Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 20 September 2025 merupakan Peringatan Wajib S Andreas Kim Tae-gon dan Paulus Chong Hasang. Dengan orang kudus Santa Kolumba dan Pamposa, Martir. Santo Eustakius, Martir. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah hijau.
Mengangkat tema tentang iman yang subur, mari simak renungan Katolik hari Sabtu, 20 September 2025 yang dihimpun detikJogja dari buku "Inspirasi Pagi" oleh S Advent Novianto SJ. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Katolik Hari Ini Sabtu, 20 September 2025
Bacaan Injil Katolik 20 September 2025
1Tim. 6:13-16;
- 1Tim 6:13 Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu:
- 1Tim 6:14 Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,
- 1Tim 6:15 yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.
- 1Tim 6:16 Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
Mzm. 100:2,3,4,5;
- Mzm 100:2 Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
- Mzm 100:3 Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
- Mzm 100:4 Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
- Mzm 100:5 Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
Luk. 8:4-15
- Luk 8:4 Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan:
- Luk 8:5 "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
- Luk 8:6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
- Luk 8:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
- Luk 8:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
- Luk 8:9 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
- Luk 8:10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
- Luk 8:11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
- Luk 8:12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
- Luk 8:13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
- Luk 8:14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
- Luk 8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
Renungan Harian Katolik Hari Ini
"Kita telah menerima Sakramen Baptis, masuk dalam pelukan Gereja, serta menerima kehormatan disebut sebagai umat kristiani. Akan tetapi, apa gunanya semua itu jika kita hanya Kristen dalam nama dan tidak dalam kenyataan?" (St. Andreas Kim Taegon).
Kisah iman dan kemartiran St. Andreas Kim Taegon, Paulus Chong Hasang, dan kawan-kawan adalah cermin bagi kita dalam mengamalkan iman, serta dalam perpaduan kolaborasi iman antara imam dan awam. St. Andreas Kim Taegon adalah seorang imam, sedangkan St. Paulus Chong Hasang adalah seorang awam.
Kedua martir ini mewakili 113 umat Katolik yang wafat sebagai martir karena iman mereka di Korea. Mereka dinyatakan kudus oleh Paus Yohanes Paulus II pada saat Bapa Suci mengunjungi Korea pada tahun 1984.
Para martir tersebut menggambarkan kemuliaan serta keberanian umat Katolik Korea yang rela membayar mahal cinta mereka kepada Kristus. St. Andreas Kim Taegon adalah imam pertama Korea. Ia wafat sebagai martir pada tanggal 16 September 1846, hanya satu tahun setelah ditahbiskan.
Ayahnya telah mendahului menjadi martir pada tahun 1821. Sejalan dengan itu, St. Paulus Chong Hasang adalah seorang katekis awam yang pemberani. Ia wafat sebagai martir pada tanggal 22 September 1846. Sekarang Gereja berkembang pesat di Korea.
Kurban persembahan para martir telah menjadi pembuka jalan dianugerahkannya karunia iman bagi seluruh bangsa. Kemartiran di Korea tersebut merupakan cermin bagi kita dalam hidup menggereja.
Imam dan awam harus bersama-sama berjalan menuju kesucian dalam iman. Iman harus diwartakan dengan keteguhan dan kesungguhan, seperti yang dinyatakan dalam bacaan Injil hari ini: "Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
Iman St. Andreas Kim Taegon, Paulus Chong Hasang, dan kawan-kawan membuahkan iman yang besar di Korea. Demikianlah iman yang dijalankan dengan penuh ketekunan pasti akan berbuah dengan subur. Mereka menjalankan iman bukan dengan berteori, melainkan dengan sungguh melakukannya dalam tindakan nyata.
Apakah kita menjalankan iman Katolik kita seperti mereka? Ataukah kita sekadar bangga menjadi orang Katolik, tetapi tidak melakukan tindakan apa-apa?
Doa Penutup
Allah yang kekal dan kuasa, berkat rahmatMu, Santo Andreas Kim Taegon dan Paulus Chong Hasang, dan kawan-kawan sudah rela menderita sengsara dan berani mati demi Kristus. Tolonglah kami, orang yang lemah ini, agar kami pun seumur hidup berani mengakui namaMu yang kudus.
Demi Yesus Kristus, Putramu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik hari ini Sabtu, 20 September 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/ams)
Komentar Terbanyak
Pakar UII Tak Percaya Ada Beking di Kasus Ijazah Jokowi: Ini Perkara Sepele
Siapa Beking Isu Ijazah yang Dicurigai Jokowi?
Mencicip Kue Kontol Kejepit di Keramaian Pasar Kangen Jogja