Renungan Harian Katolik Hari Ini 4 Oktober 2025 dan Bacaannya: Hidup Bahagia

Santo - detikJogja
Sabtu, 04 Okt 2025 04:00 WIB
Renungan harian Katolik. (Foto: etheriel/Pixabay)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 4 Oktober 2025 merupakan Peringatan Wajib St Fransiskus dr Assisi dan Hari Sabtu Imam. Dengan orang kudus SSanto Fransiskus Asisi, Pengaku Iman; Santo Kuintinus, Martir. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah putih.

Mengangkat tema tentang menjalani hidup yang bahagia, mari simak renungan Katolik hari Sabtu, 4 Oktober 2025 yang dihimpun detikJogja dari buku "Inspirasi Pagi" oleh Paulus Erwin Sasmito Pr. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.

Renungan Katolik Hari Ini Sabtu, 4 Oktober 2025

Bacaan Liturgi 4 Oktober 2025

Bacaan I, Bar. 4:5-12,27-29;

  • Bar 4:5 Kuatkanlah hatimu, hai bangsaku, yang membawa nama Israel!
  • Bar 4:6 Kamu telah dijual kepada bangsa-bangsa lain, tetapi tidak untuk dibinasakan. Karena telah memurkakan Allah maka kamu diserahkan kepada para lawan.
  • Bar 4:7 Sebab Pembuatmu telah kamu marahkan, dengan mempersembahkan korban kepada setan, bukannya kepada Allah.
  • Bar 4:8 Pengasuhmu telah kamu lupakan, yakni Allah kekal, dan hati Yerusalem, dayahmupun telah kamu dukakan.
  • Bar 4:9 Melihat kemurkaan Allah mendatangi diri kamu maka Yerusalem berkata: "Dengarlah, hai sekalian tetangga Sion! Allah telah mengirim kepadaku kesedihan besar."
  • Bar 4:10 Sebab anak-anakku yang laki-laki dan perempuan kulihat tertawan, sebagaimana yang telah dikirimkan Yang Kekal kepada mereka.
  • Bar 4:11 Mereka telah kuasuh dengan sukacita, tetapi sekarang kulihat pergi dengan tangisan dan sedih hati.
  • Bar 4:12 Janganlah seorangpun bersukaria oleh karena diriku, seorang janda yang telah ditinggalkan banyak anak. Karena dosa anak-anakku aku menjadi kesepian, sebab mereka telah berpaling dari hukum Taurat Allah
  • Bar 4:27 Kuatkanlah hatimu, anak-anakku, berserulah kepada Allah; Dia yang mengirim bencana itu akan teringat kepadamu pula.
  • Bar 4:28 Seperti dahulu angan-angan hatimu tertuju untuk bersesat dari Allah, demikian hendaklah kamu sekarang berbalik untuk mencari Dia dengan sepuluh kali lebih rajin.
  • Bar 4:29 Memang Dia yang telah mengirim segala bencana itu kepada kamu akan mengirim pula sukacita abadi bersama dengan penyelamatanmu.

Mzm. 69:33-35,36-37;

  • Mzm 69:33 (69-34) Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.
  • Mzm 69:34 (69-35) Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.
  • Mzm 69:35 (69-36) Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya;
  • Mzm 69:36 (69-37) anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.

Bacaan Injil Luk. 10:17-24

  • Luk 10:17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
  • Luk 10:18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
  • Luk 10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
  • Luk 10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."
  • Luk 10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
  • Luk 10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
  • Luk 10:23 Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.
  • Luk 10:24 Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."

BcO 2Raj. 20:1-19

  • 2Raj 20:1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman Tuhan: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
  • 2Raj 20:2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan:
  • 2Raj 20:3 "Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
  • 2Raj 20:4 Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman Tuhan kepadanya:
  • 2Raj 20:5 "Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman Tuhan, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah Tuhan.
  • 2Raj 20:6 Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."
  • 2Raj 20:7 Kemudian berkatalah Yesaya: "Ambillah sebuah kue ara!" Lalu orang mengambilnya dan ditaruh pada barah itu, maka sembuhlah ia.
  • 2Raj 20:8 Sebelum itu Hizkia telah berkata kepada Yesaya: "Apakah yang akan menjadi tanda bahwa Tuhan akan menyembuhkan aku dan bahwa aku akan pergi ke rumah Tuhan pada hari yang ketiga?"
  • 2Raj 20:9 Yesaya menjawab: "Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari Tuhan, bahwa Tuhan akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya: Akan majukah bayang-bayang itu sepuluh tapak atau akan mundur sepuluh tapak?"
  • 2Raj 20:10 Hizkia berkata: "Itu perkara ringan bagi bayang-bayang itu untuk memanjang sepuluh tapak! Sebaliknya, biarlah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak."
  • 2Raj 20:11 Lalu berserulah nabi Yesaya kepada Tuhan, maka dibuat-Nyalah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak, yang sudah dijalani bayang-bayang itu pada penunjuk matahari buatan Ahas.
  • 2Raj 20:12 Pada waktu itu Merodakh-Baladan bin Baladan, raja Babel, menyuruh orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah didengarnya bahwa Hizkia sakit tadinya.
  • 2Raj 20:13 Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkannyalah kepada mereka segenap gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang yang tidak diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan di seluruh daerah kekuasaannya.
  • 2Raj 20:14 Kemudian datanglah nabi Yesaya kepada raja Hizkia dan bertanya kepadanya: "Apakah yang telah dikatakan orang-orang ini? Dan dari manakah mereka datang?" Jawab Hizkia: "Mereka datang dari negeri yang jauh, dari Babel!"
  • 2Raj 20:15 Lalu tanyanya lagi: "Apakah yang telah dilihat mereka di istanamu?" Jawab Hizkia: "Semua yang ada di istanaku telah mereka lihat. Tidak ada barang yang tidak kuperlihatkan kepada mereka di perbendaharaanku."
  • 2Raj 20:16 Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: "Dengarkanlah firman Tuhan!
  • 2Raj 20:17 Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak ada barang yang akan ditinggalkan, demikianlah firman Tuhan.
  • 2Raj 20:18 Dan dari keturunanmu yang akan kauperoleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babel."
  • 2Raj 20:19 Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik firman Tuhan yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!"

Renungan Harian Katolik Hari Ini

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Yesus hari ini bergembira dalam Roh Kudus ketika ketujuh puluh-Nya murid kembali dari tugas pengutusan. Para murid itu pun bersukacita karena kuasa setan takluk demi nama Yesus.

Namun, Yesus mengingatkan, hendaknya mereka bersukacita bukan karena kuasa atau keberhasilan itu, melainkan karena nama mereka tercatat di surga. Lalu Yesus menambahkan, "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat."

Yesus menegaskan bahwa melihat dan mendengar dengan benar bukan sekadar mengacu pada kondisi fisik yang baik, melainkan merupakan anugerah rohani. Banyak orang pintar, orang bijak, bahkan para nabi dan raja, yang tidak mampu melihat dan mendengar seperti para murid.

Mengapa? Sebab, hanya dengan hati yang sederhana dan terbuka, seseorang dapat menangkap karya Allah yang tersembunyi.

Pada hari ini, bersama Gereja universal, kita juga mengenang St. Fransiskus dari Assisi, seorang kudus yang sungguh hidup dengan mata dan telinga Allah. Fransiskus tidak melihat dunia hanya dengan mata lahiriah.

Ia melihat ciptaan sebagai saudara dan saudari, seperti Saudara Matahari, Saudari Bulan, bahkan Saudari Maut. Ia mendengar suara Allah yang berbicara melalui Kitab Suci, melalui orang miskin, bahkan melalui penderitaan pribadinya.

Dengan cara itu, Fransiskus mampu hidup sederhana, penuh syukur, dan membawa damai. Bila kita melihat segala sesuatu hanya dengan mata manusiawi kita, kita akan mudah silau oleh harta, kuasa, dan popularitas.

Bila kita mendengar segala sesuatu hanya dengan telinga manusiawi kita, kita akan mudah terseret gosip, berita palsu, dan suara dunia yang gaduh. Namun, bila kita melihat dan mendengar dengan mata dan telinga Allah, kita akan:

(1) Melihat dengan kasih dan menemukan wajah Allah dalam diri orang miskin, sakit, dan tersingkir;

(2) Mendengar dengan iman dan menangkap suara Roh Kudus yang menuntun, bukan sekadar bisikan dunia;

(3) Menghargai hal-hal kecil, sebab kita percaya bahwa Allah hadir pula dalam hal-hal yang sederhana, bukan hanya yang besar dan spektakuler.

Inilah yang membuat St. Fransiskus bisa hidup bahagia meskipun miskin. Ia bisa menjadi sumber damai meskipun tubuhnya sakit, dan tetap penuh syukur meskipun banyak mengalami penolakan.

Saudara-saudari terkasih, mari kita belajar dari Injil dan teladan Santo Fransiskus hari ini. Mari kita belajar untuk jangan hanya melihat dengan mata duniawi, tetapi juga dengan mata Allah yang penuh belas kasihan.

Mari kita belajar untuk jangan hanya mendengar dengan telinga duniawi, tetapi juga dengan telinga Allah yang penuh damai. Pada akhirnya, semoga kita pun akan mampu bersukacita bukan karena kuasa atau sukses duniawi, melainkan karena nama kita tercatat di surga. Tuhan memberkati!

Doa Penutup

Allah, Pembela kaum fakir miskin, Santo Fransiskus menjadi miskin dan hina-dina seperti Kristus. Semoga kami mengikuti langkahnya dan dengan gembira mengabdi Putra-Mu, supaya kami tetap bersatu dengan Dia dan bersuka ria dalam cinta kasih-Mu.

Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik hari ini Sabtu, 4 Oktober 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.



Simak Video "Video: Pramono Resmikan Gereja Kalvari Lubang Buaya"

(sto/dil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork