Pemkot Jogja akan kembali memberlakukan uji coba full pedestrian atau bebas kendaraan di kawasan Malioboro pada 1 dan 2 Desember 2025. Uji coba ini dilakukan berbarengan dengan adanya event di kawasan Titik Nol KM Kota Jogja.
Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya, Fitria Dyah Anggraeni, menjelaskan event yang akan digelar itu adalah Malioboro Cultural Vibes yang digelar tanggal 1-2 Desember.
"Jadi kalau tanggal 1 dan 2 itu memang kita melakukan kembali uji coba ke Malioboro full pedestrian dan itu nanti dibarengi dengan adanya event di Titik Nol," jelas Anggi saat dihubungi, Rabu (26/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggi memaparkan, uji coba kedua ini sedikit berbeda dengan uji coba full pedestrian pertama pada 7 Oktober lalu, terutama dari sisi jam pemberlakuan.
"Waktunya, rentang waktunya memang berbeda, jadi tidak yang (jam) 00.00 sampai 00.00 tapi 8.00 sampai 24.00. Tapi kita berlakukan 2 hari. Kita berlakukan 2 hari dan kita isi dengan beberapa aktivitas yang fokusnya ada di Titik Nol," paparnya.
Anggi mengatakan full pedestrian terfokus pada pengurangan emisi karbon, sehingga kendaraan tradisional seperti andong dan becak kayuh masih tetap bisa beroperasi. Selain itu, ada juga pemberian akses terbatas bagi kendaraan bermotor.
Adapun pihak yang diberi akses terbatas ini adalah warga sekitar dan kendaraan loading barang toko di kawasan Malioboro. Nantinya, mereka akan mendapat kartu akses khusus agar bisa tetap melewati jalan Malioboro.
"Jadi kalau aktivitas warga yang memang tinggal dan beraktivitas di Malioboro, kita memberikan ada kartu pas dari Dinas Perhubungan yang tentunya bisa dimanfaatkan pada saat mereka harus beraktivitas di situ," papar Anggi.
"Kita juga (memberi akses) khusus untuk loading, ada kartu pas yang mereka bisa lewat jalur utama juga. Kalau misalnya kan ada merchant-merchant yang sifatnya besar kayak gitu kan mereka harus bawa truk atau apa yang pick up kayak gitu," sambungnya.
Meski diberi akses khusus, kata Anggi, mereka tetap diarahkan untuk melewati jalan-jalan sirip Malioboro. Nantinya, jalan-jalan itu akan diberlakukan dua arah. Namun bagi kendaraan besar untuk loading, jika tidak memungkinkan lewar sirip akan tetap bisa lewat jalur utama.
"Jadi misal mereka akan bekerja drop di sirip yang paling dekat dengan tokonya misalnya, atau akan melakukan loading mereka akan melalui dari sirip terdekat dan kemudian mungkin bisa dilakukan dengan pengangkutan alat dari pengangkutan barang loading," ujarnya.
Lebih lanjut Anggi menjelaskan, uji coba ini dilakukan untuk belanja masalah. Seperti uji coba sebelumnya, masalah-masalah yang muncul akan didata dan dilakukan evaluasi untuk uji coba selanjutnya.
Ia mengharapkan, pada tahun 2026 nanti uji coba semacam ini akan lebih sering dilakukan sehingga masyarakat bisa cepat terbiasa dengan skema full pedestrian.
"Harapannya, pada saat mungkin setiap bulan, setiap minggu selalu ada uji coba, akhirnya ini juga secara nggak langsung jadi kayak pembiasaan masyarakat. Bahwa full pedestrian itu mungkin kok dicoba di Malioboro," terang Anggi.
"Jadi tanpa sadar ternyata masyarakat sudah mempersiapkan diri untuk oh hari ini full pedestrian, berarti mereka akan memilih jalur yang memutar. Harapan kami itu kemudian ini jadi pembiasaan. Setelah semua masyarakat terbiasa, mimpi untuk benar-benar Malioboro full pedestrian ya bisa diterapkan," pungkasnya.
(afn/apl)












































Komentar Terbanyak
Underpass Kentungan Banjir, Ternyata Ini Biangnya
Roy Suryo Cs Kena Wajib Lapor-Dicekal ke LN Buntut Tuduh Ijazah Jokowi Palsu
SE PBNU: Gus Yahya Tak Lagi Berstatus Ketum Per Hari Ini