Dampak Terkena Gas Air Mata dan Cara Mengatasinya, Apakah Berbahaya?

Dampak Terkena Gas Air Mata dan Cara Mengatasinya, Apakah Berbahaya?

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 01 Sep 2025 11:12 WIB
A woman is assisted as she reacts to teargas, during a nationwide strike called by Mozambique presidential candidate Venancio Mondlane to protest the provisional results of an October 9 election, in Maputo, Mozambique, October 21, 2024. REUTERS/Siphiwe Sibeko      TPX IMAGES OF THE DAY
Pedemo di Mozambik ditembakan gas air mata. (Foto: REUTERS/Siphiwe Sibeko)
Jogja -

Baru-baru ini, penyampaian aspirasi rakyat di berbagai wilayah Indonesia diwarnai penggunaan gas air mata oleh aparat. Tak ayal, para demonstran mengenakan kacamata, helm, maupun pasta gigi sebagai bentuk antisipasi.

Dirujuk dari Medical News Today, gas air mata alias tear gas bukanlah benar-benar gas. Alih-alih, material ini tersusun dari bahan kimia padat atau cair yang lazimnya berbentuk semprotan atau bubuk.

Bahan kimia penyusun gas air mata dapat berbeda-beda, di antaranya adalah chloroacetophenone (CN), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), dan dibenzoxazepine (CR). Dapat juga mengandung kombinasi dari sejumlah bahan kimia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila sampai terpapar, terdapat beberapa dampak yang akan dialami. Berikut daftar dampak terkena gas air mata dan cara mengatasinya yang perlu dipahami masyarakat.

ADVERTISEMENT

Dampak Gas Air Mata

Menurut penjelasan dari Oregon Health Authority, dampak gas air mata biasanya dirasakan selama 15-30 menit usai terpapar. Efek buruknya dapat menimpa seseorang akibat kontak kulit, kontak ke bagian mata, dan pernapasan.

Dampaknya terhadap kesehatan tubuh bergantung pada beberapa faktor, meliputi jumlah, lama waktu papar, area tubuh yang terkena, dan kondisi medis seseorang. Dirujuk dari Healthline, dampak gas air mata berdasar area tubuh yang terpapar adalah:

1. Mata

  • Keluar air mata
  • Gatal-gatal
  • Rasa terbakar
  • Kebutaan sementara
  • Pandangan blur
  • Luka bakar kimia
  • Kelopak mata menutup

Dalam jangka panjang, atau bila terkena dengan jarak dekat, gas air mata dapat menyebabkan pendarahan, katarak, erosi kornea, kerusakan saraf, dan paling parahnya, kebutaan.

2. Hidung dan Mulut

  • Tersedak
  • Rasa gatal
  • Rasa terbakar
  • Batuk-batuk
  • Sulit bernapas
  • Air liur keluar
  • Sesak dada
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Gagal napas

3. Kulit

  • Lepuh
  • Kemerahan
  • Luka bakar kimia
  • Gatal-gatal
  • Alergi dermatitis

Lebih lanjut, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menerangkan eksposur jangka panjang gas air mata punya efek yang lebih fatal. Sebut saja, kebutaan, glaukoma, kegagalan pernapasan, dan kematian mendadak akibat luka bakar kimia di paru-paru.

Guru Besar Farmasi UNAIR, Prof Dr Dwi Setyawan SSi, MSc, Apt mengatakan bahwa efek gas air mata dapat lebih buruk bila digunakan di ruangan tertutup. Sebaliknya, di ruang terbuka, efeknya bisa tereduksi.

"Bahan ini telah diberi peringatan. Bahan pembuat gas air mata adalah bahan beracun. Bahan beracun ini akan berdampak jika diarahkan ke ruangan tertutup dan konsentrasinya meningkat dalam bubuk dan gas. Dampaknya sangat mengganggu bagi tubuh, baik untuk mata maupun bagian tubuh lainnya. Tentu saja, efek ini akan berkurang jika gas air mata digunakan di ruang terbuka yang masih memiliki akses oksigen," jelasnya pada 2022 lalu, dilansir situs resmi Fakultas Hukum UNAIR.

Paparan minimalis gas air mata tidak menyebabkan kematian. Namun, dalam konsentrasi banyak dan lama, terlebih bila kondisi medis seseorang sudah buruk, gas air mata bisa berakibat fatal. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Cara Mengatasi Gas Air Mata

Diringkas dari CDC, berikut hal-hal yang harus dilakukan apabila terpapar gas air mata:

1. Jauhi Lokasi Paparan

Mula-mula, setelah terekspos, baik di bagian tubuh mana saja, segera jauhi lokasi. Pergi ke tempat lain yang aman untuk menghindari paparan lebih lanjut gas air mata. Dikhawatirkan, bahan-bahan kimia tear gas menyebabkan efek lebih parah.

2. Lepas Pakaian

Sisa-sisa gas air mata mungkin menempel di pakaian. Oleh karena itu, detikers disarankan segera melepasnya. Hindari menarik pakaian ke atas kepala karena bisa mengontaminasi area kepala. Bila membantu orang lain, jangan sembarangan menyentuh.

3. Bilas dengan Air Mengalir

Cuci semua bahan sisa gas air mata di tubuh dengan air mengalir. Jika terkena mata, bilas dengan air biasa selama 10 sampai 15 menit. Lepaskan lensa kontak dan simpan bersama pakaian kotor. Adapun kacamata, dapat dicuci dengan sabun dan air.

Apabila gas air mata mengenai kulit, cuci bagian yang terpapar dengan sabun dan air. Hanya saja, jangan menggosok terlalu keras karena dapat menyebabkan iritasi meluas.

Berbahayakah Gas Air Mata yang Kedaluwarsa?

Media sosial sempat dihebohkan foto dan video selongsong gas air mata dengan tanggal kedaluwarsanya yang sudah lama lewat. Apakah kemudian gas 'basi' tersebut menjadi lebih berbahaya dan punya efek fatal?

Dikutip dari Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), gas air mata kedaluwarsa jadi lebih berbahaya karena dapat terurai menjadi gas sianida, fosgen, dan nitrogen. Informasi ini didapat dari hasil penelaahan oleh MΓ³nica KrΓ€uter, seorang ahli kimia dari SimΓ³n BolΓ­var University, Venezuela.

Keterangan senada juga dibawakan oleh ahli direktur medis di Oregon Poison Center, Dr Rob Hendrickson. Menurutnya, gas kedaluwarsa berbahaya karena mekanisme pembakaran tidak sempurna. Akibatnya, gas keluar terlalu cepat atau dalam konsentrasi terlalu tinggi. Di samping itu, komponen kimia gas air mata dapat berubah setelah outdate.

Di sisi lain, pakar kimia dan dosen Universitas Pertahanan, Dr Mas Ayu Elita Hafizah SSi MSi justru bilang gas kedaluwarsa berkurang keefektifannya. Dengan demikian, tingkat bahaya yang dihadirkan gas ini lebih rendah.

"Zat kimia yang telah melewati masa kedaluwarsa tidak dapat berfungsi secara optimal, karena struktur kimianya sudah terurai. Zat tersebut akan menjadi sama sekali tidak berfungsi, atau efektivitasnya berkurang," terangnya pada 2022 lalu, dilansir laman Polrestabes Semarang.

Terlepas dari lebih berbahaya atau tidaknya gas air mata kedaluwarsa, bahan pemecah huru-hara ini sudah semestinya digunakan sesuai standar keselamatan. Tindakan sembrono menggunakan gas yang telah kedaluwarsa tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun.

Nah, itulah penjelasan ringkas mengenai dampak gas air mata dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads