Tak Disangka! Piramida Ribuan Tahun Ditemukan gegara Proyek Jalan Raya

Internasional

Tak Disangka! Piramida Ribuan Tahun Ditemukan gegara Proyek Jalan Raya

Rachmatunnisa - detikJogja
Senin, 17 Nov 2025 19:09 WIB
Reruntuhan Piramida Kuno Ditemukan Saat Pembangunan Jalan di Meksiko
Reruntuhan Piramida Kuno Ditemukan Saat Pembangunan Jalan di Meksiko. (Foto: CINAH Hidalgo)
Jogja -

Piramida berusia ribuan tahun ditemukan saat proyek pengerjaan jalan raya di Meksiko. Piramida ini diduga bagian dari permukiman pra-Hispanik.

Dilansir detikInet dari IFL Science, Senin (17/11/2025), reruntuhan priamida itu digali pada Juni 2024 lalu saat pembangunan jalur ketiga di jalan raya federal di Hidalfo, Mesiko timur-tengah. Temuan ini pun disambut para arkeolog dari National Institute of Anthropology and History (INAH) Meksiko yang langsung mendatangi lokasi.

Area penemuan piramida itu pun disurvei menggunakan pesawat nirawak. Tim mengumpulkan 155 sampel berupa potongan keramik, peralatan batu, dan cangkang hewan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka pun mengusulkan pembangunan tembok besar di sekitar piramida, sepanjang 43 meter dan tinggi 11,7 meter. Bangunan reruntuhan piramida ini diduga bagian dari permukiman pra-Hispanik yang juga dikenal sebagai San Miguel, yang berasal dari periode Epiklasik (650-950 M), dan periode Pascaklasik Akhir (1350-1519 M).

ADVERTISEMENT

Pada periode kawasan tersebut berada di bawah kendali 'kekuasaan Metzcha'. Menurut INAH, masa itu meninggalkan 'jejak multietnis' setidaknya hingga abad ke-16 M.

Berdasarkan sejarah aktivitas manusia sudah ada jauh sebelum wilayah sekitarnya, dengan permukiman paling awal dibangun setidaknya 14.000 tahun lalu. Meski hingga kini belum jelas jumlah bangunan pra-Hispanik di Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan, namun ada banyak temuan baru soal ini.

Jejak peninggalan banyak ditemukan dengan bantuan light detection and ranging (LiDAR), semacam penginderaan jarak jauh yang menggunakan sinar laser untuk mengungkap dunia tersembunyi dari mata telanjang.

Teknologi LiDAR itu menggunakan cahaya pantulan untuk menghasilkan informasi tentang bentuk dan karakteristik objek yang bisa tersembunyi oleh tumbuhan, tanah atau struktur lainnya. Teknologi LiDAR ini telah teruji di wilayah tropis di mana situs-situs tersembunyi di balik tumbuhan.

INAH juga telah menggunakan teknologi ini untuk mengungkap jejak jalan raya sepanjang 18 km yang menghubungkan kota-kota Maya sekitar 1.200 tahun lalu. Teknologi ini juga mengungkap bukti peradaban Maya yang tidak dikenal terdiri dari 964 permukiman yang ternyata saling terhubung dengan jalan kuno sepanjang 177 kilometer di Guatemala.




(ams/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads