Sadisnya David Pembunuh di Medan, Pernah Masukkan Botol ke Kemaluan Pacar

Regional

Sadisnya David Pembunuh di Medan, Pernah Masukkan Botol ke Kemaluan Pacar

Finta Rahyuni - detikJogja
Kamis, 28 Agu 2025 17:20 WIB
Tampang pelaku David Chandra yang tega membunuh pacarnya sendiri. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Foto: Tampang pelaku David Chandra yang tega membunuh pacarnya sendiri. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Jogja -

Seorang pria bernama David Chandra (41) dengan sadis membunuh pacarnya wanita berinisial L (44) di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Bahkan, David sempat menganiaya L dengan memasukkan botol ke kemaluan.

Dilansir detikSumut pada Kamis (28/8/2025), Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, menerangkan David membunuh korban di lantai 3 rumah pelaku di Jalan Pukat II, Kecamatan Medan Tembung, Minggu (24/8).

Sebelum melakukan pembunuhan, Bayu menerangkan, David sempat tinggal dengan korban sejak Desember 2024. Selama tinggal bersama itu, David sering menganiaya korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, David pernah memasukkan bekas botol bir ke kemaluan korban. Kekejian itu terbukti dari rekaman video penganiayaan yang tersimpan di handphone pelaku.

ADVERTISEMENT

"Hubungan pelaku dengan korban berdasarkan pengakuan sebelumnya pacar. Pelaku ini sudah cerai dari 2021, korban janda dan sudah punya anak. Sangat sadis dan tak manusiawi. Sampai botol dimasukkan, mohon maaf, ke alat kelamin perempuan, kencing di dalam baskom juga disuruh minum kepada korban. Botol juga digunakan untuk penganiayaan, sehingga korban mengalami lebam di tangan, kaki, kepala," kata Bayu, Rabu (27/8).

Bayu menerangkan, David pernah menusuk kaki korban menggunakan gunting, tetapi pelaku membantahnya.

Cekcok Sebelum Bunuh Korban

Lebih lanjut, Bayu menerangkan David sempat cekcok dengan korban pada Sabtu (23/8) pagi. Cekcok keduanya berlangsung sebelum David membunuh korban pada Minggu (24/8) sekira pukul 01.00 WIB.

Meski Bayu belum memerinci hal yang memicu percekcokan David dan korban, dia mengatakan korban sempat marah hingga botol bir dilempar sampai pecah. Pada pukul 13.00 WIB, keduanya mengonsumsi narkoba yang berbeda.

"Tersangka menggunakan esktasi, sementara korban menggunakan sabu-sabu," kata Bayu.

Bayu mengatakan, David keluar rumah dengan seorang pria pada pukul 14.00 WIB. Lalu, sabu-sabu yang berkurang dipermasalahkan oleh David pada pukul 20.00 WIB.

Sebab itu, sabu-sabu itu ditanyakan David hingga cekcok dengan korban sehingga lengan korban dipukul David berkali-kali.

Diakui korban kepada David, sabu-sabu itu diletakkan di bawah tempat tidur. Namun, David tidak menemukan barang tersebut saat mengecek.

Sebab emosi, David memukuli korban sembari bertanya soal di mana sabu-sabu tersebut. Korban pun menjawab sabu-sabu tersebut ada di sarung bantal.

"Korban menunjuk ke sarung bantal, namun tidak ada juga," jelas Bayu.

Tangan korban pun kembali dipukuli David. Meski berusaha melindungi diri, korban pun dipukul badan, tangan, kaki, dan kepalanya oleh David menggunakan botol bir.

Korban pun berlumuran darah. Usai itu, David memanggil pembantunya agar korban dibawa ke rumah sakit.

David Sempat Dibui Sebab Kasus Penganiayaan

Bayu menerangkan, David pernah dibui lantaran kasus penganiayaan pada 2023. David pun meminta tolong kepada korban untuk membantu mengurus kasusnya. Namun, David berakhir dendam karena korban tidak mau membantunya.

"Modusnya si pelaku sakit hati, tahun 2023, si pelaku pernah jadi tersangka di sini juga (Polrestabes Medan). Pelaku pernah minta tolong pada korban mengurus perkara tersebut, ternyata tak dilakukan pengurusan, sehingga pelaku menjalani hukuman dan sampai di lapas. Modusnya pacaran, sehingga karena sakit hati, dia merasa akan melakukan balas dendam, sementara (korban) ditaruh di rumahnya dan melakukan tindakan kekerasan," jelasnya.

Selama tinggal bersama sejak Desember 2024, Bayu mengungkapkan, David mengekang dan tidak mengizinkan korban untuk menggunakan handphone. David juga melarang korban untuk pergi selain hanya di lantai 3.

"(Korban) tak pernah turun dan bersosialisasi di bawah ke lantai 1 atau 2," sebutnya.

Bayu menyebutkan, David cenderung bersifat tempramen. Pihaknya pun bakal memeriksa kondisi psikologis David.

"Kita akan lakukan pemeriksaan untuk psikologisnya. Memang pelaku ini temperamen, residivis tindak penganiayaan 2023, masuk ke tempat kami (polrestabes), sampai masuk lapas," ujarnya.




(apu/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads