Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan test kit yang berfungsi untuk mendeteksi potensi basi atau keberadaan bakteri pada produk makanan. Alat ini dirancang khusus untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Kalau untuk MBG kami juga berkontribusi, khususnya saat ini kami fokus untuk yang pertama itu test kit ya, test kit untuk mencegah keracunan," kata Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, saat ditemui wartawan di UGM, Rabu (1/10/2025).
"Jadi untuk ngecek ini sudah busuk atau tidak ya, gitu," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Handoko menjelaskan gambaran umum dari test kit yang sedang dikembangkan. Alat ini direncanakan akan dibuat sederhana, mudah digunakan, dan berbiaya rendah.
"Ya, semacam test kit gitu, yang pakai kayak kertas gitu ya, rencananya sih begitu," jelasnya.
Konsepnya adalah untuk memungkinkan pengecekan langsung di tempat oleh pengelola dapur MBG.
"Jadi, langsung saja dicek gitu. Jadi itu kan mudah ya, gitu sederhana lah dan tidak mahal. Ya, itu bagian dari pencegahan," tegas Handoko.
Pengecekan tersebut mencakup potensi indikasi basi, yang menurut Handoko, erat kaitannya dengan keberadaan mikroorganisme.
"Ya, misalnya. Jadi untuk pengelola SPPG, dia juga bisa lebih mudah kan ngecek produk yang dihasilkan," katanya.
Ketika ditanyakan apakah test kit tersebut dapat mendeteksi potensi bakteri, Handoko membenarkan hal tersebut. "Ya, betul. Persis, persis. Di basi itu pasti ada bakteri. Ya, karena bakteri," ujarnya.
BRIN berharap test kit ini dapat segera rampung dan bisa diproduksi massal. "Ya, sesegera mungkin lah ya, gitu. Ya, mestinya tidak terlalu sulit sih, tapi kami akan upayakan segera mungkin," pungkasnya.
(aku/afn)
Komentar Terbanyak
Pegawai Bank Korupsi Rp 24 M buat Beli Mobil-Tas Louis Vuitton
Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Jadi Tersangka Korupsi Rp 10 Miliar
Aktivis BEM KM UNY Dikabarkan Ditangkap Polda DIY