SPPG Wirobrajan Disetop Sementara Buntut 426 Siswa SMA Teladan Keracunan MBG

SPPG Wirobrajan Disetop Sementara Buntut 426 Siswa SMA Teladan Keracunan MBG

Adji G Rinepta - detikJogja
Kamis, 16 Okt 2025 17:28 WIB
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, di SMA 1 Teladan Jogja, Kamis (16/10/2025).
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, di SMA 1 Teladan Jogja, Kamis (16/10/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo menyambangi SMA Negeri 1 Jogja atau SMA Teladan terkait kasus dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Hasto mengatakan operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan bakal disetop sekitar 2minggu.

Dalam kunjungan ini, Hasto didampingi jajaran Forkopimda Pemkot Jogja dan TNI-Polri. Selain memantau SMA Teladan, rombongan juga memeriksa SPPG Wirobrajan sebagai penyedia MBG di sekolah itu.

"Ya ini kami sudah mem-follow up seperti apa kejadian yang sesungguhnya, peristiwa yang diduga dampak dari makan yang diberikan kemarin," jelas Hasto di SMA Teladan, Kamis (16/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto mengatakan, dari hasil krosceknya, makanan diberikan ke siswa kemarin sekitar pukul 11.20 WIB. Kemudian gejala yang muncul pada siswa pertama pada Kamis (16/10) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

"Sehingga jaraknya 12-13 jam. Melihat kondisi ini, kalau saya (melihat) sebagai dokter, saya menganalisis kalau itu sebab dari makanan itu ada toksik yang sifatnya nonbakterial biasanya cepat, sekarang makan selang beberapa jam muntah-muntah," paparnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau ini jaraknya 12-13 jam, dugaan saya kalau ada hubungannya maka itu adalah bakterial," sambung Hasto.

Hasto mengatakan, sampel menu MBG kemarin telah dikirim ke laboratorium kesehatan daerah (Lakesda) untuk diperiksa. Setelah hasil pemeriksaan keluar, nanti akan dilakukan evaluasi.

"Iya (operasional) SPPG dihentikan sementara, sampai menunggu hasil evaluasi. Saya kira itu manjadi bagian protap, kalau ada situasi seperti ini ya dihentikan sementara," ujarnya.

Usai menyambangi SMA Teladan, rombongan langsung bertolak ke SPPG Wirobrajan yang berada tidak jauh dari SMA Teladan. Hasto dan tim juga memeriksa sarana di SPPG tersebut.

"Kalau sarana sepertinya sudah sesuai dengan standar, karena ini kan dilakukan asesmen juga sebelum operasional," ujar Hasto.

"Cuma dari diskusi tadi memang ada menu-menu baru, termasuk ayam kemarin itu termasuk menu baru. Tetapi kita tetep harus menunggu hasil laboratorium," imbuhnya.

Meski sudah memeriksa SPPG Wirobrajan, Hasto menegaskan pihaknya tetap memberhentikan operasional SPPG.

"Diberhentikan sampai hasil evaluasinya keluar. Kalau teorinya 2 minggu, paling cepat 1 minggu tapi tadi informasi dari SPPG bisa 2 minggu," tegasnya.

detikJogja kemudian mencoba kembali mendatangi pihak SPPG Wirobrajan yang terletak di jalan Arjuna, Wirobrajan itu. Namun, pihak SPPG enggan memberikan keterangan terkait kejadian ini.

426 Siswa Diduga Keracunan MBG

Diberitakan sebelumnya, 426 siswa SMA Negeri 1 Jogja atau SMA Teladan mengeluh sakit perut hingga diare setelah menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) Rabu (15/10). Gejala keracunan itu mulai dirasakan para siswa pada Kamis (16/10) dini hari.

Kepala SMA Teladan Jogja, Ngadiya menjelaskan pihak sekolah baru mendapat laporan dari para siswanya tadi pagi. Jumlah siswa yang terdata mengalami gejala sekitar 43% dari total 972 jumlah keseluruhan siswa.

"Ada yang diare sampai dua kali, tiga kali, tapi juga ada yang hanya sakit perut saja," papar Ngadiya saat ditemui di SMA 1 Jogja, Kamis (16/10/2025).

"Kemudian tadi pagi kami kroscek ke seluruh kelas di SMA 1 Jogja. Dari hasilnya, siswa kami yang berjumlah 972 orang, tercatat 426 siswa mengalami sakit perut tadi malam, sekitar pukul 1 sampai pukul 3 dini hari," sambungnya.

Ngadiya mengatakan kejadian ini baru terjadi sekali ini di sekolahnya. Siswa merasakan gejala saat tidur di malam hari. Menurutnya, sebagian berobat ke fasyankes namun tidak sampai dirawat inap, sebagian siswa hanya diobati di rumah masing-masing.

"Tadi pagi ada beberapa yang masih merasa sakit perut, tapi sudah diberi obat di UKS dan pulang belajar seperti biasa," ungkap Ngadiya.

"Alhamdulillah tidak ada (rawat inap). Saat ini kami juga sedang mengambil beberapa sampel makanan dari rumah siswa dan dari sekolah untuk diperiksa lebih lanjut," imbuhnya.

Dia mengatakan ada 33 siswa yang tidak masuk hari ini. Beberapa dari mereka izin karena alasan lain.

Ngadiya mengonfirmasi pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan hingga Pihak puskesmas sudah mendatangi sekolah. Dari pernyataan pihak SPPG, sumber masalahnya ada di ayam dalam menu MBG.

Adapun menu MBG kemarin yang disantap siswa, kata Ngadiya, adalah nasi, ayam saus bbq, salat, dan pisang.

"Dari pihak SPPG mengakui bahwa kemungkinan memang ada keracunan dari MBG yaitu dari ayamnya. Keterangan dari pihak SPPG, proses memasaknya kemruputen (terlalu awal), jadi terlalu mruput masaknya," ungkapnya.

"Sehingga ayam dikirim ke sekolah sudah agak lama. Seharusnya masak sekitar jam 8, di-packing jam 9, dan dikirim ke sini jam 11. Tapi kemruputen lah," lanjut Ngadiya.

Ngadiya mengatakan, pihak SPPG Wirobrajan mengaku siap bertanggungjawab atas kejadian ini.

"Mereka (SPPG) menyatakan akan bertanggung jawab dan meng-cover semua kebutuhan penanganan. Masih, (MBG) tetap berjalan. Tapi mereka memastikan hal seperti ini tidak terulang lagi, dan akan diamati reaksi siswa setelah makan," pungkasnya.




(dil/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads