Adakah di antara kamu yang menyukai tomat? Tidak melulu harus beli di pasar atau supermarket lainnya, ternyata kamu bisa menanam sendiri tomat di rumah. Sebagai panduan, mari kenali cara menanam tomat yang dapat dicoba.
Banyak yang mungkin mengira kalau tomat adalah salah satu jenis sayuran. Namun, tahukah kamu? Tomat ternyata masuk dalam kelompok buah-buahan. Dikenal sebagai sayuran karena penggunaan tomat di tengah-tengah masyarakat kita umumnya digunakan sebagai tambahan bahan makanan tertentu. Menurut buku 'Bercocok Tanam Tomat Untung Melimpah' karya Eva Riyanty Lubis, tomat punya nama ilmiah yang disebut sebagai Solanum lycopersicum.
Tomat berasal dari daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Sebagai jenis tanaman yang mudah kita jumpai dalam keseharian, ternyata tomat adalah tanaman semusim. Maksudnya adalah tomat hanya memiliki umur sekali periode panen saja.
Kendati begitu, ternyata proses penanaman tomat bisa dilakukan dengan cara yang konvensional maupun menggunakan teknik hidroponik. Ingin tahu bagaimana caranya? Yuk, mari simak ulasannya berikut ini.
Poin Utamanya:
- Tomat bisa ditanam di kebun maupun pot/polybag, dimulai dari pemilihan benih unggul, penyemaian, hingga perawatan sederhana yang bisa dilakukan di rumah.
- Kunci sukses menanam tomat terletak pada penggunaan tanah gembur dan subur, paparan sinar matahari cukup, serta penyiraman dan pemupukan yang teratur tanpa berlebihan.
- Tomat siap dipanen dalam 60-100 hari, ditandai dengan buah berwarna hijau kekuningan hingga merah cerah, sehingga siap dinikmati untuk kebutuhan rumah tangga atau dijual kembali.
Bagaimana Cara Menanam Tomat Sendiri di Rumah?
Sebenarnya, proses penanaman tomat tidak jauh berbeda dengan tanaman yang lain. Cara menanam tomat bisa dimulai dari proses pemilihan benih, penanaman, perawatan, hingga panen.
Menariknya, tomat bisa ditanam menggunakan cara yang konvensional dengan melibatkan lahan tanah atau pekarangan dan juga hidroponik yang melibatkan rockwool, pot, hingga polybag. Untuk lebih jelasnya, akan diuraikan cara menanam dengan menggunakan dua metode tadi.
Dihimpun dari buku 'Budidaya Tanaman Secara Hidroponik Solusi Bercocok Tanaman di Lahan Sempit' oleh Muhammad Alqamari, 'Bertanam Tomat Dalam Pot dan Polibag' oleh Yati Supriati dan Firmansyah D. Siregar, hingga 'Cara Praktis Merawat Tanaman Tomat dan Beberapa Makanan Olahannya' karya Tjahjono Tri, berikut ulasan lengkapnya.
A. Cara Menanam Tomat di Kebun
1. Pemilihan Benih yang Tepat
Pertama-tama, cara menanam tomat dari biji bisa dilakukan dengan memilih benih yang tepat. Benih yang tepat ditandai dengan kondisinya yang sehat dan berkualitas. Kamu bisa menjumpai berbagai pilihan benih tomat di toko yang menjual alat atau keperluan berkebun.
Biasanya biji tomat yang berkualitas ditandai dengan tanaman induknya yang menghasilkan buah unggul. Kemudian benih yang bagus juga berasal dari tanaman induk yang sehat dan tidak cacat. Setelah memastikan biji tomat yang dimiliki kondisinya sesuai, maka dapat dilakukan proses penyemaian.
Lalu semai biji dengan menggunakan cara menaruhnya langsung di tanah. Penyemaian juga dapat dilakukan dengan menggunakan rockwool atau media semai lainnya. Ini bisa disesuaikan dengan ketersediaan bahan hingga lahan yang dimiliki.
2. Penanaman Benih di Lokasi yang Baik
Setelah bibit disemai dan tunas muncul, maka waktunya untuk melakukan proses penanaman. Biasanya bibit tomat siap tanam membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan sebelum benar-benar siap untuk ditanam di tanah.
Sebelum melakukannya, pastikan untuk menyiapkan lokasi atau lahan yang baik. Pilih lokasi yang bisa mendapatkan sinar matahari cukup. Adapun tanah yang ideal untuk tanaman tomat adalah gembur dan juga subur. Sediakan tanah dengan tingkat pH sekitar 5,5-7.
Penanaman dapat dilakukan dengan menyiapkan lubang tanam sekitar 30 cm. Di setiap luang inilah nantinya bibit tomat bisa ditanam. Berikan jarak antarlubang sekitar 45-60 cm. Kemudian jarak yang diberikan antartanaman dilakukan guna mencegah akar mengalami pertumbuhan yang tidak maksimal.
3. Perawatan Tanaman Tomat
Setelah melalui proses penanaman, waktunya untuk merawat tanaman tomat dengan sepenuh hati. Tomat bisa tumbuh dengan baik tentunya didukung pada unsur hara dari tanah dan nutrisi yang terpenuhi.
Kamu bisa menggunakan pupuk atau bahan organik lainnya untuk memberikan nutrisi pada tomat. Tidak hanya penambahan nutrisi, tomat juga perlu mendapatkan air yang cukup. Tanaman tomat tidak perlu disiram terlalu sering.
Sebaliknya, tomat hanya perlu sesekali saja mendapatkan air. Ini dikarenakan saat akar tanaman tomat terlalu basah dan lembap, maka bisa berpotensi cepat rusak hingga membusuk. Cara cek tanaman tomat butuh disiram atau tidak dengan cara memasukkan jari ke tanah di sekitarnya. Apabila kondisi tanah kering, maka bisa diberi air. Begitu juga sebaliknya.
4. Proses Panen Tomat
Sebelum panen tomat benar-benar dilakukan, biasanya tanaman tomat yang sudah berbuah akan menjadi miring atau melengkung. Ini dikarenakan batang dari tanaman tomat kerap tidak kuat dalam menopang beban buah tomat yang biasanya muncul dalam jumlah banyak.
Nah, untuk memastikan batang tomat tetap kuat, maka bisa diberi penyangga berupa kayu atau pipa yang diikat menggunakan tali. Selain membuat batang tomat tetap kuat, cara ini juga dilakukan guna menghindari buah-buah tomat menyentuh tanah yang memicu busuk.
Umumnya, buah tomat bisa dipanen dalam kurun waktu 60-100 hari. Biasanya tomat yang siap panen memiliki warna hijau kekuningan. Masa panen tomat juga bisa dilihat dari bagian batang dan daun yang mulai menguning. Usahakan panen buah tomat di pagi atau sore hari, karena siang hari dengan matahari terik biasanya digunakan oleh tanaman tomat untuk melakukan proses fotosintesis.
B. Cara Menanam Tomat di Polybag atau Pot
1. Pemilihan Bibit yang Tepat
Sama halnya dengan sistem konvensional, cara menanam tomat di polybag atau pot juga perlu diawali dengan memilih bibitnya. Tidak ada hal yang berbeda dengan pemilihan bibit tomat antara metode tradisional maupun hidroponik. Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah penggunaan bibit tomat yang berkualitas.
Selain membeli di toko atau lokasi yang menjual kebutuhan pertanian, bibit tomat juga bisa didapatkan dengan membuatnya sendiri. Bagaimana cara membuat bibit tomat? Caranya cukup memilih buah tomat yang memiliki kualitas unggulan.
Kemudian ambil bijinya dan cuci dalam air sampai lendirnya hilang. Biji yang tenggelam bisa dipakai sebagai bibit, sedangkan yang mengapung perlu dibuang. Lalu keringkan biji dengan menaruhnya di wadah yang kering. Saat biji sudah kering dan siap digunakan, maka lakukan proses penyemaian.
2. Penyemaian Bibit Tomat
Langkah penyemaian bibit tomat menggunakan metode hidroponik bisa dilakukan dengan menggunakan rockwool. Lubangi rockwool dan masukkan bibit-bibit tadi ke dalamnya. Kalau sudah, letakkan rockwool di wadah semai atau nampan.
Jangan lupa untuk menyiram rockwool dan pastikan kondisinya lembap. Apabila selama proses semai rockwool mengering, maka basahi kembali dengan air. Simpan rockwool di tempat yang gelap selama sekitar 2 hari.
Biasanya bibit tomat akan berkecambah di hari ke-2. Apabila kecambah bibit tomat muncul, maka dapat dilanjutkan dengan proses pemberian sinar matahari. Taruh rockwool tadi di bawah sinar matahari selama 21-28 hari. Pantau secara rutin guna memastikan kondisi rockwool tetap basah dan lembap.
3. Pemindahan Bibit di Media Tanam
Nah, setelah tunas tomat muncul, maka menandakan waktunya untuk memindahkannya ke media tanam. Ada berbagai media tanam yang bisa digunakan dalam metode hidroponik, baik itu menggunakan polybag atau pot hingga membuat pipa-pipa hidroponik.
Gunakan media tanam bisa digunakan dengan campuran pasir, kerikil, sekam bakar, dan arang. Kemudian masukkan campuran media tanam tadi ke dalam polybag atau pot. Lalu lakukan proses pemindahan tunas tomat tadi.
Pemindahan bibit di media tanam bisa dilakukan secara satu per satu. Usahakan agar menempatkan media tanam ini di lokasi yang terkena cahaya matahari. Berikan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman tomat dengan menambahkan air nutrisi atau pupuk yang sesuai dengan kebutuhan.
4. Perawatan Tanaman Tomat
Sama halnya dengan cara tradisional, pada metode menanam tomat dengan hidroponik juga perlu dilakukan proses perawatan yang memerlukan perhatian khusus. Tomat dikenal sebagai tanaman yang cukup rentan terhadap berbagai penyakit. Sebut saja virus, jamur, hingga hama.
Nah, agar dapat mengatasi itu semua gunakan bahan-bahan organik untuk memastikan tanaman tomat dalam kondisi yang baik. Tidak hanya itu saja, pembersihan gulma di area sekitar tanaman tomat juga perlu rutin dilakukan.
Apabila tomat sudah berbuah dan menunjukkan batang yang mulai miring atau melengkung, saatnya untuk memberinya penopang. Gunakan kayu atau pipa yang diikat pada batang tomat agar memastikan tanaman ini tidak ambruk atau rusak.
5. Proses Panen Tomat
Umumnya, tanaman tomat yang ditanam menggunakan metode hidroponik akan siap panen dalam kurun waktu 80-90 hari. Biasanya tomat yang siap panen menunjukkan ciri berupa buahnya yang mulai memerah.
Menariknya, ada beberapa fase tomat yang perlu dikenali oleh para pemula. Fase tomat hijau masak ditandai dengan permukaan kulit buahnya yang menguning. Biasanya tomat ini sudah dipanen oleh petani yang melibatkan pemasaran jarak jauh.
Kemudian ada fase pecah warna yang mana tomat berwarna kemerah-merahan, tapi masih ada warna hijau di bagian pangkal buahnya. Biasanya tomat ini dipanen untuk dijual pada waktu yang tidak terlalu lama lagi. Nah, fase matang sempurna biasanya cocok digunakan dalam keperluan rumah tangga. Cirinya ditandai dengan warna merah pada seluruh permukaan kulit buah, tapi kondisinya yang masih keras alias tidak lunak.
Itulah tadi rangkuman mengenai cara menanam tomat yang bisa dilakukan di kebun maupun dengan cara hidroponik. Selamat mencoba!
Simak Video "Video: Pertumbuhan Pesat Podcast dan Drama Series Indonesia di YouTube"
(sto/apu)