Respons Pemkot Jogja Usai Pedagang Malioboro Sambat Sepi Saat Full Pedestrian

Respons Pemkot Jogja Usai Pedagang Malioboro Sambat Sepi Saat Full Pedestrian

Tim detikJogja - detikJogja
Sabtu, 11 Okt 2025 06:00 WIB
Suasana Malioboro, Jogja pagi ini, Selasa (7/10/2025).
Suasana Malioboro Jogja, Selasa (7/10/2025) pagi. Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja
Jogja -

Keluhan sejumlah pedagang hingga penarik becak soal sepinya pembeli dan penumpang saat uji coba Malioboro full pedestrian pada Selasa lalu direspons oleh Wakil Wali Kota Jogja, Wawan Harmawan.

"Tentu masih banyak yang perlu ditata ulang, dievaluasi ulang. Semuanya, baik itu timming dan sebagainya kita evaluasi ulang. Masih ini kok, masih open, masih bisa didiskusikan, namanya juga baru trial sekali," kata Wawan saat ditemui wartawan, Kamis (9/10).

"Tapi tentu kami sangat memperhatikan suara-suara dari masyarakat, para pengusaha. Kesiapan untuk jadi full pedestrian juga tidak gampang, karena jalur sirip-sirip itu kan juga perlu kita siapkan rutenya," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bakal Dicoba Lagi

Wawan mengonfimasi bahwa uji coba Malioboro full pedestrian pada Selasa (7/10) lalu bukanlah yang terakhir.

"Kita akan coba evaluasi terus, bulan depan kita coba lagi, kita coba lagi. Ini kita coba, oh dampaknya apa, gitu," ungkap dia.

ADVERTISEMENT

"Tentu setelah hasil kemarin kita evaluasi dulu, kita benahi dulu apa, terus kita coba tes lagi. Jadi nggak terus, harus bulan depan (di uji coba lagi) tapi ndak ada evaluasi," sambungnya.

Respons Disbud DIY

Senada diutarakan Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY Dian Lakshmi Pratiwi.

"Nggak apa-apa, kita kumpulin dulu hasil evaluasi, ini juga sudah ada tim yang membahas hasil evaluasi," kata Dian saat ditemui di Kompleks Kepatihan Kota Jogja, Jumat (10/10/2025).

"Namanya juga uji coba ya, ada bagus ada nggaknya, nggak masalah menurut saya, yang penting masyarakat dikenalin dulu," sambungnya.

Diketahui, Kawasan Malioboro Jogja diuji coba full pedestrian tepat pada HUT Kota Jogja, 7 Oktober lalu. Saat itu beberapa pedagang hingga penarik becak mengaku malah sepi pembeli dan penumpang.

Cerita Pedagang-Penarik Becak

Penjaga toko aksesoris di Malioboro, Agung mengatakan penjualan di tokonya justru anjlok dibandingkan hari biasanya.

"Cukup berdampak, di kami anjlok (penjualan). Faktornya banyak, salah satunya karena akses jalan banyak ditutup. Ini parah sekali sih menurut saya. Minimal hari biasa pemasukan seimbang tapi ini menurun drastis," kata Agung saat ditemui detikJogja, Selasa (7/10).

"Malioboro kalau ditutup gini ya susah. 90 persen ya penurunan, mungkin lebih. Satu sampai dua orang pembeli tadi juga ngeluh sepi banget Malioboro," lanjutnya.

Adapun penarik becak kayuh, Anton, saat itu mengaku belum mendapat satu pun penumpang.

"Malah agak sepi sih ini. Dari siang sampai sekarang belum narik. Kalau saya mending hari biasa, jadi ada mobil sama motor bisa parkir," ucap warga Danurejan, Kota Jogja, itu.

"Tapi kalau kayak gini (uji coba full pedestrian) kan sepi, ada perbedaan kalau dibanding hari biasa. Biasanya bisa narik 2-3 kali kalau siang. Tapi kalau sekarang kan malah belum narik," kata Anton saat itu.




(dil/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads