Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul meminta para pelaku wisata agar memasang tarif sesuai ketentuan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dispar juga membuka kanal laporan bagi wisatawan merasa dirugikan saat berkunjung ke Bumi Projotamansari.
Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata Dispar Bantul, Endri Astuti, mengatakan telah mengeluarkan surat edaran (SE) nomor B/100.3.4/02516 tentang Nataru tahun 2025. Di mana SE tersebut telah Dispar sebarkan ke pelaku wisata.
"Kita minta pelaku wisata mencantumkan ketentuan yang jelas, termasuk tarif, harga produk, layanan usaha jasa pariwisata saat libur Nataru," katanya kepada wartawan di Bantul, Jumat (12/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah tersebut bertujuan agar tidak ada wisatawan yang terkena harga 'nuthuk' atau tidak sesuai ketentuan. Wisatawan bisa langsung melaporkan ke Dispar jika merasa dirugikan dengan ulah pelaku wisata di Bantul.
"Jika wisatawan mengalami hal atau kondisi yang tidak menyenangkan silakan langsung lapor ke kanal media kami. Untuk Instagram atau X di akun @jelajahbantul.id, untuk Facebook di Telisik Bantul atau emaildinas.pariwisata@bantulkab.go.id," ujarnya.
Selain itu, Endri juga meminta agar pengunjung meminta bukti pembayaran di tempat pemungutan retribusi (TPR) sesuai dengan jumlah yang dibayarkan. Wisatawan juga harus meminta kepada pengelola/pengusaha destinasi/jasa pariwisata bukti pembayaran.
"Kalau memerlukan bantuan, wisatawan bisa berkoordinasi dengan petugas kami yang berada di lapangan," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan menjelang Nataru pasti terjadi kenaikan intensitas kunjungan wisata di Kabupaten Bantul. Karena itu, Halim ingin agar wisatawan tetap merasa aman dan nyaman saat berkunjung ke Bantul khususnya tempat wisata Pantai.
"Maka saya menyerukan kepada seluruh warga Bantul, dalam Nataru ini haruslah dilakukan dengan cara yang baik, cara yang dapat menjamin keamanan, kenyamanan siapa saja khususnya wisatawan yang ke Bantul," katanya.
Halim juga meminta agar tidak ada perayaan yang berlebihan selama libur Nataru. Mengingat saat ini masih banyak orang yang mengalami bencana alam, salah satunya di Sumatera.
"Apalagi di tengah Indonesia sedang berduka, saya serukan jangan ada pesta-pesta yang berlebihan. Di mana itu akan menimbulkan rasa luka bagi saudara-saudara kita yang sedang terkena bencana," ujarnya.
"Lakukan kegiatan positif, tidak berlebihan dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan seperti menyalakan petasan," lanjut Halim.
(apl/alg)












































Komentar Terbanyak
Artis Porno Bonnie Blue Digerebek di Bali, Klaim Ngeseks Bareng Seribuan Pria
Penyesalan Keluarga Ali Pemerkosa Tewas Dimassa-Mayatnya Diseret Motor
Aksi Nekat Pemuda Cenglu Berujung Maut di Sewon Bantul