Catat Dab! Titik Rawan di Jalur Utama dan Wisata di Sleman Saat Nataru

Catat Dab! Titik Rawan di Jalur Utama dan Wisata di Sleman Saat Nataru

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Kamis, 11 Des 2025 14:08 WIB
Catat Dab! Titik Rawan di Jalur Utama dan Wisata di Sleman Saat Nataru
Ilustrasi kemacetan. (Brigitta Belia/detikcom)
Sleman -

Dinas Perhubungan Sleman memetakan sejumlah titik krusial yang menjadi pusat kemacetan serta area rawan kecelakaan pada masa liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Langkah ini diambil guna memastikan kelancaran dan keselamatan pengguna jalan.

"Kami telah mengidentifikasi lima area utama yang menjadi langganan kemacetan di Kabupaten Sleman. Tiga di antaranya adalah ruas jalan nasional yang menjadi pintu masuk utama ke Yogyakarta," kata Kepala Dinas Perhubungan Sleman, Heri Kuntadi, kepada wartawan, Kamis (11/12/2025).

Titik-titik rawan kemacetan tersebut meliputi ruas jalan nasional di Jalan Wates, Jalan Solo, dan Jalan Magelang. Kemudian di jalan provinsi yakni di ruas Jalan Godean. Selanjutnya di ruas menuju destinasi wisata khususnya ruas menuju Taman Tebing Breksi, Ibarbo, dan kawasan wisata Kaliurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari data, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada Rabu, 24 Desember 2025. Sementara puncak arus balik diperkirakan pada Jumat, 2 Januari 2026," ujarnya.

Selain itu, Heri juga merinci beberapa ruas jalan kabupaten yang termasuk dalam kategori rawan kecelakaan. Meliputi Jalan Glondong-Tegalrejo atau Jalan LPMP, Jalan Letkol Subadri, Jalan KRT Pringgodiningrat, Jalan Damai, Jalan Raya Kadisoka, Jalan Anggajaya, Jalan Candigebang, Jalan Raya Selomartani.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, Jalan Sorogenen-Sidorejo, Jalan Cangkringan, Jalan Potrojayan-Kenaran, Jalan Kaliurang Timur, dan Jalan Raya Pereng.

Jalur Alternatif Disiapkan

Lebih lanjut, untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas di masa liburan nanti, Dishub Sleman telah menyiapkan jalur alternatif. Pertama, alternatif Magelang-Jogja,melalui ruas jalan Simpang Pasar Tempel-Batas Kota dengan panjang jalur 22,4 kilometer. Kemudian jalan alternatif Solo-Jogja, melalui Jalan Berbah Kalasan menuju Simpang Blok O dengan panjang jalur 9 kilometer.

Alternatif Wates menuju Magelang, melalui Simpang Tiga Klangon-Simpang empat Tempel dengan panjang jalur 22 kilometer. Jalan alternatif menuju Breksi, melalui Simpang Pasar Prambanan-Breksi dengan panjang jalur 5,4 kilometer.

Kemudian, alternatif Wates-Jogja,melalui Simpang Klangon-Simpang Empat Pelemgurih dengan panjang jalur 15 kilometer. Jalan alternatif Magelang-Prambanan, melalui Simpang Pasar Tempel-Simpang Ramayana Bogem dengan panjang jalur 30,6 kilometer. Terakhir, alternatif bus Magelang- Prambanan, melalui Simpang Pasar Tempel-Simpang Proliman Bogem dengan panjang jalur 28,5 kilometer.

"Kami sudah melakukan survei untuk jalur-jalur alternatif, kemudian melakukan proses pemetaan rambu-rambu yang dibutuhkan agar nanti pemudik bisa lebih mudah dalam proses perjalanannya," ujarnya.

Sebagai langkah preventif, Dishub Sleman menggencarkan pemeriksaan kelaikan kendaraan khususnya bagi angkutan pariwisata.

"Kami melakukan jemput bola pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) di perusahaan otobus di wilayah Sleman, di sekolah-sekolah yang akan mengadakan kegiatan luar, hingga di lokasi wisata seperti jip wisata Kaliurang," pungkasnya.




(aku/alg)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads