Viral di media sosial asap hitam mengepul atau yang biasa dikenal dengan 'cumi darat' dari bus Trans Jogja mengganggu pengendara jalan. Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) buka suara terkait hal tersebut.
Video tersebut seperti diunggah akun Instagram @merapi_uncover. Dalam unggahan tersebut, tampak asap hitam mengepul dari bus Trans Jogja yang sedang beroperasi hingga pengendara motor yang tengah melintas.
"min mau ngasih tau kalo tadi ada transjogja yang bikin resah pengendara motor yg ada dibelakangnya, karna asep hitam yg ngebul bgtt dan gak sedikit transjogja yg kondisinya kaya gitu," tulis akun tersebut seperti dilihat detikJogja, Selasa (28/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa ternyata turut dirasakan Aldi, warga Kasihan, Bantul yang kerap berpergian menggunakan motor. Dia mengeluhkan, asap pekat hitam Trans Jogja sangat menggangu terutama saat terjadi kemacetan.
"Karena sebagai pengendara sepeda motor, asap hitam dari TJ (Trans Jogja) itu kadang keluar saat ada kemacetan, sehingga pengendara motor di belakang jadi terkena polusinya," ujar Aldi.
Hal senada juga diungkapkan, Dewi, warga Depok, Sleman yang kerap terganggu dengan asap Trans Jogja. Dia berharap ada upaya untuk pemeliharaan rutin secara berkala untuk armada Trans Jogja.
"Asap tebal hitam yang keluar dari knalpot TJ tentu sangat mengganggu bagi pengendara motor. Apalagi bagi saya yang memang punya alergi debu, polusi asap hitam sangat mengganggu pernapasan, kadang juga asapnya keluar di tengah kemacetan. Ganggu pandangan pengemudi," katanya.
"Harapan saya semoga ada solusi dari Dishub DIY. Perlu pemeliharaan rutin secara berkala dan armada tersebut segera diberhentikan sementara untuk perbaikan, supaya TJ bisa lebih ramah lingkungan," lanjutnya.
Sementara itu, saat dimintai konfirmasi, Kepala Dishub DIY, Chrestina Erni Widyastuti, mengatakan sudah berkomunikasi dengan PT Anindya Mitra Internasional (AMI) selaku operator Trans Jogja. Yaitu terkait upaya pemeliharaan Trans Jogja agar dilakukan semaksimal mungkin.
"Kami sudah sampaikan ke PT AMI terkait keluhan-keluhan tersebut untuk dilakukan upaya pemeliharaan seoptimal mungkin," kata Erni saat dihubungi detikJogja hari ini.
"Jangan sampai animo masyarakat turun gara-gara emisi karbonnya pekat. Satu sisi memang bus-busnya secara bertahap harus diremajakan," pungkas Erni.
(aku/ahr)












































Komentar Terbanyak
Ketika Media Israel 'Ledek' Indonesia Tak Bisa Gelar Olimpiade 2036
Kala Gubernur DIY Sultan HB X Sangsikan Aturan Baru MBG
Hal yang Mustahil Dilakukan di Jogja: Naik Angkot