara di malam hari.
Terkait pengaturan lalu lintas, pihak kontraktor bersikap fleksibel. Meski kewenangan utama berada di tangan kepolisian dan Dishub, tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) proyek disiagakan penuh.
"Sifatnya tentatif. Kami memantau dinamika di lapangan bersama Ditlantas Polda DIY dan Sat Lantas Sleman. Namun, jika situasi membutuhkan, personel kami siap terjun membantu kelancaran arus," pungkasnya.
(apl/apu)












































Komentar Terbanyak
Bocoran dari Basuki soal Rencana Gibran Berkantor di IKN Tahun Depan
Basuki Hadimuljono Ungkap Gibran Ingin Berkantor di IKN 2026
Jawab Sindiran Luhut, UGM Pamerkan Penelitian Bawang Putih