Kabar adanya gunung emas di Republik Demokratik Kongo viral di media sosial. Warga pun ramai-ramai mengeruknya menggunakan tangan maupun sekop.
"Sebuah video dari Republik Kongo mendokumentasikan kejutan terbesar bagi beberapa penduduk desa di negara ini, ketika seluruh gunung yang dipenuhi dengan emas ditemukan! Mereka menggali tanah untuk menemukan emas dan membawanya ke rumah mereka untuk membersihkan kotoran dan mengekstraksi emasnya," kata Ahmad Algohbary, seorang jurnalis lepas yang membagikan video viral itu di X, dikutip dari detikInet, Kamis (18/9/2025).
Lokasi gunung emas itu berada di Provinsi Kivu Selatan, Venant Burume Muhigirwa. Gegara video itu viral, Pemerintah Kongo kini melarang aktivitas penambangan di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat Pertambangan Kivu Selatan membenarkan jika penemuan bijih kaya emas di wilayah Luhihi pada akhir Februari 2021 itu bikin gempar warga. Gunung emas itu berada di desa kecil yang lokasinya 50 kilometer dari ibu kota provinsi, Bukavu.
Pemerintah setempat resmi menghentikan semua kegiatan penambangan di dalam maupun sekitar desa itu pada Senin (8/3/2021). Para penambang, pedagang, dan anggota angkatan bersenjata Republik Kongo (FARDC) diminta meninggalkan lokasi tambang sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Penghentian penambangan emas itu bertujuan agar para penambang bisa diidentifikasi. Selain itu, untuk memastikan para penambang terdaftar sesuai di administrasi yang mengatur pertambangan tradisional.
Dalam laporan BBC, disebutkan jika kandungan emas di gunung itu berpotensi mencapai 90 persen. Namun, hal ini belum dibuktikan ilmiah.
Namun, penambangan emas ilegal ini dikhawatirkan memicu konflik. Misalnya kelompok bersenjata menyelundupkan dan memperdagangkan hasil penambangan itu untuk kejahatan seperti membeli senjata dan amunisi, mengamankan logistik peperangan atau mendanai para pejuang.
(ams/apl)
Komentar Terbanyak
Pakar UII Tak Percaya Ada Beking di Kasus Ijazah Jokowi: Ini Perkara Sepele
Siapa Beking Isu Ijazah yang Dicurigai Jokowi?
Tari Incling Khas Kulon Progo, Konon Jadi Alat Pergerakan Lawan Kolonialisme