Sanksi Nonaktif Kepala Sekolah yang Tampar Siswa Merokok Dicabut

Sanksi Nonaktif Kepala Sekolah yang Tampar Siswa Merokok Dicabut

Arief Ikhsanudin - detikJogja
Rabu, 15 Okt 2025 16:55 WIB
Gubernur Banten Andra Soni mempertemukan Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Fitri, dengan murid yang ketahuan merokok bernama Indra. (Arief I/detikcom)
Foto: Gubernur Banten Andra Soni mempertemukan Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Fitri, dengan murid yang ketahuan merokok bernama Indra. (Arief I/detikcom)
Jogja -

Kepala SMAN 1 Cimarga, Banten dinonaktifkan buntut insiden menampar siswa yang ketahuan merokok di sekolah. Status nonaktif itu kemudian dicabut oleh Gubernur Banten, Andra Soni.

Dilansir detikNews, Andra mengatakan penonaktifan terhadap kepala sekolah bernama Dini Fitri itu dilakukan dengan tujuan menormalkan suasana di sekolah.

"Situasi saat itu tidak kondusif. Guru sudah tidak bisa mengarahkan murid ke kelas selama dua hari. Sudah mulai muncul ketidakhormatan, mereka menolak disuruh masuk kelas," ucap Andra di kantor Gubernur Banten, Kota Serang, Rabu (15/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, keputusan Disdik agar semua kembali normal dalam proses pembelajaran. Sifatnya bukan hukuman atau pemberhentian, hanya penonaktifan sementara," katanya.

ADVERTISEMENT

Andra menegaskan Dini segera diaktifkan kembali sebagai kepala sekolah. Ia tidak ingin muncul persoalan baru jika Dini dipindahkan ke sekolah lain.

"Saya sampaikan, Bu, saya bisa saja memindahkan Ibu kemarin. Tapi presedennya bagaimana? Tidak saya pindahkan, Ibu kembali ke sana," ujarnya.

Jika masih ada penolakan dari murid atau pihak lain, Andra menilai hal itu justru menunjukkan ada masalah lain yang perlu diselesaikan.

"Bu Dini bilang, 'Pak, nanti anak-anak menolak dan sebagainya.' Nah, berarti ada sesuatu yang lain. Itu kesimpulannya," kata Andra.

Selain itu Andra juga menjelaskan tindakan Dini kepada siswa itu merupakan teguran keras namun hingga menyentuh ranah fisik. Dia memahami hal itu merupakan bentuk kepedulian seorang guru terhadap muridnya. Ia tidak ingin para guru merasa takut menegur murid yang berbuat salah.

"Bu Dini mengakui ada terselip emosi, tapi bukan emosi untuk mencederai. Itu bentuk niat baik guru kepada murid. Masa iya ada murid merokok tidak ditegur? Sekolah bukan tempat merokok. Bukan hanya siswa, guru pun tidak boleh merokok," tegas Andra.

"Ini pelajaran bagi guru, jangan sampai kejadian seperti ini membuat guru takut menegur murid karena khawatir dilaporkan ke polisi. Jangan seperti itu," tambahnya.

Sebelumnya, Dini dan siswanya yang bernama Indra itu sudah dipertemukan di ruang kerja Andra. Keduanya saling meminta maaf dan sempat menjalani pertemuan tertutup bersama gubernur.




(aap/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads