Blak-blakan Pengantin Baru Cerita Pengalamannya Bulan Madu Berujung Masuk UGD

Blak-blakan Pengantin Baru Cerita Pengalamannya Bulan Madu Berujung Masuk UGD

Gresnia Arela Febriani - detikJogja
Selasa, 28 Okt 2025 10:34 WIB
Blak-blakan Pengantin Baru Cerita Pengalamannya Bulan Madu Berujung Masuk UGD
Ilustrasi pengantin. Foto: Getty Images/Vasil Dimitrov.
Jogja -

Pasangan pengantin baru menceritakan pengalaman bulan madu yang berujung masuk Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit. Lantas bagaimana kisahnya, simak cerita mereka berikut.

Dilansir Wolipop, Selasa (28/10/2025), cerita bulan madu tersebut diunggah melalui akun TikTok @dian_salma00 yang viral ditonton hingga 4,7 juta kali. Akun tersebut mengunggah foto yang menampilkan pasangan pengantin mengenakan busana pernikahan adat Jawa dan momen di sebuah ruang tunggu rumah sakit.

"Di diagnosa honeymoon cystitis
Mana pas
check up banyak koas di ruangannya
οΏΌ
," tulis akun TikTok @dian_salma00.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akun tersebut menyertakan takarir atau caption soal mengapa dirinya berujung masuk UGD. Dijelaskan dirinya didiagnosis menderita radang kandung kemih atau Cystitis yang juga disebut sebagai Honeymoon Cystitis.

"Aku pernah
οΏΌ
dan baru tau klo itu namanya honeymoon cystitis
οΏΌ
οΏΌ
οΏΌ
," ujar pengguna TikTok @Nidyu.

ADVERTISEMENT

"Cewek-cewek edukasi yaaa, gk semua perempuan itu pas first night keluar darah krn beda perempuan beda barang
οΏΌ
bisa jd krn punya kalian elastis!!" saut akun @π‘ƒπ‘–π‘ π‘π‘’π‘ β„Žπ‘’π‘Ÿπ‘’
οΏΌ
.

Wolipop pun menghubungi pengantin wanita tersebut, Dian Rahmiati Salma. Dian yang berdomisili di Bandung itu menikah dengan Muhammad Agung Fauzian (25) pada 3 Agustus 2025 di Hotel Sutan Raja Soreang, Kabupaten Bandung. Dian pun mengisahkan kejadian tersebut.

"Postingan aku berisi tentang apa yang aku alami setelah tujuh hari menikah. Yang aku alami adalah terkena penyakit yang disebut dengan honeymooncystitis," ujar Dian mengawali ceritanya kepada Wolipop.

Dian pun memerinci kondisinya saat itu.

"Pada kasus ku penyebabnya adalah karena adanya robekan pada vagina yang menyebabkan pertumbuhan bakteri secara cepat lalu bakteri tersebut masuk ke saluran kencing dan menyebabkan nyeri serta pendarahan selama seminggu. Setelah seminggu tidak membaik dan malah makin banyak pendarahannya menyebabkan demam tinggi. Tanpa menunggu lama lagi suamiku langsung membawaku ke UGD terdekat dari rumah," kenangnya.

Saat tiba di rumah sakit, Dian pun mendapatkan penanganan. "Di UGD aku dikasih obat penurun panas dan antibiotik lalu di observasi sekitar 4 jam. Panas sudah menurun lalu diresepkan obat dan sudah bisa pulang. Lalu untuk selanjutnya setelah 1 minggu aku mutusin buat check up ke rumah sakit," tambahnya.

Selanjutnya, Dian mengungkap menahan diri lantaran malu saat pertama kalinya merasa sakit.

"Awalnya cuma bisa nangis sama ngeluh sakit karena rasanya perih kayak di silet setiap BAK, ke suami karena malu mau ke dokternya tapi karena udah nggak kuat jadi terpaksa di bawa ke UGD," ungkapnya bingung.

Kini, kondisi pun Dian lebih membaik. Meski begitu, rasa sakit kerap dirasakannya usai berhubungan dengan suaminya.

"Tapi tinggal tebus obat aja sama resep dokter yg waktu check up," katanya.

Sejumlah anjuran penting dari dokter yang diterimanya saat menjalani pemeriksaan pun dibagikan oleh Dian sebagai pelajaran untuk pasangan pengantin baru lainnya.

"Dokter nyaranin sebelum berhubungan badan harus foreplay dahulu. Lalu dokter bilang harus jaga kebersihan area kewanitaan dan suami juga apabila setelah BAK dilap menggunakan tisu dari arah depan ke belakang, begitupun saat BAB. Lalu harus minum minimal dua liter sehari dan jangan terlalu makan pedas," pungkasnya.




(apl/ahr)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads