Pihak RS Ungkap Penyebab Meninggalnya Rheza Sendy Mahasiswa Amikom

Pihak RS Ungkap Penyebab Meninggalnya Rheza Sendy Mahasiswa Amikom

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 01 Sep 2025 14:28 WIB
Pemakaman mahasiswa Amikom Jogja, Rheza Sendy Pratama (21) di Mlati, Sleman, Minggu (31/8/2025).
Pemakaman mahasiswa Amikom Jogja, Rheza Sendy Pratama (21) di Mlati, Sleman, Minggu (31/8/2025). Foto: dok. detikJogja
Jogja -

Mahasiswa Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama, meninggal dunia usai mengikuti aksi di sekitar Mapolda DIY pada Minggu kemarin. RSUP Dr Sardjito mengungkap penyebab kematian Rheza.

Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan mengatakan Rheza tiba di rumah sakit pada Minggu (31/8/2025) pukul 06.30 WIB. Pihaknya pun menjelaskan prosedur penanganan terhadap Rheza yang datang dalam kondisi tidak sadarkan diri.

"Pasien masuk di kami jam 06.30 WIB, masuk sudah dalam kondisi jelek begitu. Kemudian tim medis kami melakukan namanya RJP, resusitasi jantung. Secara maraton, sekitar 30 menit, namun demikian jam 07.06 WIB kami menyatakan beliau meninggal dunia," jelas Banu kepada wartawan, Senin (1/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banu mengatakan keluarga Rheza tidak berkenan dilakukan visum. Oleh karena itu, pihaknya mengatakan penyebab kematian Rheza karena henti jantung atau cardiac arrest.

"Kebetulan pula kemarin dari pihak keluarga juga tidak berkenan untuk dilakukan visum lebih lanjut. Sehingga diagnosa cardiac arrest ini masih kita tegakkan dengan cardiac arrest. Penyebab kematian ya cardiac arrest (henti jantung) itu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, Rheza merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti aksi di sekitar Mapolda DIY, Sleman, Sabtu (30/8). Jenazahnya pun dimakamkan pada Minggu (31/8) sore di Padukuhan Jateng, Sendangadi, Mlati, Sleman.

Ayah Rheza, Yoyon Surono, mengaku terakhir anaknya itu pamit untuk ngopi bersama temannya. Namun, dia mendapat kabar jika anaknya sudah berada di RSUP Dr Sardjito.

Yoyon lalu mengungkap kondisi tubuh Rheza penuh luka memar saat memandikan jenazah. Leher Rheza disebut patah, dan ada pijakan sepatu di tubuh Rheza.

"Tadi aku sudah melihat dan ikut mandikan, yang sini (leher kiri) kayak patah, pas dikucir kepala (yang dislokasi) juga harus di-krek (dikembalikan) sama yang di sana. Cuma yang paling kelihatan kan bekas-bekas sepatu PDL itu sini (perut bagian kanan), sama bekas sayatan-sayatan (memar pukulan). Sayatan kayak bekas digebuk itu loh. Bocor (kepalanya) itu," jelas Yoyon, Minggu (31/8).

Meski demikian pihak keluarga enggan untuk dilakukan autopsi. Yoyon mengakun pasrah dan menganggapnya musibah.

"Enggak, saya enggak mau autopsi soalnya, tadi harusnya sampai sini jam 1, kita sudah masuk awal tadi ada kendala dari kepolisian minta autopsi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Yoyon.

Pihak keluarga pun menganggap kematian Rheza sebagai musibah. Sementara itu, para tokoh berdatangan melayat ke rumah duka. Di antaranya Kapolda DIY Irjen Anggoro Sukartono didampingi Danrem 072/Pamungkas, Kajati DIY, Bupati Sleman, dan Kapolresta Sleman saat melayat ke rumah duka.

Kemudian ada juga Putri Keraton Yogyakarta, GKR Mangkubumi dan GKR Bendara, Mangkubumi sempat menyampaikan duka cita atas meninggalnya Rheza.

Terkait kasus ini, Irjen Anggoro akan melakukan penyelidikan dan penyidikan jika keluarga korban menghendaki peristiwa ini diproses hukum. Akan tetapi, dalam pertemuan itu keluarga korban disebut telah menerima peristiwa itu.

"Kami juga sudah menyampaikan maksud kedatangan apabila keluarga akan mempertanyakan sampai kepada proses hukum dari meninggalnya kami siapkan semua proses itu mulai dari penyelidikan, penyidikan. Namun proses awal keluarga menolak untuk melakukan ekshumasi dan keluarga menerima," kata Anggoro.

Meski demikian, Anggoro tetap membuka diri kepada keluarga korban jika nantinya berubah pikiran dan ingin agar kasus ini diusut.

"Kalau nanti keluarga di kemudian hari berubah pikiran dan ingin mempertanyakan proses hukum terhadap meninggalnya saudara Rheza kami siap untuk melakukan penyidikan," tegasnya.




(ams/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads