Massa pengemudi ojek online (ojol) melakukan aksi di gedung DPRD DIY, siang ini. Mereka meminta dukungan DPRD DIY jelang aksi demo ojol serentak pada 20 November mendatang.
Pantauan detikJogja di lokasi, ratusan pengemudi ojol dari berbagai aplikator mulai memasuki halaman DPRD DIY pukul 12.20 WIB. Mereka menyuarakan beberapa tuntutan terkait dengan sistem aplikasi yang dinilai kurang menyejahterakan pengemudi.
Setelahnya, para pengemudi melaksanakan audiensi terkait dengan tuntutan tersebut dengan anggota DPRD DIY. Sekitar pukul 13.30 WIB, massa mulai bergerak menuju Titik Nol Kilometer untuk menyuarakan aksinya.
Tim Kajian Forum Ojol Yogyakarta Bergerak (FOYB), Yosanto, menyampaikan hasil dari audiensi dengan anggota DPRD DIY. Dia juga menyampaikan beberapa keluhan pengemudi.
"Hari ini kami datang ke tiap-tiap aplikator untuk menyampaikan beberapa masalah yang sudah kami sampaikan sebelumnya. Dari Maxim, Gojek, Grab, Gojek juga ada. Tadi sudah kita serahkan ke manajemen masing-masing aplikator dan diterima mereka dan mereka berjanji untuk ditindaklanjuti," ujar Yosanto saat ditemui di sela aksi, Kamis (16/10/20250).
"Kemudian setelah ke aplikator, kami juga datang ke DPRD Provinsi untuk menyampaikan aspirasi kami yang sebelumnya tidak ada progres di Jakarta," lanjutnya.
Selain menyampaikan beberapa keluhan, Yosanto meminta bantuan DPRD DIY terkait aksi serentak 20 November di Jakarta. Yaitu terkait dengan teknis keberangkatan pengemudi yang berangkat dari Jogja.
"Jadi kami meminta dukungan dan support dari DPRD Provinsi DIY untuk membantu keberangkatan kami ke Jakarta yang dilaksanakan 20 November 2025," katanya.
"Untuk 20 November ini kami serentak dengan 13 daerah di Indonesia menggunakan sepeda motor konvoi dari tiap daerah. Terkait dengan teknis keberangkatan itu kami minta support dari DPRD," imbuhnya.
Disinggung soal tuntutan dalam aksi ini, Yosanto menyebut terdapat empat tuntutan. Yaitu terkait kenaikan tarif R2 (roda 2) hingga regulasi makanan dan barang.
"Yang pertama terkait tuntutan kenaikan tarif R2, kemudian yang kedua regulasi makanan dan barang. Ketiga ketentuan tarif bersih untuk teman-teman ASK. Yang keempat undang-undang transportasi online Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD DIY, Amir Syarifudin, menyambut baik kehadiran massa pengemudi ojol. Dia menyebut bakal turut serta membantu menyampaikan keluhan tersebut.
"Intinya, mereka butuh keadilan, butuh mencapai kesejahteraan. Hari ini yang menarik bagi kami adalah satu aplikasi Shopee ya, ini satu orang bisa ambil tiga pesanan, tiga lokasi. Kami analisis satu lokasi 10 menit berarti kalau tiga bisa memakan waktu 30 menit dengan tidak ada biaya tambahan. Saya kira ini harus mendapat perhatian," katanya.
Terkait dengan aksi serentak 20 November mendatang, Amir bakal mengusahakan untuk membantu akomodasi. Dia juga berhara, aksi mendatang bisa berlangsung kondusif.
"Support-nya tadi sudah saya sampaikan, harus tertib, ikut menjaga ketertiban lalu lintas secara nasional. Mungkin ada beberapa daerah melakukan advokasi dengan menyediakan bus transportasi menuju Jakarta, itu jauh lebih aman," ungkapnya.
"Mungkin kalau teman-teman yang biasa tiap hari pakai motor kurang seru, tapi dari segi keamanan itu. Nah dukungannya bisa kita diskusikan ke pimpinan," pungkasnya.
Simak Video "Video: Prosesi Langka Jejak Banon di Jogja, Cuma Ada Tiap 8 Tahun!"
(aku/apl)