Setiap orang akan melalui jalan hidup berbeda yang mana beberapa di antaranya menyebabkan mereka mengalami mental disorder atau gangguan mental. Namun, sebenarnya apa itu mental disorder dan apa saja jenis gangguan mental yang termasuk di dalamnya?
Apa itu mental disorder? Menurut American Psychological Association, mental disorder adalah kondisi apa saja yang ditandai dengan gejala gangguan kognitif, emosional, fungsi, hingga perilaku abnormal lainnya. Mental disorder juga dapat diartikan sebagai kombinasi dari seluruh gangguan yang telah disebutkan sebelumnya.
Mental disorder punya berbagai macam julukan. Sebut saja gangguan mental, penyakit mental, gangguan kejiwaan, penyakit kejiwaan, hingga gangguan psikologis. Sementara itu, Cleveland Clinic memaknai mental disorder atau gangguan mental sebagai kondisi yang mampu mempengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku orang yang mengalaminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya ada 200 jenis mental disorder yang melibatkan gejala tertentu. Untuk mengetahui mental disorder yang dialami seseorang butuh proses yang melibatkan profesional di bidang kesehatan mental. Termasuk memahami diagnosis dan perawatan tepat yang bisa diberikan.
Poin Utamanya:
- Mental disorder atau gangguan mental mencakup gangguan kognitif, emosional, dan perilaku yang mengganggu keseharian seseorang.
- Jenis mental disorder mencakup anxiety, depresi, bipolar, autisme, dissosial, eating disorder, skizofrenia, dan PTSD.
- Diagnosis mental disorder dan perawatannya perlu melibatkan profesional kesehatan mental agar pengidapnya mendapatkan dukungan yang sesuai.
Macam-macam Penyakit Mental
Meskipun jenis mental disorder atau gangguan mental mencapai ratusan, tapi ada beberapa jenis yang umum terjadi dan bisa dialami dialami oleh siapa saja. Menurut World Health Organization (WHO), ada 1 dari 7 orang di dunia yang hidup dengan mengalami mental disorder. Berikut beberapa macam penyakit mental yang umum dijumpai di sekitar kita.
1. Anxiety Disorder
Jenis mental disorder pertama yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kamu adalah anxiety disorder atau gangguan kecemasan. Seperti namanya, gangguan kesehatan mental yang satu ini membuat orang yang mengalami akan merasakan kecemasan secara berlebih. Biasanya gejala gangguan kecemasan ditandai dengan rasa takut dan khawatir.
Namun, perasaan tersebut muncul secara berlebihan hingga terkadang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Gangguan kecemasan bisa berkembang menjadi tingkatan tertentu yang membuat seseorang akan mengalami kesulitan pada situasi tertentu. Misalnya saja gangguan panik yang biasanya membuat orang yang mengalaminya akan merasakan serangan panik secara mendadak.
Ada juga gangguan kecemasan sosial yang membuat pengidapnya cukup sulit dihadapkan pada situasi sosial. Data WHO mencatat, di tahun 2021 lalu ada sekitar 359 juta orang di dunia yang hidup dalam bayang-bayang anxiety disorder ini. Bahkan tak hanya orang dewasa saja yang bisa merasakannya, tapi anak-anak dan remaja juga punya potensi yang sama.
2. Depresi
Depresi menjadi salah satu gangguan mental yang cukup banyak dialami oleh orang-orang dari berbagai kalangan usia. Per tahun 2019, WHO mencatat ada 280 juta orang yang hidup dengan depresi. Bahkan 23 juta di antaranya dialami oleh anak-anak dan juga remaja.
Seseorang yang mengalami depresi biasanya akan merasakan suasana hati yang berlarut-larut. Suasana hati yang tercipta bisa saja kosong, hampa, mudah tersinggung, hingga merasa sedih. Beberapa gejala depresi juga menunjukkan adanya kehilangan minat atau aktivitas, konsentrasi yang buruk, rasa bersalah berlebih, harga diri yang rendah, putus asa, hingga pikiran untuk mengakhiri hidupnya.
Bukan hanya itu saja, seseorang yang mengalami depresi bisa saja mengalami gangguan pada tidurnya, perubahan nafsu makan, hingga selalu merasa lelah lebih sering dibandingkan orang umum.
3. Bipolar Disorder
Gangguan bipolar atau bipolar disorder membuat seseorang mengalami episode depresi dan juga gejala manik lainnya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, depresi memiliki gejala yang melibatkan suasana hati hingga rutinitas sehari-hari yang mana berkaitan erat dengan kesedihan atau keputusasaan.
Lain halnya dengan gejala manik yang justru berlangsung sebaliknya. Seseorang yang mengalami gangguan bipolar dapat mengalami gejala manik berupa euforia yang sangat tinggi. Mereka juga punya keinginan dan energi yang meningkat secara drastis. Ini membuat beberapa orang yang mengalaminya akan menunjukkan perilaku yang impulsif dan sembrono.
Kendati begitu, perubahan suasana hati bisa saja dirasakan oleh orang-orang dengan gangguan bipolar. Bahkan keinginan untuk mengakhiri hidupnya juga sesekali muncul pada pengidap mental disorder ini.
4. Neurodevelopmental Disorder
Dibandingkan beberapa gangguan mental yang sudah disebutkan sebelumnya, neurodevelopmental disorder atau gangguan perkembangan saraf mungkin masih terdengar asing di telinga kamu. Penyakit ini ditandai dengan adanya gangguan pada perilaku dan kognitif yang berpengaruh pada fungsi intelektual, bahasa, motorik, hingga sosial.
Beberapa jenis gangguan perkembangan saraf meliputi gangguan spektrum autisme, gangguan perkembangan intelektual, hingga attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) yang dikenal juga sebagai gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
Seseorang yang mengidap gangguan mental ini akan merasa kesulitan dalam keterampilan tertentu di dalam keseharian. Tak hanya melibatkan dirinya sendiri, tapi juga lingkup sosial yang lebih besar. Inilah yang membuat mereka cukup kesulitan untuk berinteraksi seperti orang-orang lain pada umumnya.
5. Dissocial Disorder
Selanjutnya, ada juga dissocial disorder atau gangguan dissosial. Istilah ini bukan berarti gangguan sosial, melainkan berkaitan dengan gangguan perilaku. Seseorang yang mengalami gangguan dissosial atau gangguan perilaku akan menunjukkan tingkah laku yang bisa dibilang mirip seperti membangkang.
Mereka bisa saja akan bersikap membangkang atau tidak patuh secara-terus menerus. Bahkan orang dengan gangguan dissosial juga kerap melanggar norma, aturan, atau hukum yang selama ini sudah berlaku di tengah-tengah masyarakat.
Selain orang dewasa, gangguan kesehatan mental ini juga bisa dialami oleh anak-anak atau remaja. Untuk itu, peran dalam perawatan gangguan dissosial tidak hanya melibatkan diri pengidapnya tapi juga orang-orang di sekitar mereka.
6. Eating Disorder
Eating disorder atau gangguan makan jadi jenis mental disorder yang mengganggu pola makan pengidapnya. Padahal seperti yang kita tahu, makan adalah salah satu cara bagi setiap orang untuk bisa bertahan hidup. Lantas, apa yang terjadi pada seseorang yang mengalami eating disorder ini?
Gejala gangguan makan atau eating disorder membuat pengidapnya akan memiliki pola makan yang abnormal. Mereka bisa saja terlalu terobsesi terhadap makanan tertentu atau malah sangat khawatir dengan berat badan dan juga bentuk tubuhnya hingga membuat enggan menyantap makanannya.
Kondisi gangguan makan ini mampu meningkatkan risiko terhadap gangguan kesehatan lainnya. Misalnya saja anoreksia atau kehilangan selera makan yang membuat seseorang akan tampak sangat kurus hingga bulimia atau lapar berlebih dan selalu ingin makan secara terus-menerus.
7. Skizofrenia
Bisa dibilang skizofrenia termasuk dalam mental disorder yang cukup berat karena menimbulkan gejala tertentu bagi para pengidapnya. Di seluruh dunia tercatat ada setidaknya 1 dari 345 orang yang mengalami skizofrenia. Bahkan data mencatat ada sekitar 23 juta orang di dunia yang mengalaminya.
Berbeda dengan beberapa gejala pada gangguan mental sebelumnya, skizofrenia mampu berdampak pada harapan hidup pengidapnya. Dikatakan oleh WHO bahwa harapan hidup pengidap skizofrenia 9 tahun lebih rendah dibandingkan dengan populasi pada umumnya.
Biasanya pengidap skizofrenia merasakan gejala yang berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan dan perawatan yang telah didapatkan. Beberapa orang dengan skizofrenia mungkin akan mengalami gangguan persepsi dan perubahan perilaku yang terjadi secara signifikan.
Sebagian orang bisa saja mengalami delusi dan halusinasi yang cukup persisten. Bahkan gejala skizofrenia membuat mereka mengalami fungsi kognitif yang membuat pikiran dan perilaku jadi tidak teratur.
8. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Pernah mendengar soal PTSD? Istilah PTSD adalah akronim dari post-traumatic stress disorder atau gangguan stres pascatrauma. Orang yang mengalami PTSD sering kali memiliki riwayat mengalami suatu peristiwa atau kejadian tertentu yang sangat mengerikan. Beberapa di antaranya bahkan merasakan nyawanya terancam.
Kondisi tersebut membuat orang-orang yang mengalaminya bisa trauma. Efek traumatis yang dialaminya inilah yang mampu memicu adanya PTSD. Gejala PTSD ditandai dengan persepsi yang terbentuk di dalam diri seseorang tentang adanya ancaman secara terus-menerus.
Kemudian sebagian pengidapnya juga sering mengalami mimpi buruk atau kilas balik yang membuat efek traumatis muncul kapan pun itu. Beberapa aktivitas, situasi, atau interaksi tertentu bisa saja memicu ingatan yang membuat efek traumatis muncul.
Itulah tadi penjelasan mengenai pengertian mental disorder lengkap dengan macam-macam gangguan kesehatan mental. Semoga informasi ini membantu.
(par/afn)












































Komentar Terbanyak
Sultan HB X soal Keracunan MBG di SMA Teladan: Saya Kan Sudah Bilang...
Jokowi Hadiri Acara Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM
Kenapa Harimau Takut sama Kucing? Simak Faktanya