Apa Itu Bullying? Ini Jenis, Penyebab, Dampak, Cara Mencegah, dan Contohnya

Apa Itu Bullying? Ini Jenis, Penyebab, Dampak, Cara Mencegah, dan Contohnya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 20 Nov 2025 16:15 WIB
Apa Itu Bullying? Ini Jenis, Penyebab, Dampak, Cara Mencegah, dan Contohnya
Pelaku dan korban bullying. (Foto: VANIA BARBARA/Wikimedia Commons/CC BY-SA 4.0)
Jogja -

Kasus bullying atau perundungan kerap muncul di berita-berita sehingga menimbulkan tanda tanya besar. Fenomena ini bukan hanya persoalan sepele, tetapi sudah menjadi masalah serius yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan masa depan korban.

Apa itu bullying? Christofora K dalam bukunya, Mengenal Jenis-Jenis Bullying dan Bagaimana Mencegahnya, mengartikan bullying sebagai tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara melukai fisik, verbal, atau psikologis korban. Hal ini dilakukan oleh individu atau kelompok orang yang merasa lebih kuat.

Secara bahasa, bullying berasal dari bahasa Inggris 'bull' yang berarti banteng. Pelakunya disebut bully. Lebih lanjut, Anti Bullying Alliance mendefinisikannya perilaku ini sebagai:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyiksaan berulang dan disengaja terhadap seseorang atau kelompok oleh orang atau kelompok lain, yang hubungannya melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan. Bullying dapat bersifat fisik, verbal, atau psikologis. Bullying dapat terjadi secara tatap muka maupun daring," dikutip pada Kamis (20/11/2025).

Di bawah ini pembahasan lebih dalam mengenai jenis hingga contoh bullying.

ADVERTISEMENT

Poin Utamanya:

  • Bullying adalah tindakan menyakiti fisik, verbal, psikologis, atau seksual secara sengaja dan berulang oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat. Ada 5 jenis bullying, yakni verbal, fisik, sosial, cyber, dan seksual.
  • Bullying dapat dipicu banyak faktor, seperti kekuasaan, perbedaan, popularitas, dan lingkungan rumah. Dampak bullying terasa pada pelaku, korban, dan orang yang menyaksikan.
  • Bullying bisa dicegah dengan melibatkan partisipasi aktif anak, keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah.

Jenis-jenis Bullying dan Contohnya

Disadur dari tulisan ilmiah Emanuel Haru berjudul Perilaku Bullying di Kalangan Pelajar, ada 5 jenis bullying, yakni:

1. Verbal Bullying

Jenis bullying pertama ini dilakukan dengan kata-kata, pernyataan, julukan, dan tekanan psikologis yang bersifat merendahkan. Sering kali, verbal bullying tanpa sadar dilakukan seseorang. Pelaku kerap berdalih bahwasanya ia hanya bercanda saja.

2. Physical Bullying

Jika verbal bullying tidak menimbulkan bekas fisik, physical bullying dapat dilihat dengan jelas. Contohnya, ada luka memar atau bengkak di tubuh korban. Bullying secara fisik bisa berupa aksi memukul, menendang, melempar batu, dan seterusnya.

3. Social Bullying

Ini adalah bentuk perundungan yang dilakukan sekelompok orang terhadap individu. Bentuknya adalah pengucilan atau intimidasi tidak langsung. Korban sering kali jadi kesulitan berteman dan cenderung menyendiri.

4. Cyber Bullying

Perkembangan teknologi yang pesat juga membawa dampak negatif lain, seperti masuknya bullying ke dunia maya. Biasanya, cyber bullying berbentuk ujaran buruk atau ucapan kebencian yang dilontarkan di media sosial. Bisa juga dengan aksi mengunggah gambar negatif yang ditujukan kepada seseorang.

5. Sexual Bullying

Pelecehan seksual alias sexual harassment juga bisa dikategorikan sebagai bullying. Sebab, pelaku tindak kejahatan ini memiliki motif bertendensi negatif. Kasus pelecehan seksual banyak terjadi di berbagai lini kehidupan masyarakat, termasuk pelajar sekolah.

Penyebab Bullying

Dilansir The Heroic Journey of Teenagers, ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perundungan. Sering kali, faktor-faktor itu tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan. Berikut poin-poinnya:

1. Kekuasaan

Pelaku bully melakukan perundungan untuk menciptakan dunia tempat mereka bisa mendominasi. Di sisi lain, ada pula pelaku yang melakukan kegiatan tidak beradab ini untuk mencegah orang lain menindas mereka. Sebagian lainnya melakukan bullying karena mereka punya kuasa.

2. Perbedaan

Bullying bisa terjadi karena perbedaan, baik dari bentuk tubuh, penyakit, ras, hingga agama. Tidak hanya itu, cara berpakaian, status sosial ekonomi, dan sifat juga dimungkinkan menjadi penyebab bullying.

3. Popularitas

Dalam kasus anak sekolah, bullying mungkin dilakukan siswa populer yang tidak ingin posisinya direbut. Oleh karena itu, siapa saja yang coba-coba merongrong popularitasnya bakal dirundung habis-habisan.

4. Balas Dendam

Tidak jarang korban bullying bertransformasi 180 derajat menjadi pelaku. Ini adalah bentuk pelepasan dendam yang telah dipendam sekian lama. Pelaku bullying dengan latar belakang ini menganggap perbuatan mereka dapat dibenarkan.

5. Lingkungan Rumah

Masalah-masalah rumah dapat menyebabkan pribadi seseorang terbentuk menjadi tukang bully. Mulai dari orang tua kasar hingga kondisi rumah yang tidak diliputi harmoni dapat menjadi pemicu. Kebiasaan orang tua untuk melakukan bullying bisa jadi menurun pula pada anak.

6. Butuh Perhatian

Perundungan adalah cara untuk menambah 'keseruan' hidup sekaligus menghilangkan kebosanan. Pelaku mungkin melakukannya sekadar karena butuh perhatian dari orang-orang sekitar. Hal ini bisa ditafsirkan sebagai 'teriakan minta tolong' pelaku.

7. Masalah Psikologis

Bukan tidak mungkin orang dengan masalah harga diri atau pengendalian amarah melakukan bullying. Mereka sering merasa perlu menjatuhkan orang lain sebagai cara untuk menutupi kekurangan atau memperoleh rasa percaya diri semu.

Dampak Bullying

Diambil dari buku Anti Bullying: Pendekatan Pendidikan Terpadu tulisan Durotul Yatimah dan Chaidar Malisi, dampak bullying bisa ditinjau dari 3 sisi, yakni korban, pelaku, dan orang yang menyaksikan.

1. Dampak Bullying terhadap Korban

  • Luka atau perubahan kondisi fisik. Perubahan berat badan dan penurunan imun tubuh untuk menyebut 2 contoh.
  • Kesehatan mental terganggu. Contohnya, korban jadi mudah cemas dan takut.
  • Menurunkan kemampuan analisis, mereduksi fokus dan perhatian, serta menurunkan produktivitas.
  • Korban tidak mudah percaya pada pihak lain sehingga memicu kesusahan dalam proses sosialiasi.
  • Kualitas hidup menurun. Kadang kala, berakhir dengan korban mengonsumsi obat-obatan terlarang.

2. Dampak Bullying pada Pelaku

  • Tidak takut melakukan kekerasan.
  • Berwatak keras.
  • Tidak memiliki atau kurang rasa empati.
  • Mudah marah.
  • Potensi berkembang jadi kriminal membengkak.
  • Berisiko tersangkut masalah hukum.

3. Dampak Bullying untuk Orang yang Menyaksikan

  • Trauma.
  • Merasa jadi pribadi yang buruk.
  • Merasa tertekan.
  • Stres.
  • Ketakutan.
  • Sering menghindari masalah.
  • Cemas.

Cara Mencegah Bullying

Mengacu dokumen berjudul Stop Perundungan/Bullying Yuk! Oleh Tim Penyusun Direktorat Sekolah Dasar, upaya pencegahan perlu dilakukan oleh anak, keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah pusat. Di bawah ini poin-poinnya:

1. Upaya Pencegahan oleh Anak

  • Mengembangkan relasi pertemanan positif.
  • Membantu teman yang jadi korban bully.
  • Memahami dan menerima perbedaan tiap individu.

2. Upaya Pencegahan oleh Keluarga

  • Membangun komunikasi antara anak dengan orang tua.
  • Menyelaraskan pendisiplinan tanpa merendahkan martabat anak.
  • Menyiapkan anak untuk menghadapi perundungan.
  • Melaporkan jika anak menjadi korban.

3. Upaya Pencegahan oleh Satuan Pendidikan

  • Menyediakan layanan aduan bullying.
  • Membuat kebijakan anti-bullying.
  • Memberi bantuan kepada siswa yang menjadi korban.
  • Memberi teladan dengan perilaku positif tanpa kekerasan.
  • Menjembatani komunikasi aktif antara siswa, orang tua, dan guru.

4. Upaya Pencegahan oleh Masyarakat

  • Mengembangkan budaya antikekerasan.
  • Memberi bantuan kepada siswa terdampak dengan bekerja sama bersama satuan pendidikan.
  • Mengembangkan perilaku peduli anak.

5. Upaya Pencegahan oleh Pemerintah Pusat

  • Melakukan sosialisasi kebijakan satuan pendidikan ramah anak.
  • Melakukan monev dengan membentuk lembaga layanan pengaduan.
  • Melakukan koordinasi antarkementerian-lembaga yang memiliki kebijakan atau program berbasis sekolah untuk mencegah perundungan.

Demikian pembahasan lengkap mengenai apa itu bullying, mulai dari definisi hingga cara mencegahnya. Semoga bermanfaat!




(sto/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads