Polisi membeberkan hasil autopsi sementara terhadap seorang pria berinisial NP (25) ditemukan tewas di teras rumah di Wirobrajan Kota Jogja, Senin (1/12) pagi. Korban yang dikeroyok 4 temannya itu mengalami luka yang cukup serius.
Keempat tersangka yang juga teman korban itu antara lain GS (23), ST (24), RM (23), dan RZ (18). Kasatreskrim Polresta Jogja, Kompol Riski Adrian memaparkan, sesaat setelah diantar para tersangka ke rumah pelapor pada Minggu (30/11) malam, diduga korban belum meninggal dunia.
Namun saat korban ditemukan oleh pelapor yang juga pemilik rumah pada Senin (1/12) pagi, korban diduga sudah tewas bersimbah darah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau menurut keterangan dokter, karena di TKP itu masih bersimbah darah, artinya itu masih hidup, walaupun mungkin tidak sadarkan diri namun masih hidup katanya," ungkap Adrian dalam jumpa pers di Mapolresta Jogja, Rabu (3/12/2025).
"Karena kalau posisi sudah meninggal, jantung kan tidak berfungsi lagi, otomatis darah di situ nggak terlalu banyak. Itu kemarin hasil forensiknya gitu," urainya.
Adrian memaparkan, dari hasil autopsi sementara, ditemukan sejumlah luka serius di tubuh korban. Hasil autopsi ini, katanya, juga sesuai dengan keterangan saksi terkait penganiayaan yang dilakukan para tersangka.
"Kan hasil autopsi itu kan keluarnya hampir 2 minggu, namun kan kita dapat fisum sementara. Nah itu sebenarnya luka itu hampir seluruh tubuh. Namun yang menyebabkan meninggal dunia itu di pendarahan di atas ya, tengkorak, kepala atas sama yang sebelah kiri," paparnya.
"Setelah dikumpulkan darahnya itu hampir 100 ml, itu yang menyebabkan kematian. Walaupun memang ada di sebelah kiri (kepala) itu ada luka robek," sambung Adrian.
Selain luka serius di kepala korban, Adrian bilang, luka hingga pendarahan dalam juga ditemukan di leher hingga ginjal korban.
"Ada resapan darah di sini (menunjuk leher). Ini sesuai dengan keterangan saksi yang ada di Pasar Klithikan, bahwa si korban itu dipiting," terang Adrian.
"Habis itu ada rembesan darah di dada, habis itu di ginjal kiri kanan, baik itu di dalam dan di luar itu hancur. Makanya menurut keterangan dari dokter, mungkin di waktu sudah terjatuh (korban) diinjak-injak," urainya.
Satu luka lagi ditemukan di jempol kaki kanan korban. Menurut Adrian, kuku jempol korban sampai terlepas. Luka itu diduga berasal dari proses tersangka saat membawa korban ke rumah pelapor.
"Kuku jempol sebelah kanan itu habis. Jadi rupanya, waktu dibawa dari TKP kedua, motor ini dinaiki oleh 3 orang. Otomatis yang nggak sadar ini si korban ini kan kakinya (terseret)," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, jajaran Polresta Jogja telah mengamankan empat orang terkait penemuan mayat pria berinisial NP (25) di teras rumah di Wirobrajan Kota Jogja, Senin (1/12) pagi. Para pelaku dan korban saling mengenal dan bisa dibilang teman.
Para pelaku mengeroyok korban berawal dari korban dan ibunya yang tak mampu membayar kos di tempat salah satu tersangka. Keduanya kemudian meninggalkan kos tersebut.
Karena keterbatasan biaya, selama satu tahun korban tak kunjung mengambil barang-barangnya di kos ST. ST pun kesal karena terus menerus meminta korban mengambil barangnya tapi tak kunjung dilakukan.
"Itu 1 tahun yang lalu. Namun mungkin karena kembali lagi ke masalah biaya, barang-barang mereka ini masih di kos-kosannya si kos ST. Jadi setiap ketemu, 'Eh, pindahin barangmu' (dijawab korban) 'ya nanti,' terus gitu," papar Adrian.
(afn/alg)












































Komentar Terbanyak
Daerahnya Dilanda Bencana, DPRD Padang Pariaman Malah Kunker ke Sleman
Alasan DPRD Padang Pariaman Tetap Kunker ke Sleman Saat Dilanda Bencana
Inara Rusli Akhirnya Buka Suara soal Isu Perselingkuhan, Akui Nikah Siri