Sebanyak 420 porsi makan bergizi gratis (MBG) untuk SMA Negeri 1 Jogja atau SMA Teladan tidak diambil siswa, Kamis (16/10). Hal ini karena adanya 426 siswa yang diduga keracunan setelah makan MBG pada Rabu (15/10).
Kepala SMA Negeri 1 Jogja atau SMA Teladan, Ngadiya menjelaskan 420 porsi yang tidak diambil siswa itu, oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), diminta untuk dikembalikan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Kemarin hari Kamis 420 tidak ambil MBG, sama pak kepala dinas disuruh ngembaliin ke SPPG, ya sudah saya kembalikan," jelas Ngadiya saat dihubungi, Jumat (17/10/2025).
"Kemarin kan ada satu kelas itu hanya ngambil 5-10 (porsi), padahal satu kelas ada 36 siswa. Saya tanya (ke siswa) masih ragu-ragu, masih trauma," ungkap Ngadiya.
Sesuai arahan dari Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo kemarin, per hari ini operasional SPPG Wirobrajan dihentikan sementara sampai pemeriksaan laboratorium dari sampel makanan selesai diperiksa.
"Iya berhenti, dihentikan mulai hari ini sampai dua minggu ke depan. Antara satu minggu sampai dua minggu tergantung hasil lab-nya gimana, perbaikannya harus bagaimana. Setelah hasil evaluasi selesai perbaikan selesai mungkin bisa dilanjut lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, salah satu siswi yang terdampak, Veda mengaku sempat merasakan demam sepulang sekolah, kemudian disusul diare. Ia pun mengaku trauma dan enggan mengambil MBG lagi.
"Udah trauma, nggak mau lagi. Hari ini (Kamis) masih sakit, tadi sudah 3x diare. Belum berobat sih, tapi nanti mau ke rumah sakit, mau ngecek," jelasnya saat ditemui di SMA N 1 Jogja, Kamis (16/10).
"Sebenarnya nggak ada rasa aneh apapun, cuma pas pulang itu demam terus saya langsung diare. Sorenya demam, malamnya diare," sambung Veda.
Veda menjelaskan, selain dia, ada 11 siswa di kelasnya yang mengalami diare. Veda mengaku sangat jarang mengambil fasilitas MBG ini. Kemarin, sebenarnya ia juga bermaksud untuk tidak mengambil MBG.
"Kebetulan kemarin saya lupa ngelist untuk tidak ambil, jadi mau nggak mau harus makan kan, malah ternyata bikin sakit perut," ungkap Veda.
"Sebelumnya udah pernah (makan MBG), cuma udah lama nggak ambil juga. Karena memang menunya kayak kurang menarik bagi saya," imbuhnya.
Siswa kelas XII lainnya, Sobat mengatakan di kelasnya ada 10 orang yang mengalami diare dari 15 orang yang menyantap menu MBG. Karena kejadian itu, ia dan teman sekelasnya sepakat untuk tidak ambil MBG, Kamis (16/10) kemarin.
"Jadi 10 orang di kelas saya yang kemarin makan MBG itu sakit perut. Kemarin pas pulang sekolah, tidur, dini hari bangun, terus diare. Jujur saya nggak ambil, jadi dari 15 yang ambil itu 10-nya sakit," paparnya.
"Jadi untuk kehati-hatian kami tidak mengambil MBG, iya satu kelas sepakat. Ada truma juga, kan keracunan MBG kalau di berita-berita nggak terjadi di sini juga," imbuh Sobat.
Simak Video "Video: Siswa Keracunan MBG Capai Ratusan dalam Waktu Sepekan"
(aap/apl)