Megawati: Indonesia Konsekuen Tolong Palestina Jadi Negara Merdeka

Megawati: Indonesia Konsekuen Tolong Palestina Jadi Negara Merdeka

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Rabu, 01 Okt 2025 19:47 WIB
Megawati Soekarnoputri saat menjadi pembicara di UGM, Rabu (1/10/2025).
Megawati Soekarnoputri saat menjadi pembicara di UGM, Rabu (1/10/2025). Foto: Jauh Hari Wawan/detikJogja
Sleman -

Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, menyatakan sikap terhadap Palestina. Dia menyebut Indonesia tetap konsekuen untuk menolong Palestina menjadi negara merdeka.

Megawati awalnya mengungkit kala dirinya menjadi pembicara pertama pada Dialog Peradaban Global yang digelar di Wisma Tamu Negara Diaoyutai, Beijing, Kamis (10/7). Forum ini dihadiri 600 perwakilan dari 144 negara.

Megawati menegaskan komitmen Indonesia untuk menolong Palestina untuk menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu saya tadi bilang di Beijing itu, pidato, saya ditepok (tepuk tangan) ketika saya bilang Indonesia tetap konsekuen di dalam menolong yang namanya Palestina untuk menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat," kata Megawati saat menjadi pembicara saat acara workshop 'Pengelolaan Biodiversitas dan Penguatan HKI untuk Masa Depan Berkelanjutan: Sinergi UGM-BRIN, di Balai Senat UGM, Rabu (1/10/2025).

ADVERTISEMENT

Megawati yang juga Ketua Dewan Pembina BRIN itu meminta hadirin untuk membayangkan jika Indonesia belum menjadi negara yang merdeka seperti saat ini.

"Saudara-saudara sekalian, bisakah kamu merasakan kalau tidak ada namanya merdeka dan berdaulat seperti yang dilakukan oleh para pendiri bangsa kita," ujar dia.

"Jangan kamu lupa dan jangan kamu sombong hanya karena sering kali anak muda mengatakan kepada saya 'Ibu ngapain ngomong merdeka-merdeka, kita udah merdeka kan sudah aja Bu'. Betul karena sudah merdeka, kamu tahu arti merdeka?, kan gitu," imbuh dia.

Oleh karena itu, dia meminta agar tidak lupa akan perjuangan para pendiri bangsa yang sudah berjuang dengan darah untuk merdeka.

"Banyak anak muda itu kosong, bukan salahnya. Karena apa? Tidak diteteskan air mata dan darah pada mereka cerita-cerita ketika bagaimana sulitnya yang namanya menghilangkan belenggu penjajahan itu," pungkasnya.




(apu/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads