Elemen mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Jogja Memanggil menggelar demonstrasi di Bundaran UGM hari ini. Mereka kali ini menyerukan 17 tuntutan.
Humas Aliansi Jogja Memanggil, Boengkoes bilang aksi ini merespons meninggalnya driver ojol Affan Kurniawan (21) dan terakhir meninggalnya mahasiswa Amikom Yogyakarta Rheza Sendy Pratama (21 tahun).
"Aksi Jogja Memanggil tanggal 1 September 2025 di Bundaran UGM ini akan merespons beberapa kejadian yang terjadi, terutama kemarin di Jakarta, tanggal 25 Agustus, almarhum Affan Kurniawan yang meninggal dunia akibat dilindas polisi dengan sengaja menggunakan mobil baracuda-nya," kata dia ditemui wartawan di sela aksi, Senin (1/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu lagi kawan kita Rheza yang di Jogja, yang kemudian dibunuh oleh aparat kepolisian," lanjut dia.
Dia bilang aksi ini sekaligus merespons beberapa kebijakan Prabowo yang dinilai menyengsarakan masyarakat Indonesia. Mulai dari awal pembentukan kabinet, efisiensi anggaran pendidikan, PPN 12%, hingga soal naiknya tunjangan DPR beberapa waktu lalu yang menyebabkan amarah publik.
Dia melanjutkan, Bundaran UGM dijadikan tempat aksi hari ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, sudah banyak isu simpang siur di luar yang berpotensi menjadi bahan bakar bagi provokator.
"Kenapa lokasinya di Bundaran UGM, yang pertama ada isu yang cukup digoreng. Kami juga antisipasi untuk melakukan aksi di Malioboro karena takutnya ada provokatif, entah kita nggak tahu itu dari mana," katanya.
Oleh karena itu, mereka kemudian sepakat melakukan demonstrasi di Bundaran UGM untuk meminimalisir adanya provokasi dalam aksi tersebut.
"Jangan sampai teman-teman pedagang kaki lima yang mencari nafkah di Malioboro itu, ya, terganggu aktivitas ekonomi untuk mencukupi kehidupan mereka sehari-hari itu, karena ada aksi dan lain sebagainya, kira-kira seperti itu," jelasnya.
Dalam aksi ini, mereka menyerukan 17 tuntutan. Mereka memberikan ultimatum, jika salah satu tuntutan itu tak dipenuhi maka mereka mendesak agar Prabowo-Gibran turun dari jabatannya serta melakukan pemilu ulang. Berikut isi tuntutannya:
- Gagalkan pemangkasan anggaran pendidikan dan wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis, serta bervisi kerakyatan!
- Usut tuntas segala brutalitas aparat yang merenggut nyawa rakyat, terutama dalam demonstrasi belakangan ini!
- Bebaskan semua demonstran, pejuang lingkungan, pejuang ham, serta pejuang demokrasi!
- Pecat dan adili Listyo Sigit Prabowo!
- Reformasi POLRI sekarang juga!
- Tarik militer ke barak, hapus komando teritori, dan cabut UU TNI
- Turunkan kenaikan pajak bumi dan bangunan di seluruh wilayah indonesia dan pajaki setinggi-tingginya orang kaya di Indonesia!
- Hapus program korup dan pencitraan bernama Makan Bergizi Gratis!
- Hapus segala tunjangan di luar gaji pokok dan jaminan sosial-kesehatan bagi anggota dpr, pejabat pemerintahan, serta perwira TNI-POLRI!
- Setarakan gaji pokok anggota DPR, pejabat pemerintahan, serta perwira TNI-POLRI seperti rata-rata upah buruh secara nasional!
- Naikkan upah buruh, turunkan kebutuhan pokok rakyat!
- Gratiskan biaya kesehatan bagi semua rakyat
- Gagalkan segala proyek strategis nasional!
- Lawan segala mafia tanah!
- Sahkan RUU perampasan aset koruptor untuk memiskinkan koruptor dan keluarganya!
- Gagalkan penulisan Sejarah Nasional Indonesia
- Tangkap, adili dan penjarakan pejabat dan aparat pelanggar HAM!
(afn/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan