Wanita Open BO Tewas Bersimbah Darah Dibunuh Pelanggan Usai Cekcok Tarif

Regional

Wanita Open BO Tewas Bersimbah Darah Dibunuh Pelanggan Usai Cekcok Tarif

Tim detikSulsel - detikJogja
Sabtu, 13 Sep 2025 20:58 WIB
Tampang pria pembunuh wanita open BO di Sidrap.
Foto: Tampang pria pembunuh wanita open BO di Sidrap. (dok. istimewa)
Jogja -

Seorang wanita yang membuka jasa layanan seksual atau open booking online (BO), MKP (34), tewas bersimbah darah usai dibunuh pelanggannya, YN (31), di dalam kamar wisma di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pembunuhan itu terjadi usai YN dan korban cekcok perkara tarif jasa prostitusi.

Dilansir detikSulsel pada Sabtu (13/9/2025), MKP dibunuh YN di wisma di Kecamatan Dua Pitue, Sidrap, pada Jumat (5/9) sekitar pukul 21.00 Wita. Melalui percakapan dalam aplikasi MiChat, awalnya keduanya menyepakati tarif senilai Rp 600 ribu.

"Kemudian Rp 600 itu bagaimana? Dari korban menyampaikan sejam, itu bebas. Artinya bisa lebih dari satu kali," kata Kapolres Sidrap AKBP Fantry Taherong kepada detikSulsel, Jumat (12/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fantry menyebut YN pun pergi ke wisma lokasi janjian dengan MKP. Di wisma tersebut, MKP datang didampingi suami karena mengetahui aktivitas istrinya.

ADVERTISEMENT

"Tahu (kalau layani tamu). Tapi seluruh komunikasi dan pemesanan tidak pernah diakses oleh suami. Semua istri uang mengatur. Pertemuan, uang, pembayaran," imbuhnya.

Ketika YN datang, suami korban menunggu di koridor kamar. Lantas, pelaku dan korban melakukan hubungan badan sebanyak satu kali.

"Setelah satu kali selesai itu kan durasi waktunya belum sampai satu jam, masih tersisa 25 menit. Kemudian setelah itu pelaku masuk kamar mandi membersihkan diri," papar Fantry.

Dijelaskan Fantry, YN meminta korban kembali melayani lantaran waktu tersisa 25 menit. Namun, permintaan YN tidak langsung disanggupi MKP.

"Korban sampaikan bahwa 'saya dibayar dulu'. Tersangka bilang, 'kan baru satu kali. Dan ini masih ada 25 menit, bagaimana kalau saya bayar setengah satu, artinya kalau kau tidak mau layani saya bayar Rp 300 ribu saja'," jelas Fantry.

Perkara tersebut pun membuat YN dan MKP cekcok di dalam kamar. YN yang tengah emosi menganiaya korban walaupun MKP sempat melawan.

"Dari situ cekcok, di atas tempat tidur. Setelah itu terjadi kontak fisik, tangan pelaku digigit kemudian setelah itu dibalas untuk dicekik, korban berteriak, karena berteriak, panik, setelah dicekik tidak berhenti berteriak, lalu ditusuk oleh tersangka," kata Fantry.

MKP yang ditusuk YN menggunakan sebilah badik pun terkapar tewas bersimbah darah. Mendengar teriakan istrinya, sang suami langsung mengecek kamar, tetapi YN telah kabur.

Berdasarkan rekaman CCTV di lokasi, Fantry menyebut suami MKP yang tengah menunggu di lorong wisma langsung berlari ke kamar. Sementara YN keluar kamar meski masih mengenakan singlet putih.

Kemudian, polisi yang melakukan penyelidikan meringkus YN di sebuah rumah kebun di Kabupaten Wajo pada Selasa (9/9). Mengetahui tempat persembunyiannya dikepung polisi, YN pun memilih menyerahkan diri.

"Pada saat itu kita utus anggota untuk menyampaikan bahwa yang bersangkutan tidak usah lari ke mana-mana karena yang bersangkutan sudah dikepung," beber Fantry.

Polisi Periksa Suami Korban


Usai MKP dibunuh, polisi tengah mendalami keterlibatan suami MKP. Polisi tengah melakukan pemeriksaan terhadap suami MKP sebagai saksi usai mengetahui MKP membuka layanan open BO.

"Kita sudah periksa handphone korban, saudara dari korban, belum ada keterangan yang mengarah pada tindak pidana lain seperti TPPO. Dia (suami korban) tidak menawarkan apa-apa dan dia tidak juga sebagai mucikari," ujar Fantry.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, MKP berkali-kali diingatkan suaminya untuk berhenti menawarkan jasa prostitusi itu. Namun, nasihat yang datang dari suami bahkan keluarga tidak digubris korban.

"Sudah ditegur berkali-kali untuk tidak lagi melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, keluarganya menasihati, saudaranya, bahkan suaminya, justru malah suaminya sudah ditalak," jelasnya.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads