Warga di sekitar Yogyakarta International Airport (YIA), Temon, Kulon Progo, dilanda keresahan menyusul rusaknya atap rumah, fasilitas umum, hingga tanaman yang diduga akibat efek jet blast. Kondisi ini disebut sudah berlangsung tahunan dan belum ada solusinya.
Salah satu warga yang mengaku jadi korban fenomena itu adalah Agung Nur Cahyo (33). Rumahnya yang berada di Dusun Keboan, Karangwuni, Wates, atau berjarak sekitar 4 km dari landasan pacu YIA beberapa kali rusak setelah terempas angin kencang. Dia meyakini angin tersebut bersumber dari mesin pesawat atau biasa disebut jet blast.
"Yang jelas itu dari pesawat, biasanya pesawat mau mendarat kalau bahasanya itu jet blast. Jadi Itu kebanyakan mengakibatkan genteng rumah saya pada rontok," ungkap Agung saat ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (1/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menimpa rumahnya, efek Jet Blast juga diduga merusak tanaman milik petani setempat. Atap yang terpasang di gubuk-gubuk petani diketahui bolong dan belum diperbaiki.
"Kemudian tanaman yang tadinya produktif jadi itu (mati), lalu mulsa penutup tanaman sama semangka yang tadinya tertutup sekarang sering rusak. Sama gubuk-gubuk petani rusak khususnya pada bagian atap," ujarnya.
Agung mengatakan dugaan jet blast mencuat karena peristiwa semacam ini baru muncul sejak beroperasinya YIA pada 2020. Sebelum itu, warga lanjut Agung tidak pernah mengeluhkan hal seperti ini.
"Mulai ada kayak gini semenjak bandara beroperasi. Sebelum itu kalau ada kerusakan biasanya karena angin efek peralihan musim tapi itu tidak terlalu sering. Beda dengan sekarang yang hampir setiap waktu ada kerusakan" jelasnya.
Sudah Melapor
Hal senada disampaikan ketua kelompok nelayan setempat, Winarto. Dia mengungkap bahwa kerusakan bangunan kerap terjadi sejak kehadiran YIA. Mayoritas kerusakan pada bagian atap entah itu atap rumah warga, atap kandang, serta lahan pertanian milik petani.
"Yang paling sering atap rumah, terhitung ada belasan rumah di sekitar sini kerap rusak karena itu, belum lagi kandang, terus juga kelapa dan tanaman lain. Kalau warga sini nyebutnya entut (kentut) pesawat," ucapnya.
Winarto mengatakan pada awalnya warga tidak terlalu mempermasalahkan hal ini. Namun karena intensitas kerusakan diduga efek jet blast terus meningkat, pihaknya mengajukan keluhan kepada pengelola YIA.
Baca juga: Tegas! Sekda DIY Minta SPPG Libatkan Pemda |
Dijelaskan bahwa pihak YIA sudah merespons keluhan tersebut dengan datang langsung mengecek lokasi terdampak. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjutnya.
"Kemarin Angkasa Pura sudah ngecek ke sini. Namun sampai hari ini belum ada tindak lanjut, artinya masih dalam negosiasi," ujarnya.
Menurutnya kerusakan yang diduga akibat jet blast tidak signifikan. Akan tetapi warga tetap resah dan meminta segera ada solusi dari pengelola YIA.
"Untuk kerusakan sebenarnya tidak terlalu parah bagi kami, namun ada sebab akibatnya yang harus kami tanggung yaitu ketidaknyamanan. Makanya kami menuntut kepada Angkasa Pura karena kita menggunakan filosofi jawa ketika bertetangga itu yo sing nyaman. Kami berharap untuk pengelola bisa memandang bahwa kami adalah tetangga mereka, sehingga harus saling menjaga kenyamanan," ucapnya.
Fenomena jet blast yang diduga merusak permukiman dan fasum masyarakat sekitar bandara juga sempat viral di sosial media beberapa hari lalu. Pengelola YIA pun akhirnya buka suara.
General Manager YIA, Ruly Artha, menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa yang menimpa warga sekitar bandara. Oleh karena itu, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan warga terdampak untuk mencari solusi bersama.
"Kami turut berempati mengenai apa yang dialami oleh warga. Kami telah melakukan komunikasi dengan beberapa warga melalui perangkat desa yang berada di beberapa wilayah sekitar bandara," ujarnya.
"Melalui entitas transportasi udara, kami telah memiliki Tim Reaksi Cepat yang terdiri dari PT Angkasa Pura Indonesia (YIA); tim Airline Operator Committee; tim BMKG; dan tim AirNav Indonesia. Terhadap setiap laporan yang masuk melalui perangkat desa, tim Reaksi Cepat menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan di lokasi serta tindak lanjut lainnya sesuai dengan alur penanganan dan hasil pengecekan," imbuhnya.
Ruly menyatakan akan menindaklanjuti hal ini sesegera mungkin. Ini jadi komitmen pengelola bandara untuk memastikan kenyamanan selain terhadap penumpang juga warga yang tinggal di sekitar area penerbangan.
"Sebagai pengelola bandara kami akan terus berupaya memastikan fasilitas yang ada di bandara dapat mendukung sepenuhnya operasional penerbangan dengan baik, sesuai dengan ketentuan untuk kenyamanan pengguna jasa bandara maupun masyarakat di sekitar," ucapnya.
(afn/dil)
Komentar Terbanyak
Aktivis Jogja Muhammad Fakhrurrazi alias Paul Ditangkap Polda Jatim
Istri Diplomat Arya Daru Muncul ke Publik, Serukan Ini ke Presiden dan Kapolri
Sentil MBG, Sultan HB X Cerita Pengalaman Dapur Umum Erupsi Merapi