Terungkap Sebab Ratusan Siswa SMA Teladan Jogja Keracunan Usai Makan MBG

Terungkap Sebab Ratusan Siswa SMA Teladan Jogja Keracunan Usai Makan MBG

Adji G Rinepta - detikJogja
Kamis, 06 Nov 2025 14:44 WIB
Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN, Letjen TNI (Purn) Dadang Hendra Yudha (kanan), bersama Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo di Balai Kota Jogja, Kamis (6/11/2025).
Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN, Letjen TNI (Purn) Dadang Hendra Yudha (kanan), bersama Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo di Balai Kota Jogja, Kamis (6/11/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Hasil cek laboratorium dan evaluasi penyebab ratusan siswa SMA Negeri 1 Jogja atau SMA Teladan keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) Rabu (15/10) lalu telah muncul. Dari hasil lab, ditemukan adanya bakteri Escherichia Coli (E. Coli) pada sampel makanan.

Hasil Lab Sampel Makanan

Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, berujar berdasarkan pemeriksaan laboratorium, bakteri E. Coli ditemukan di dua makanan, yaitu buah dan sayur. Dengan begitu, dimungkinkan makanan terkontaminasi dari air yang mengandung E. Coli

"Kemarin kita temukan E Coli ada di buah, ada di sayur, berarti memang saya mencurigai bahwa nyucinya buah, nyucinya sayur itu pakai air yang terkontaminasi E Coli," papar Hasto ditemui di Balai Kota Jogja, Kamis (6/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil Evaluasi

Setelah ditemukan penyebab keracunan itu, Pemkot Jogja kemudian mengadakan evaluasi guna menentukan langkah selanjutnya. Evaluasi ini juga melibatkan Badan Gizi Nasional (BGN) yang dilakukan hari ini di Balai Kota Jogja.

ADVERTISEMENT

Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN, Letjen TNI (Purn) Dadang Hendra Yudha, menyatakan BGN mempersilakan Pemkot Jogja untuk menjalankan evaluasi ke SPPG Wirobrajan sebelum bisa beroperasi kembali.

Sebagai informasi, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan yang menaungi MBG untuk SMA Teladan dihentikan operasionalnya usai kasus keracunan yang terjadi di sekolah naungannya.

"Dari hasil yang ada kan ada E Coli, berarti pada air. Nah saya sudah sarankan ini kita beli galon, khusus untuk makanan ya, sehingga tidak terjadi lagi," ungkap Dadang.

"Ini kita masih tutup (SPPG), hasilnya saya sudah dengar dari pak Wali, saya pikir sudah nggak ada masalah. Tetapi ini jadi kesempatan kita untuk evaluasi secara menyeluruh," sambungnya.

Sementara Hasto memaparkan, hasil evaluasi yang telah disepakati adalah memperhatikan air yang dipakai di SPPG. Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja akan lebih dulu memastikan air yang digunakan sebelum mempersilakan SPPG Wirobrajan beroperasi kembali.

"Tadi sarannya Pak Deputi mestinya air-air yang dipakai untuk konsumsi ya pakai galon itu yang bebas dari E Coli. Kalau mau pakai air keran ya harus dipasang filter. Atau bisa pakai air perpipaan dari PDAM, kalau pakai air sumur kan risikonya kan terkontaminasi. Tapi kalau air perpipaan mestinya lebih aman," urainya.

"Maka saya akan perintahkan Dinas Kesehatan untuk sebelum operasional ya ngecek dulu airnya itu terkontaminasi E Coli nggak di tempat itu. Ya kita tunggu nanti biar dilakukan asesmen di lapangan," pungkas Hasto.

426 Siswa Keracunan

Diberitakan sebelumnya, 426 siswa SMA Negeri 1 Jogja atau SMA Teladan mengeluh sakit perut hingga diare setelah menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) Rabu (15/10). Gejala keracunan itu mulai dirasakan para siswa pada Kamis (16/10) dini hari.

Kepala SMA Teladan Jogja, Ngadiya, menjelaskan pihak sekolah baru mendapat laporan dari para siswanya tadi pagi. Jumlah siswa yang terdata mengalami gejala sekitar 43% dari total 972 jumlah keseluruhan siswa.

"Ada yang diare sampai dua kali, tiga kali, tapi juga ada yang hanya sakit perut saja," papar Ngadiya saat ditemui di SMA 1 Jogja, Kamis (16/10).

"Kemudian tadi pagi kami kroscek ke seluruh kelas di SMA 1 Jogja. Dari hasilnya, siswa kami yang berjumlah 972 orang, tercatat 426 siswa mengalami sakit perut tadi malam, sekitar pukul 1 sampai pukul 3 dini hari," sambungnya.




(apu/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads