Polisi Ungkap Pria Tewas di Wirobrajan Sempat Dihajar Pelaku di Pasar Klithikan

Polisi Ungkap Pria Tewas di Wirobrajan Sempat Dihajar Pelaku di Pasar Klithikan

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 03 Des 2025 17:06 WIB
Polisi Ungkap Pria Tewas di Wirobrajan Sempat Dihajar Pelaku di Pasar Klithikan
4 terduga pelaku pembunuhan pria di Wirobrajan dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolresta Jogja, Rabu (3/12/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Polisi membeberkan kronologi pengeroyokan yang menyebabkan seorang pria berinisial NP (25) ditemukan tewas di teras rumah di Wirobrajan Kota Jogja, Senin (1/12) pagi. Pengeroyokan yang dilakukan empat teman korban itu dilakukan di dua lokasi.

Keempat tersangka itu antara lain GS (23), ST (24), RM (23), dan RZ (18). Kasat Reskrim Polresta Jogja, Kompol Riski Adrian, mengatakan kronologi pengeroyokan ini berawal dari Minggu (30/11) sore saat dua tersangka GS dan ST mencari keberadaan korban di rumah pelapor.

Mereka hendak meminta korban mengambil barang-barangnya yang masih berada di kos milik orang tua ST. Namun dua tersangka itu tak menemukan korban di rumah yang kelak jadi tempat penemuan mayat korban itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Minggu malam) Saat korban dan salah satu saksi pergi ke Pasar Klithikan (Pakuncen) untuk mencari topi, di situ bertemu dengan dua orang tersangka (GS dan ST) yang sedang membeli martabak," ungkap Adrian dalam jumpa pers di Mapolresta Jogja, Rabu (3/12/2025).

ADVERTISEMENT

"Di situ akhirnya terjadi pemukulan dan penganiayaan. Karena di situ sudah dilakukan penganiayaan dan korban ini sempat pingsan, akhirnya diusir sama masyarakat," sambungnya.

GS dan ST kemudian membawa korban yang tak sadarkan diri itu ke sebuah tempat di jalan Sudagaran Wirobrajan tempat teman-temannya berkumpul. Di situ, dua tersangka lain, yakni RM dan RZ, turut menganiaya korban.

"Setelah melakukan pemukulan seperti itu karena tidak sadarkan diri lagi, akhirnya dua orang tersangka plus dua orang lagi kawannya yang ikut, mengantarkan korban ke rumah pelapor," ujar Adrian.

Kata Ardian, menurut keterangan dokter yang memeriksa jenazah korban, sesampainya di rumah pelapor korban belum meninggal dunia. Namun karena luka serius di kepala, akhirnya korban saat ditemukan Senin pagi sudah dinyatakan meninggal dunia.

"Kalau menurut keterangan dokter, karena di TKP itu masih bersimbah darah, artinya itu masih hidup, walaupun mungkin tidak sadarkan diri namun masih hidup katanya. Karena kalau posisi sudah meninggal, jantung kan tidak berfungsi lagi, otomatis darah di situ nggak terlalu banyak. Itu kemarin hasil forensiknya gitu," urainya.

Hingga pada akhirnya, pemilik rumah, Kirdiyono menemukan korban sudah tak sadarkan diri bersimbah darah di teras rumahnya Senin pagi. Ia kemudian melaporkan kejadian ini ke kepolisian.




(apu/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads