Viral di media sosial seorang pengemis yang pura-pura difabel di simpang tiga Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Sleman. Begini cerita saksi mata di sekitar lokasi.
Video berisi pengemis laki-laki yang pura-pura pincang tersebut dibagikan oleh akun Instagram @merapi_uncover. Pengemis tersebut terlihat kakinya pincang dan tangannya kaku dan bengkok, namun dalam video lainnya dia terlihat normal.
"Ini dia min orangnya yg pura pura sakit tangan dan kakinya padahal tidak sakit..dia tiap malam minta minta di lampu merah UIN suka., Jadi orang ini tiap magrib di depan lampu merah, meminta minta uang kepada pengendara min,. Dengan alasan kaki dan tangannya sakit dan berjalan dengan pincang nah padahal jika orang itu pulang habis minta minta uang., langsung berjalan ke kesamping rumah Padang dengan keadaan normal..., orangnya sehat tapi pura pura cacat min, dan mengemis di jalan," tulis akun tersebut seperti dilihat detikJogja, Kamis (4/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau masih sehat mbok yo cari kerjaan yang halal, makasih min," lanjut postingan tersebut.
detikJogja mendatangi lokasi tersebut sore ini pukul 15.00 WIB. Pengemis tersebut tidak terlihat ada di lokasi. Rustam, juru parkir di daerah tersebut membenarkan soal pengemis yang pura-pura cacat itu. Dia mengaku, pengemis itu sudah kerap ditegur oleh orang-orang yang lewat di daerah itu.
"Kalau kemarin sebelum viral tiap hari, dari pagi sampai malem. Kalau sekarang jam 18.00-18.30 WIB datang. Tadi malem ada," ujar Rustam kepada detikJogja di lokasi sore ini.
"Dia minta-minta ke kendaraan yang lalu lalang. Orang ini akting itu, aslinya nggak sakit, dia nggak pincang. Sudah sering ditegur sama orang-orang yang lewat," lanjutnya.
Rustam menyebut, pengemis itu sudah cukup lama berkeliaran di sekitar simpang tiga UIN. Dia awalnya tidur di selasar toko-toko.
"Udah lama, hampir setahunan. Dulu dia tidur di depan Indomaret, di mana-mana. Akhirnya dia ngekos di sekitar ringroad, kosnya Rp 800 ribuan kalau nggak salah. (Ngekos hasil uang ngemis?) Iya, dia ngekos dari hasilnya itu," katanya.
Rustam menjelaskan, pengemis itu masih muda. Dia bilang, pengemis itu sempat tinggal di daerah dekat Pasar Kembang, Kota Jogja bersama orang tuanya. Setelah kedua orang tuanya meninggal, dia lantas tak punya tempat tinggal lagi dan akhirnya menjadi pengemis.
"Aslinya dulu itu dia kecilnya di Bandung tapi orang tuanya meninggal semua, dia dulu tinggal di sebelah barat Pasar Kembang, kalau nggak salah. Terus dia bikin KTP itu baru-baru ini belum ada sebulan," ungkapnya.
"Mungkin (usia) 30-an berapa gitu, masih muda. Panggilannya kalau di sini Ahok. Tapi nama aslinya saya nggak tahu," jelasnya.
Rustam menyebut belum ada petugas yang mengamankan pengemis itu di sekitar lokasi.
"Sampai sekarang belum ada petugas yang datang," pungkasnya.
(aap/aap)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan