Seorang pria di India menjadi perhatian dunia medis. Bagaimana tidak, dokter yang bertugas di rumah sakit di Hapur mengeluarkan benda-benda aneh dari dalam perutnya.
Dilansir detikHealth mengutip Times of India, Senin (29/9/2025), dari perut lelaki berusia 40-an itu, tim medis mengambil 29 sendok baja, 19 sikat gigi, dan dua pena tajam. Operasi darurat dipimpin dr Shyam Kumar pada 17 September 2025.
Dr Kumar mengatakan pemandangan yang tidak pernah ia bayangkan. Puluhan benda sehari-hari bersarang di dalam tubuh seseorang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, pasien itu dirawat di pusat deadiksi di Ghaziabad. Sebulan sebelumnya, ia mengeluhkan sakit perut yang parah dan membuatnya harus dibawa ke rumah sakit.
Operasi Berlangsung Rumit
Proses pembedahan tersebut disebut sangat rumit dan langka. Pemindaian ultrasonografi (USG) mengungkap benda logam di dalam perut pria itu, yang membuat para dokter tidak punya pilihan selain membedahnya.
Tim dokter melaksanakan operasi dengan sangat hati-hati, mencegah benda yang dikeluarkan tidak sampai melukai organ dalam pasien. Dr Kumar menggambarkan momen tersebut sangatlah mengejutkan karena banyaknya benda yang dikeluarkan.
Namun, terlepas dari risikonya, operasi itu berhasil. Pasien sudah diperbolehkan pulang dan sedang dalam masa pemulihan.
Kondisinya juga dilaporkan stabil, meski kasus yang dialaminya sangat berat.
Kenapa Orang Bisa Menelan Benda Asing?
Para dokter menjelaskan bahwa perilaku tersebut terkait dengan kondisi psikologis, di mana seseorang secara impulsif menelan benda-benda non-makanan. Dalam kasus ini, pria tersebut menceritakan sendiri kisah menyakitkan pascaoperasi.
Ia merasa diperlakukan secara tidak adil dan diberi makan di pusat pemulihan kecanduan, yang membuatnya marah dan tidak berdaya. Dalam kegelisahannya, ia mulai menelan benda-benda untuk melukai dirinya sendiri.
Tindakan yang dilakukan pria itu bukan sekadar perilaku 'aneh', tetapi merupakan tanda tekanan psikologis yang mendalam. Para ahli medis menyebut kondisi ini sebagai bentuk pica atau gangguan pengendalian impuls, yang dapat dipicu oleh stres berat, trauma, atau penyakit mental.
(apu/apl)
Komentar Terbanyak
Aktivis Jogja Muhammad Fakhrurrazi alias Paul Ditangkap Polda Jatim
Istri Diplomat Arya Daru Muncul ke Publik, Serukan Ini ke Presiden dan Kapolri
Sentil MBG, Sultan HB X Cerita Pengalaman Dapur Umum Erupsi Merapi