Duh! 15 Pendaki Digigit Anjing Liar di Gunung Batukaru

Tabanan

Duh! 15 Pendaki Digigit Anjing Liar di Gunung Batukaru

I Dewa Made Krisna Pradipta - detikBali
Minggu, 21 Sep 2025 18:28 WIB
Anjing liar yang diduga rabies menggigit belasan pendaki di jalur pendakian Gunung Batukaru, Tabanan, Minggu (21/9/2025).
Anjing liar yang diduga rabies menggigit belasan pendaki di jalur pendakian Gunung Batukaru, Tabanan, Minggu (21/9/2025). (Foto: dok. Istimewa)
Tabanan -

Sebanyak 15 pendaki dilaporkan digigit anjing liar saat mendaki Gunung Batukaru, Tabanan, hari ini. Kasus ini viral dibicarakan di media sosial.

Dinas Kesehatan Tabanan bergerak cepat dengan melakukan koordinasi lintas sektor. Kepala Dinas Kesehatan Ida Bagus Surya Wira Andi, menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan 20 puskesmas di seluruh wilayah Tabanan, termasuk RSUD Tabanan, RSUD Singasana, rumah sakit swasta, serta fasilitas kesehatan lainnya.

"Hingga saat ini, lima orang korban tercatat sudah mendapatkan pelayanan di UGD Puskesmas Pupuan I. Mereka ditangani dengan prosedur standar yakni pencucian luka menggunakan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit guna mengurangi risiko infeksi serta menonaktifkan potensi virus rabies dari air liur anjing," jelas Surya Wira Andi, Minggu (21/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anjing liar yang diduga rabies menggigit belasan pendaki di jalur pendakian Gunung Batukaru, Tabanan, Minggu (21/9/2025).Anjing liar yang diduga rabies menggigit belasan pendaki di jalur pendakian Gunung Batukaru, Tabanan, Minggu (21/9/2025). Foto: dok. Istimewa

Para korban juga langsung diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR). Dari pantauan Dinas Kesehatan, hingga kini belum ada tambahan pasien gigitan anjing yang dirujuk ke UGD RSUD Tabanan, UGD RSUD Singasana, maupun fasilitas kesehatan lainnya.

ADVERTISEMENT

"Meski demikian, seluruh fasilitas kesehatan tetap siaga," imbuhnya.

Selain penanganan medis, Dinas Kesehatan Tabanan juga berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk melacak anjing yang menggigit para pendaki.

"Jika memungkinkan, pemeriksaan otak anjing akan dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya virus rabies," tegasnya.

Surya Wira Andi menambahkan pihaknya terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan masyarakat tetap mendapatkan perlindungan kesehatan.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads