Alasan Ortu Rezha Pilih Tak Ajukan Proses Hukum Kematian Anaknya

Alasan Ortu Rezha Pilih Tak Ajukan Proses Hukum Kematian Anaknya

Tim detikJogja - detikJogja
Rabu, 03 Sep 2025 09:15 WIB
Yoyon Surono, ayah almarhum Rheza Sendy Pratama (21) mahasiswa Amikom Yogyakarta yang meninggal saat ikut aksi di sekitar Polda DIY ditemui wartawan, Selasa (2/9/2025
Yoyon Surono, ayah almarhum Rheza Sendy Pratama (21) mahasiswa Amikom Yogyakarta yang meninggal saat ikut aksi di sekitar Polda DIY ditemui wartawan, Selasa (2/9/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Jogja -

Orang tua Rheza Sendy Pratama memilih tak mengajukan proses hukum untuk kematian anaknya yang ditemukan tewas dengan penuh luka. Ayah Rezha, Yoyon Surono, mengaku tak tega jika makam anaknya harus dibongkar dan jasadnya diautopsi.

"Kita sudah tidak tega melihat anak kita nanti misalnya ada terus diautopsi dibongkar-bongkar kita nggak tega," katanya saat ditemui di kediamannya di Mlati, Sleman, Selasa (2/9/2025).

Yoyon juga tak ingin kasus ini berlarut. Dia percaya anaknya tetap akan mendapat keadilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Intinya kita nggak akan proses hukum. Biar Rheza tenang, keluarga itu juga tenang. Saya nggak ingin berlarut-larut," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Kita itu intinya gini. Semua dikembalikan ke Yang Kuasa. Masalah keadilan nanti sudah ada yang nanggung," imbuh dia.

Menurutnya, kematian anaknya berada di luar kendali manusia. Bahkan, ketika Kapolda DIY menawarkan langsung untuk proses hukum, keluarga tetap menolak.

"Kemarin Bapak Kapolda juga sudah rawuh ke sini, dia menyampaikan bilang sungkawa atas kejadian yang menimpa anak saya. Di sini Pak Kapolda juga menyampaikan bahwasannya apabila nanti ada dibutuhkan autopsi atau apa nanti persetujuan," katanya.

Diketahui, Rheza Sendy yang merupakan mahasiswa Amikom ditemukan meninggal dunia pada Minggu (31/8) pagi. Rheza meninggal dengan tubuh penuh luka.

Yoyon mengetahui anaknya dipenuhi luka memar saat dirinya memandikan mendiang Rheza. Saat itu pula dia menemukan kondisi leher jenazah patah dan di tubuh tersebut ditemukan bekas pijakan sepatu.

"Tadi aku sudah melihat dan ikut mandikan, yang sini (leher kiri) kayak patah, pas dikucir kepala (yang dislokasi) juga harus di-krek (dikembalikan) sama yang di sana. Cuma yang paling kelihatan kan bekas-bekas sepatu PDL itu sini (perut bagian kanan), sama bekas sayatan-sayatan (memar pukulan). Sayatan kayak bekas digebuk itu loh. Bocor (kepalanya) itu," ungkap Yoyon usai pemakaman anaknya, Minggu (31/8).




(afn/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads