Adik PB XIII Buka Suara soal Putra Mahkota Keraton Solo Deklarasi Jadi PB XIV

Adik PB XIII Buka Suara soal Putra Mahkota Keraton Solo Deklarasi Jadi PB XIV

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 05 Nov 2025 17:16 WIB
Adik mendiang Paku Buwono XIII, KGPH Benowo, ditemui wartawan di Kompleks Makam Raja-raja Imogiri, Bantul, Rabu (5/11/2025).
Adik mendiang Paku Buwono XIII, KGPH Benowo, ditemui wartawan di Kompleks Makam Raja-raja Imogiri, Bantul, Rabu (5/11/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Putra Mahkota Keraton Solo, KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, mengukuhkan dirinya sebagai Paku Buwono (PB) XIV. Begini respons adik mendiang Paku Buwono (PB) XIII.

"Kemudian mengenai prosesi penggantian raja coba nanti ditunggu, karena tadi sepertinya keponakan saya, anaknya Sinuhun yang kecil, sudah mendeklarasikan diri untuk meneruskan bapaknya menjadi PB XIV, kalau tidak salah seperti itu," kata Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Benowo kepada wartawan di Pajimatan, Imogiri, Bantul, Rabu (5/11/2025).

Benowo berharap masyarakat memakluminya. Pasalnya, sang kakak bisa saja telah memberikan wasiat terkait suksesornya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya mudah-mudahan masyarakat tahu, saudara-saudaranya juga memaklumi karena memang seperti itulah. Karena mungkin pesan beliau tersirat maupun tertulis. Nanti saya akan cari tahu yang membawa kakak saya, mungkin sudah diwariskan, diberikan estafet kepada dia," ujarnya.

Karena itu, Benowo meminta semua pihak memberikan dukungan terhadap PB XIV. Semua itu agar PB XIV tidak terlalu maju atau terlalu mundur dalam mengemban amanah sebagai Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

ADVERTISEMENT

"Tinggal kita mendukung, mendorong jangan sampai dia kemajon (terlalu maju), jangan sampai dia kemunduren (terlalu mundur)," ucapnya.

Bukan tanpa alasan, Benowo menilai dukungan itu agar PB XIV tetap menjadi manusia Jawa yang hebat dan bisa mengayomi semua kalangan.

"Jadilah tetap manusia Jawa yang hebat, yang baik, yang bisa mengayomi, yang bisa merangkul segala lapisan masyarakat yang ada di sekitarnya. Sehingga kebudayaan Jawa ini tetap lestari selama-lamanya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Putra Mahkota Keraton Solo, KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, mengukuhkan dirinya sebagai Paku Buwono (PB) XIV. Hal itu diungkapkan jelang prosesi pemberangkatan jenazah PB XIII.

Dalam acara itu KGPAA Hamangkunegoro mengucapkan ikrar kesetiaan dan kesanggupan untuk meneruskan takhta Raja. Ikrar itu disampaikan di depan keluarga besar, abdi dalem, hingga sentono.

"Ingsun Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, ing dina iki, Rebo Legi, patbelas Jumadilawal tahun Dal sewu sangangatus seket sanga, utawa kaping lima Nopember rong ewu selawe, hanglintir kaprabon Dalem minangka Sri Susuhan Karaton Surakarta Hadiningrat, kanthi sesebutan Sampeyandalem ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakoe Boewono Parbelas," kata KGPAA Hamangkunegoro, saat membacakan pidato pelepasan, PB XIII, Rabu (5/11/2025).

Dalam terjemahan bebasnya dalam bahasa Indonesia, dia mengatakan "Saya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, Di hari ini, Rabu Legi 14 Jumadilawal tahun Dal 1959 atau 5 November 2025, naik takhta sebagai Susuhunan Karaton Surakarta Hadiningrat, dengan gelar Sampeyan dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono XIV".

Usai deklarasi itu, Putri sulung PB XIII, GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani mengatakan, yang dilakukan adiknya adalah perwujudan nyata dari adat Karaton yang luhur.

"Sampeyandalem Sinuhun XIV menjalankan sabda pelepasan dengan penuh tata krama dan makna. Itulah tanda kesetiaan seorang putra raja kepada ayahandanya dan kepada adat Mataram. Dalam setiap pelepasan raja, selalu ada pesan spiritual agar penerusnya memimpin dengan welas asih dan kebijaksanaan," kata Gusti Timoer dalam siaran pers yang diterima detikJateng, Rabu (5/11).

Ia menegaskan, keluarga besar mendukung pengangkatan putra mahkota sebagai PB XIV. Hal ini menandakan kepergian PB XIII bukan sekadar akhir dari perjalanan seorang raja, tetapi juga awal dari lembaran baru kepemimpinan PB XIV.




(apu/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads