RSUP Dr Sardjito menerima 29 pasien yang ditangani selama gelombang demonstrasi di Jogja dan sekitarnya. Satu pasien yakni mahasiswa Amikom Yogyakarta Rheza Sendy Pratama.
"Jadi dari mulai demo dijalankan, itu kita sudah menerima sampai hari ini, pagi ini jam 7 pagi, kita menerima 29 pasien yang kita rawat di Sardjito," kata Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan, saat ditemui wartawan, Senin (1/9/2025).
"Yang menjalani rawat inap dari 29 itu ada 13 pasien," sambung Banu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 29 pasien, ada dua orang merupakan rujukan dari Purworejo, Jawa Tengah.
ujarnya. "Ini ada 2 pasien tiba dari luar DIY. Itu kita tangani. Jadi ini tidak hanya DIY. Dari Purworejo (dua-duanya)," jelas Banu.
Selain itu, ada satu orang meninggal yakni Rheza Sendy Pratama. Banu mengatakan Rheza tiba di RS pada Minggu (31/8) dalam kondisi tidak sadar.
"Yang meninggal dunia, dari 29 itu 1 meninggal dunia," tambahnya.
"Pasien masuk di kami jam 06.30 WIB, masuk sudah dalam kondisi jelek begitu. Kemudian tim medis kami melakukan namanya RJP, resusitasi jantung. Secara maraton, sekitar 30 menit, namun demikian jam 07.06 WIB kami menyatakan beliau meninggal dunia," jelas Banu kepada wartawan, Senin (1/9).
Banu mengatakan keluarga Rheza tidak berkenan dilakukan visum. Oleh karena itu, pihaknya mengatakan penyebab kematian Rheza karena henti jantung atau cardiac arrest.
"Kebetulan pula kemarin dari pihak keluarga juga tidak berkenan untuk dilakukan visum lebih lanjut. Sehingga diagnosa cardiac arrest ini masih kita tegakkan dengan cardiac arrest. Penyebab kematian ya cardiac arrest (henti jantung) itu," ujarnya.
(afn/ams)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan