Tegas! Sekda DIY Minta SPPG Libatkan Pemda

Tegas! Sekda DIY Minta SPPG Libatkan Pemda

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 01 Okt 2025 19:20 WIB
Sekda DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti usai dilantik di Kompleks Kepatihan, Selasa (16/9).
Sekda DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti. Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengambil langkah tegas untuk mencegah terjadinya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pemda DIY mendesak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di DIY agar mau berkoordinasi.

Sekda DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, selama ini pemerintah daerah tidak dilibatkan dalam pelaksanaan program ini. Padahal Pemda juga bertanggung jawab jika terjadi kasus keracunan.

"Sekarang harus (melibatkan Pemda). Sekarang begini, keracunan itu kan nggak ditanggung BPJS, terus Pemda diem aja kalau ada itu (keracunan)? Akhirnya kita juga kena kan, nggak bisa lepas," kata Made saat ditemui wartawan di Kompleks Kepatihan, Jogja, Rabu (1/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika projek ini besar, masif berlaku di semua daerah, mestinya ini perencanaannya harus bagus. Koordinasi, kolaborasi, data juga harus jelas dan diaudit lah," sambungnya.

Made menyatakan pihaknya telah meminta komitmen secara langsung ke SPPG untuk berkoordinasi dengan Pemda DIY dalam pelaksanaan MBG. Menurutnya, pihak SPPG telah menyetujui hal ini.

ADVERTISEMENT

"Kami sekarang sudah bicara, kalau kamu tidak terbuka ya akan terjadi sesuatu terus menerus. Alhamdulillah sih kemarin Senin mereka mau lah," ungkap Made.

"Ketika kita bilang, ini ada ini, kalian kooperatif nggak. Kalau dia bilang 'oh saya harus ke pusat dulu', ya sudah finis. Tapi kalau oke saya ikut Pemda, nah itu baru bisa oke. Alhamdulillah kemarin langsung 'ya saya siap'," imbuhnya.

Made menjelaskan, Pemda DIY juga sudah mulai terlibat dalam program MBG meski tidak dalam hal teknis.

"Saat ini kita sudah mulai menghitung, kayak satu SPPG ini dia melayani berapa sekolah, di mana saja. Ini yang dulu tidak dikomunikasikan," paparnya.

Pemda juga mendesak SPPG untuk segera mempunyai Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS). Made mengatakan, penyebab pasti keracunan yang marak terjadi belakangan ini belum diketahui penyebab pastinya.

"Ini kan macem-macem (kemungkinan penyebab keracunan), kita harus lihat bakterinya di mana yang masuk di situ, apakah di masakannya atau di alatnya," kata Made.

"Kita bicara sanitasi. Bayangin sekian gembreng (tempat makan), dicuci, dia punya waktu yang sangat singkat. Itu juga harus dipikirkan, dalam satu unit SPPG itu. Tidak cuma sekadar dapur bersih," pungkasnya.




(dil/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads