Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri tidak percaya jumlah pulau di Indonesia sejumlah 17 ribu. Oleh karena itu dia meminta meminta agar jumlah pulau di Indonesia dihitung ulang.
"Saudara-saudara sekalian tolong deh, tolong saya dibantu. Tolong dihitung. Kan udah ada peta Indonesia ya, dihitung. Katanya selalu pulau-pulau kita itu (jumlahnya) 17.000, tapi kok saya nggak percaya. Saya kepingin itu diulang (dihitung ulang)," kata Megawati di UGM, Sleman, Rabu (1/10/2025).
Sebab dia khawatir, ada pulau-pulau kecil Indonesia yang kini tertutup air karena naiknya permukaan laut akibat pemanasan global. Tapi untungnya pendiri bangsa melakukan Deklarasi Djuanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada namanya Deklarasi Djuanda yang telah mengatakan kalau pulau kita tertutup air itu tidak tenggelam. Masih ada," ujarnya.
Dengan adanya deklarasi itu, nantinya tidak akan ada pulau yang dinyatakan tenggelam.
"Nantinya tidak ada pulau yang dinyatakan sebagai tenggelam meskipun tertutup (air). Karena apa? Secara politically, kalau sudah hilang maka garis batas itu bisa maju atau bisa terus mundur," ujarnya.
Megawati juga menyinggung soal tudingan yang menyebutnya menjual pulau saat masih menjabat. Hal itu yang membuat dirinya tak suka dengan buzzer.
"Saya udah ngomong kan itu kan mestinya kalau benar dan berkeadilan dari segi omongan dengan kebenaran. Kok saya terus katanya Ibu Mega sampai jual pulau namanya Sipadan dan Ligitan," kata dia.
Dia lalu menyebut para buzzer itu sebagai pengecut. Dengan tegas Megawati juga meminta untuk mencari buzzer tersebut.
"Pengecut kamu ya. Tak suruh cari orangnya. Buat apa aku jual,"
Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menanggapi pernyataan Megawati. Dia mengatakan memang perlu dilakukan pembaruan terkait jumlah pulau di Indonesia.
"Oh ya, karena kan kita harus selalu update. Maksudnya Bu Mega itu kita harus update lagi. Pulau kita itu sebenarnya ada berapa sih," kata Handoko.
Dia bilang, Indonesia memiliki banyak pulau kecil. Bahkan pulau-pulau itu masih ada yang belum diberi nama.
"Karena kan ada yang kecil banget sebenarnya. Dan belum semua dikasih nama. Ya, jadi kita harus melakukan identifikasi dan termasuk penamaan, ya," ujarnya.
Saat ini, BRIN telah melakukan banyak ekspedisi ke lautan dengan mengirimkan armada kapal riset. Di tahun ini direncanakan ada 200 hari layar sementara tahun depan akan lebih banyak lagi.
"Jadi tahun depan akan lebih banyak lagi (waktu berlayar). Itu salah satunya termasuk untuk itu. Untuk khususnya pulau-pulau terluar wilayah Indonesia, ya," pungkas dia.
(afn/apu)
Komentar Terbanyak
Aktivis Jogja Muhammad Fakhrurrazi alias Paul Ditangkap Polda Jatim
Istri Diplomat Arya Daru Muncul ke Publik, Serukan Ini ke Presiden dan Kapolri
Sentil MBG, Sultan HB X Cerita Pengalaman Dapur Umum Erupsi Merapi