Anjing Liar Ngamuk di Gunung Batukaru, Belasan Pendaki Jadi Korban

Regional

Anjing Liar Ngamuk di Gunung Batukaru, Belasan Pendaki Jadi Korban

I Dewa Made Krisna Pradipta - detikJogja
Senin, 22 Sep 2025 12:27 WIB
Anjing liar yang diduga rabies menggigit belasan pendaki di jalur pendakian Gunung Batukaru, Tabanan, Minggu (21/9/2025).
Anjing liar yang diduga rabies menggigit belasan pendaki di jalur pendakian Gunung Batukaru, Tabanan, Minggu (21/9/2025). Foto: dok. Istimewa
Jogja -

Insiden 15 pendaki digigit anjing liar terjadi di Gunung Batukaru, Tabanan, Bali, kemarin. Dinas Kesehatan setempat melakukan penanganan terkait kasus tersebut.

Dilansir detikBali, Dinas Kesehatan (Dinkes) Tabanan segera merespons kejadian tersebut dengan berkoordinasi bersama seluruh sektor terkait.

Kepala Dinkes Tabanan, Ida Bagus Surya Wira Andi, menjelaskan bahwa para korban telah mendapatkan perawatan sesuai prosedur, termasuk langkah pencegahan terhadap risiko rabies. Penanganan tersebut juga mencakup pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dinkes juga berkoordinasi dengan 20 puskesmas, RSUD Tabanan, RSUD Singasana, rumah sakit swasta, dan fasilitas kesehatan lainnya yang tersedia.

"Hingga saat ini lima orang korban tercatat sudah mendapatkan pelayanan di UGD Puskesmas Pupuan I. Mereka ditangani dengan prosedur standar yakni pencucian luka menggunakan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit guna mengurangi risiko infeksi serta menonaktifkan potensi virus rabies dari air liur anjing." kata Surya Wira Andi, Minggu (22/9/2025).

ADVERTISEMENT

Menurut informasi yang didapat Dinkes, hingga saat ini masih belum ada pasien tambahan yang terkena dampak dari gigitan anjing. Namun, pihak Dinkes menerangkan bahwa seluruh fasilitas kesehatan akan tetap siaga.

"Meski demikian, seluruh fasilitas kesehatan tetap siaga," jelasnya.

Selain perhatian medis, Dinkes berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk mencari anjing penggigit yang menyebabkan 15 orang dilarikan ke berbagai layanan kesehatan.

Dinkes juga berkomitmen untuk terus memantau berjalannya kasus yang terjadi dan juga memastikan masyarakat yang terkena dampak memperoleh pelayanan kesehatan

Artikel ini ditulis ulang oleh Redella Reffa Herdianti perserta Program PRIMA Magang Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads