Pedagang-Kusir Andong Kembali Mengeluh Saat Malioboro Full Pedestrian Hari Ini

Pedagang-Kusir Andong Kembali Mengeluh Saat Malioboro Full Pedestrian Hari Ini

Adji G Rinepta - detikJogja
Senin, 01 Des 2025 14:40 WIB
Suasana Malioboro saat uji coba bebas kendaraan atau Malioboro Full Pedestrian, Senin (1/12/2025).
Suasana Malioboro saat uji coba bebas kendaraan atau Malioboro Full Pedestrian, Senin (1/12/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Pemerintah kembali melakukan uji coba full pedestrian di kawasan Maliboro, hari ini. Sederet keluhan pun muncul akibat uji coba ini, mulai dari ojek online yang harus jalan jauh untuk ambil orderan hingga kusir andong yang mengeluh sepi penumpang.

Full pedestrian dilakukan mulai pukul 8.00 hingga 24.00 WIB pada tanggal 1 dan 2 Desember 2025. Di hari pertama uji coba ini, pantauan detikJogja siang ini, Malioboro tampak lengang. Hanya ada pejalan kaki, Andong, dan Becak kayuh yang mengisi jalanan.

Ojek Online Minta Dibuatkan Kantong Parkir

Keluhan pertama muncul dari pengemudi ojek online (ojol) yang hendak mengambil orderan makanan di gerai-gerai kawasan Malioboro. Diketahui di jalan Malioboro memang banyak gerai-gerai makanan cepat saji, terutama di sisi utara Malioboro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pengemudi ojol, Age mengeluh harus jalan jauh untuk mengambil orderan di gerai makanan. Ia mengaku harus parkir motornya di Jalan Perwakilan, salah satu sirip jalan Malioboro, kemudian jalan ke gerai makanan.

Suasana uji coba Malioboro full pedestrian, Jogja Senin (1/12/2025).Suasana uji coba Malioboro full pedestrian, Jogja Senin (1/12/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

"Kalau dikatakan susah sih ya sebenarnya nggak apa-apa, tapi nek agak jauh jalannya ya lumayan. Parkir di pos satpam mal, ini orderan yang kedua di area sini. Iya memang harus jalan (agak jauh)," ungkapnya saat ditemui detikJogja di Malioboro, Senin (1/12/2025).

ADVERTISEMENT

Keluhan yang sama juga dirasakan pengemudi ojol lainnya, Edwin. Ia pun berharap ada solusi terkait keluh kesah pengemudi ojol ini jika akan ada uji coba serupa kedepannya.

"Kantong-kantong parkir buat Ojol belum ada, jadi Ojol kan masalahnya di pengambilan food ya, sini kan area food semua. Kalau kita nggak punya kantong parkir pasti susah," paparnya.

"Lebih kalau 100 meter (jalan), ya harapannya dikasih kantong parkir di dekat foodnya, jadi ada jalur masuk khusus lah," sambung Edwin.

Suasana uji coba full pedestrian di Malioboro, Senin (1/12).Suasana uji coba full pedestrian di Malioboro, Senin (1/12). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

Padagang Sampai Takut Jualan

Pedagang lotek di Jalan Dagen, Sugiarti mengeluhkan sepinya pengunjung lantaran di depan lapaknya dipakai untuk mangkal bentor yang biasanya mangkal di jalan Malioboro.

"Becak (mangkal) di depan warung, ya siapa yang mau beli? Kan mau masuk jadi sungkan. Jelas berkurang (omzet) ini baru Rp 200 ribu ndak ada. Biasanya Rp 350-400 ribu udah dapet. Parkir susah, akses susah, harus muter-muter," keluh Sugiarti.

Pedagang kuliner lainnya, Lia menambahkan, meski uji coba dilakukan hari Senin, namun pengunjung tetap lebih sepi dari hari Senin biasanya. Lia pun hari ini mengaku tidak membuka lapak karena takut tidak balik modal seperti yang terjadi pada uji coba full pedestrian Oktober lalu.

"Biasanya meskipun hari Senin, yang dari KRL itu masih banyak yang mampir lho. Tapi hari ini ya begini masih sepi," ungkap Lia.

"Saya aja ini ndak jualan lho, lha gimana (saat uji coba pertama lalu) Modal aja nggak balik, Separuh dari modal aja nggak balik," sambungnya.

Kusir Andong Ngeluh Sepi

Salah saru Kusir Andong di Malioboro, Siyono mengeluhkan sepinya penumpang di hari pertama uji coba full pedestrian ini. Dia bahkan mengaku akan pulang alih-alih meneruskan narik andong hari ini.

"Nek niki rekoso le golek duit (kalau begini ya susah cari uang), lha nggak ada pengunjung," terang Siyono.

"Mlaku wae rekoso (jalan aja susah), Ini mau ngidul (ke selatan) bablas wae rekoso, kudu (harus) ke Ngabean muter. Nek ngene arep mulih wae (kalau gini mau pulang aja), sepi banget, baru narik sekali," imbuhnya.

Lain halnya dengan Sugi, meski mengeluh susah mencari jalan tembus, pembecak kayuh itu mengaku orderan nariknya meningkat dibanding hari biasa. Hal itu karena biasanya ia harus kalah oleh bentor-bentor.

"Ya lumayan timbang hari biasa, biasane sok (sering) kalah sama bentor, Maxride itu. Ini sudah dua (kali narik), biasanya satu-dua paling sehari. Ini baru siang, mbuh nanti sore, ya moga tambah ramai," ungkapnya.

"Nek gini terus ya seneng nek ontel, tapi nek ditutup kabeh (semua jalur) narike mubeng-mubeng (muter-muter)," pungkas Sugi.

Halaman 2 dari 2
(afn/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads