- Kapan Awal Musim Hujan 2025-2026 Menurut BMKG? 1. Lokasi 79 ZOM (11,3%) di Bulan September 2025 2. Lokasi 149 ZOM (21,3%) di Bulan Oktober 2025 3. Lokasi 105 ZOM (15,0%) di Bulan November 2025 4. Lokasi 96 ZOM (13,7%) di Sepanjang Tahun 2025
- Prediksi Puncak Musim Hujan 2025-2026 1. Puncak Musim Hujan di Bulan November-Desember 2025 2. Puncak Musim Hujan di Bulan Januari-Februari 2026
- Lamanya Musim Hujan Berlangsung di 2025-2026
- Rekomendasi Tindakan Selama Musim Hujan 2025-2026 1. Langkah Antisipasi di Sektor Pertanian 2. Langkah Antisipasi di Sektor Perkebunan 3. Langkah Antisipasi dari Kekeringan 4. Langkah Antisipasi pada Aspek Energi 5. Langkah Antisipasi di Sektor Kesehatan 6. Langkah Antisipasi pada Aspek Lingkungan
Belakangan ini beberapa wilayah di Indonesia mengalami curah hujan yang cukup tinggi. Menyusul situasi tersebut, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi mengenai prediksi awal musim hujan selama tahun 2025 sampai 2026. Lantas, kapan prakiraan awal musim hujan 2025-2026 berlangsung?
Prakiraan tersebut tertuang di dalam publikasi 'Prediksi Musim Hujan 2025/2026 di Indonesia' yang dirilis oleh BMKG baru-baru ini. Mengacu dari laman resmi BMKG, awal musim hujan di Indonesia tidak berlangsung secara bersamaan. Sebagian wilayah Indonesia telah mengalami musim hujan sejak bulan September 2025 kemarin, tapi tidak sedikit juga yang baru akan merasakannya di bulan Oktober 2025 ini maupun November 2025 mendatang.
Informasi seputar prakiraan awal musim hujan menjadi hal yang penting untuk diketahui, mengingat datangnya musim hujan sering kali memberikan dampak terhadap aspek kehidupan tertentu. Untuk itu, dengan mengetahui prakiraannya lebih awal diharapkan dapat menjadi langkah preventif dalam menghadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin Utamanya:
- BMKG merilis prakiraan awal musim hujan 2025-2026 yang waktunya berbeda di tiap daerah.
- Ada wilayah yang sudah diguyur hujan sejak September 2025, sementara lainnya baru akan masuk musim hujan pada Oktober hingga November 2025.
- Informasi ini penting agar masyarakat bisa lebih siap menghadapi dampak musim hujan di berbagai aspek kehidupan.
Kapan Awal Musim Hujan 2025-2026 Menurut BMKG?
Menurut prediksi BMKG, musim hujan akan meluas secara bertahap dari beberapa wilayah di Indonesia. Dikatakan beberapa wilayah di Sumatera dan juga Kalimantan sudah memasuki musim hujan bahkan sebelum bulan September 2025.
Kendati begitu, sebagian besar daerah diperkirakan baru akan mengalami musim hujan bulan September hingga November 2025. Adapun musim hujan yang berlangsung terjadi secara bertahap mulai dari wilayah selatan dan juga timur yang akan semakin meluas dari waktu ke waktu.
Salah satu penyebab yang membuat musim hujan terjadi tidak bersamaan adalah karena adanya keberagaman pola hujan itu sendiri. Hal ini berkaitan erat dengan zona musim atau ZOM di Indonesia.
Diperkirakan ada total 699 ZOM di Indonesia. Sejumah 79 ZOM dengan persentase 11,3% diprediksi sudah memasuki musim hujan sejak bulan September 2025. Kemudian 149 ZOM atau dengan persentase 21,3% baru akan mengalami musim hujan di bulan Oktober 2025.
Ada juga 105 ZOM atau 15,0% yang kemungkinan baru akan memasuki musim hujan di bulan November 2025. Namun, ternyata ada juga wilayah yang justru mengalami musim hujan sepanjang tahun, sehingga berpotensi tidak mengalami musim kemarau hingga akhir 2025. Wilayah tersebut termasuk dalam 96 ZOM atau 13,7%.
Nah, untuk lebih memahami lagi prediksi musim hujan sesuai dengan zona musim atau ZOM terdapat daftar wilayah lengkap dengan prakiraan waktu musim hujan berlangsung. Berikut rinciannya.
1. Lokasi 79 ZOM (11,3%) di Bulan September 2025
- Sebagian besar Sumatera Utara
- Sebagian Riau
- Sumatera Barat bagian utara
- Jambi bagian barat
- Bengkulu bagian utara
- Bangka Belitung bagian selatan
- Sumatera Selatan
- Sebagian kecil Jawa
- Kalimantan Selatan
- Sebagian Papua
- Sebagian Papua Selatan
2. Lokasi 149 ZOM (21,3%) di Bulan Oktober 2025
- Sebagian Lampung
- Sebagian besar Jawa
- Bali
- Sebagian Nusa Tenggara Barat
- Sulawesi bagian selatan
- Papua bagian timur
- Papua Pegunungan
3. Lokasi 105 ZOM (15,0%) di Bulan November 2025
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi bagian tengah dan tenggara
- Sebagian Maluku
- Sebagian Papua Barat
- Papua bagian utara
4. Lokasi 96 ZOM (13,7%) di Sepanjang Tahun 2025
- Sebagian kecil Sumatera-Jawa
- Sebagian Kalimantan-Sulawesi
- Maluku Utara
- Sebagian Maluku
- Sebagian Papua Barat Daya-Papua Barat
- Papua Pegunungan bagian barat
- Sebagian Papua Selatan
Prediksi Puncak Musim Hujan 2025-2026
Lantas, kapan puncak musim hujan berlangsung di tahun 2025-2026? BMKG turut memberikan prediksi kalau sebagian wilayah di Indonesia bakal mengalami puncak musim hujan dimulai pada bulan November 2025.
Puncak musim hujan diperkirakan terus berlanjut sampai Februari 2026. Adapun curah hujan yang berlangsung dimulai dari Indonesia bagian barat lalu semakin bergerak ke arah timur.
Serupa dengan prediksi musim hujan berlangsung, pada puncak musim hujan juga memiliki perbedaan antara wilayah yang satu dengan lainnya. Diprediksi puncak musim hujan pada 235 ZOM atau 33,6% akan berlangsung di bulan November dan Desember 2025.
Sementara itu, 276 ZOM atau 39,5% lainnya justru baru akan mengalami puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari 2026. Berikut uraian lengkapnya.
1. Puncak Musim Hujan di Bulan November-Desember 2025
- Sebagian besar Sumatera
- Banten bagian selatan
- Jawa Barat bagian selatan
- Jawa Tengah bagian selatan
- Sebagian Jawa Timur
- Sebagian besar Kalimantan
- Sulawesi bagian utara dan barat
- Sebagian Maluku Utara
- Sebagian Maluku
- Papua Barat Daya bagian Selatan
- Sebagian Papua Barat
2. Puncak Musim Hujan di Bulan Januari-Februari 2026
- Jambi bagian selatan
- Bengkulu bagian selatan
- Sumatera Selatan bagian timur
- Sebagian besar Jawa
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Utara bagian barat
- Gorontalo bagian barat
- Sebagian Maluku
- Papua Barat bagian timur
- Papua Tengah bagian tengah
- Sebagian Papua
- Papua Pegunungan
- Sebagian Papua Selatan
Lamanya Musim Hujan Berlangsung di 2025-2026
Selain menyoroti wilayah-wilayah yang akan mengalami musim hujan beserta puncaknya, kamu juga mungkin menyimpan rasa penasaran tentang berapa lama musim hujan berlangsung di Indonesia? Terkait hal ini, terdapat prediksi dari BMKG yang dapat dijadikan sebagai acuan.
Masih dijelaskan dalam publikasi yang sama, durasi musim hujan di Indonesia dihitung dengan dasarian. KBBI mendefinisikan dasarian sebagai jangka waktu yang lamanya sepuluh hari berturut-turut (tentang perkiraan cuaca).
Tidak hanya itu saja, durasi lamanya musim hujan berlangsung juga berbeda-beda antara wilayah yang satu dengan lainnya. Sebagai gambaran, berikut prediksi lengkapnya:
- Sebagian ZOM Sumatera: 12 dasarian
- Jawa: 19-27 dasarian
- Bali, NTB, dan NTT: 10-24 dasarian
- Kalimantan: lebih dari 24 dasarian
- Sulawesi: 4-9 dasarian atau lebih dari 24 dasarian
- Kepulauan Maluku dan Papua: 13-30 dasarian
- Sebagian wilayah Indonesia: lebih dari 33 dasarian atau sepanjang tahun
Rekomendasi Tindakan Selama Musim Hujan 2025-2026
Untuk menghadapi musim hujan yang relatif panjang, ada beberapa rekomendasi tindakan yang diberikan oleh pihak BMKG. Rekomendasi ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari sektor pertanian sampai lingkungan sekitar kita.
Oleh karena itu, sebelum benar-benar menghadapi musim hujan yang akan berlangsung dalam waktu dekat, ada baiknya kamu mulai memahami tindakan preventif yang bisa dilakukan sejak saat ini. Berikut beberapa rekomendasi antisipasi musim hujan menurut BMKG.
1. Langkah Antisipasi di Sektor Pertanian
Dapat dilakukannya penyesuaian jadwal tanam dengan cara menghindari periode puncak musim hujan. Tidak hanya itu saja, petani juga dapat memilih varietas tanaman yang mampu menahan genangan air. Perbaikan irigasi atau drainase juga penting untuk dilakukan.
Ada langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi terkait hal tersebut. Misalnya saja dengan memberikan dukungan melalui benih cadangan, informasi seputar iklim, hingga asuransi pertanian.
2. Langkah Antisipasi di Sektor Perkebunan
Sumatera dan Kalimantan menjadi dua wilayah Indonesia yang banyak ditumbuhi oleh perkebunan sawit. Mengingat prediksi curah hujan di kedua wilayah tersebut cukup tinggi, sedangkan wilayah tertentu justru lebih kering, maka diperlukannya langkah preventif.
Misalnya saja dengan melakukan pengendalian hama atau penyakit secara efektif. Tidak hanya itu, tindakan mengelola drainase dan penyesuaian pemupukan juga diperlukan untuk menghadapi situasi tersebut. Memanfaatkan air hujan atau pengurangan terhadap pencucian nutrisi juga dapat dilakukan.
3. Langkah Antisipasi dari Kekeringan
Meskipun curah hujan di beberapa wilayah diprediksi cukup tinggi, tapi sebagian di antaranya justru berpotensi mengalami kekurangan air. Hal inilah yang membuat adanya potensi kekeringan bisa dirasakan pada wilayah tertentu.
Untuk itu, perlu dilakukannya beberapa langkah preventif agar dapat menghindari itu semua. Contohnya dengan cara efisiensi penggunaan air, menyesuaikan pola tanam, menggunakan varietas tahan kering, antisipasi karhutla atau kebakaran hutan dan lahan, hingga menyampaikan sosialisasi kepada para petani.
4. Langkah Antisipasi pada Aspek Energi
Apa yang bisa dilakukan pada aspek energi? Aspek energi yang dimaksud di sini adalah pengendalian air di waduk. Pada beberapa wilayah di Indonesia memiliki awal musim hujan yang cenderung lebih cepat.
Oleh karenanya, pengisian air waduk di awal musim hujan perlu diperhatikan dengan baik. Kemudian peningkatan akan kewaspadaan banjir juga perlu dilakukan, sehingga curah hujan yang tinggi tidak akan terlalu berpengaruh terhadap lintas sektor yang ada di sekitar kita.
5. Langkah Antisipasi di Sektor Kesehatan
Salah satu dampak yang biasanya muncul di musim hujan adalah munculnya berbagai penyakit. Salah satunya ada demam berdarah dengue atau DBD. Hal ini membuat masyarakat perlu lebih memperhatikan lingkungan sekitar saat musim hujan berlangsung.
Satu di antara cara yang bisa dilakukan adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN yang dilakukan sesuai dengan petunjuk dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun pihak lainnya. Monitoring terhadap perkembangan kasus DBD juga tak kalah penting untuk dilakukan, terutama oleh pihak-pihak terkait.
6. Langkah Antisipasi pada Aspek Lingkungan
Saat musim hujan berlangsung, lingkungan sekitar mengalami peningkatan kelembapan. Hal ini ternyata dapat berpengaruh pada timbulnya ketidaknyamanan terhadap termal atau THI>27 derajat Celcius.
Tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut adalah dengan mengoptimalkan kembali drainase dan juga ruang terbuka hijau atau RTH bagi masyarakat. Sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga hidrasi tubuh dan mengenakan pakaian yang nyaman juga tak kalah penting untuk dilakukan.
Demikian tadi penjelasan mengenai prediksi awal musim hujan 2025-2026 lengkap dengan waktu puncak, durasi lamanya, hingga rekomendasi tindakan yang bisa dilakukan. Semoga menjawab, ya.
(par/apl)
Komentar Terbanyak
Aktivis Jogja Muhammad Fakhrurrazi alias Paul Ditangkap Polda Jatim
Istri Diplomat Arya Daru Muncul ke Publik, Serukan Ini ke Presiden dan Kapolri
Sentil MBG, Sultan HB X Cerita Pengalaman Dapur Umum Erupsi Merapi