Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman bersama instansi terkait mengambil langkah untuk menangani kawanan monyet ekor panjang. Langkah ini diambil karena kawanan monyet itu meresahkan warga dan pelaku usaha di kawasan lereng Gunung Merapi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, menjelaskan gangguan yang ditimbulkan oleh kawanan monyet ini sudah pada tahap merugikan. Tidak hanya merusak lahan pertanian warga, monyet-monyet tersebut juga menyasar bangunan warung.
"Ada aduan dari masyarakat di Umbulharjo dan di Kopi Merapi. Monyet-monyet itu merusak tanaman warga. Di Kopi Merapi, mereka bahkan membongkar genting bangunan," kata Bambang saat dihubungi wartawan, Senin (8/12/2025).
Baca juga: Warga Buka Segel Kantor Kalurahan Ngunut |
Merespons situasi tersebut, BPBD Sleman berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jogja dan Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Hasil koordinasi itu diputuskan untuk memasang jebakan.
"Kami buatkan tiga jebakan sesuai usulan dari BKSDA dan TNGM. Hasilnya ya itu mendapatkan satu ekor monyet tersebut," jelas Bambang.
Setelah berhasil ditangkap, penanganan selanjutnya diserahkan kepada pihak BKSDA. Bambang menyebutkan adanya metode khusus dalam penanganan satwa ini, termasuk pemberian tanda menggunakan cat semprot.
"Nanti dari BKSDA akan membantu memutasi monyet itu. Tapi ada juga caranya monyet itu (ditandai dengan) dipilok," ujarnya.
Selain itu, ada juga rencana relokasi monyet ke habitat yang lebih sesuai.
"Rencananya mau diambil sama BKSDA untuk dimutasikan ke daerah yang ramah, yang populasi monyet ekor panjangnya masih sedikit," pungkas Bambang.
Simak Video "Video: Viral Rusa Berkeliaran di Jalanan Sleman, Bikin Kaget Pengendara"
(apl/dil)