Israel kembali menyerang Jalur Gaza di tengah berlangsungnya gencatan senjata. Serangan pada Selasa (28/10) itu terkonfirmasi menewaskan setidaknya 101 warga.
Dilansir AFP via detikNews, Rabu (29/10) jumlah korban tertuang dalam laporan terbaru badan pertahanan sipil Gaza dan sejumlah rumah sakit di wilayah itu.
"Sedikitnya 101 korban tewas dibawa ke rumah sakit, termasuk 35 anak-anak dan sejumlah perempuan dan lansia, akibat serangan-serangan udara Israel dalam waktu kurang dari 12 jam," kata juru bicara badan pertahanan Gaza, Mahmud Bassal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah korban tewas itu dikonfirmasi oleh penghitungan kantor berita AFP berdasarkan laporan para petugas medis di lima rumah sakit di Jalur Gaza. Selain korban tewas, dilaporkan sekitar 200 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
Serangan Israel itu dilancarkan pada Selasa (28/10). Militer Israel menyerang Gaza usai menuduh kelompok Hamas melanggar gencatan senjata dengan menyerang tentaranya di daerah kanting Palestina tersebut.
Bassal melaporkan gempuran itu menargetkan tenda pengungsi, rumah-rumah dan area sekitar rumah sakit.
Pada Rabu (29/10), militer Israel mengumumkan seorang tentaranya tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza bagian selatan sehari sebelumnyanan. Hamas, membantah terlibat dalam pertempuran itu.
Israel Umumkan Gencatan Senjata Gaza Berlanjut
Usai serangan Israel itu, Tel Aviv mengumumkan mereka tetap melanjutkan perjanjian gencatan senjata. Menurut Israel, serangannya ke Gaza merupakan respons atas serangan Hamas.
"Menyusul serangkaian serangan yang menargetkan puluhan target teror dan para teroris, IDF (Angkatan Bersenjata Israel) telah memulai kembali penegakan gencatan senjata, merespons pelanggaran yang dilakukan Hamas," demikian pernyataan militer Israel pada Rabu (29/10).
"Sebagai bagian dari serangan tersebut, IDF dan ISA (Badan Keamanan Israel) menyerang 30 teroris yang memegang posisi komando dalam organisasi teroris yang beroperasi di Jalur Gaza," imbuh pernyataan tersebut.
(afn/alg)












































Komentar Terbanyak
Kala Gubernur DIY Sultan HB X Sangsikan Aturan Baru MBG
Eks Bupati Sleman Sri Purnomo Tersangka Korupsi Hibah Pariwisata Ditahan
Ketika Media Israel 'Ledek' Indonesia Tak Bisa Gelar Olimpiade 2036