Rekam Jejak Dwi Hartono Otak Pembunuh Kacab Bank di Kasus Ijazah Palsu

Regional

Rekam Jejak Dwi Hartono Otak Pembunuh Kacab Bank di Kasus Ijazah Palsu

Tim detikcom - detikJogja
Rabu, 27 Agu 2025 17:49 WIB
Dwi Hartono, aktor penculikan dan pembunuhan kacab bank di Jakarta
Dwi Hartono, aktor penculikan dan pembunuhan kacab bank di Jakarta (Foto: Dok. Istimewa)
Jogja -

Polisi telah menetapkan Dwi Hartono sebagai tersangka kasus penculikan kacab bank di Jakarta, M Ilham Pradipta. Dwi Hartono ternyata pernah dibui gegara kasus ijazah palsu di Semarang.

Dilansir detikJateng, Rabu (27/8/2025), kasus yang menjerat Dwi Hartono alias Feri itu terjadi pada 2012 silam. Kala itu dia ditangkap Polrestabes Semarang karena memanipulasi nilai empat calon mahasiswa agar masuk ke Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Modusnya lewat bimbingan belajar (bimbel).

"Lewat bimbingan belajar bernama Smart Solution, dia (Feri) bisa membuat orang masuk ke universitas bahkan dengan mengubah ijazah IPS menjadi IPA," ungkap Kapolrestabes Semarang yang saat itu dijabat oleh Kombes Elan Subilan di Mapolres, Jalan Dr. Sutomo, Semarang, Senin, 28 Mei 2012.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi soal Dwi Hartono yang kala itu berstatus mahasiswa FK Unissula awalnya diterima polisi lewat surat kaleng pada 26 Mei 2012. Dalam surat itu disebutkan ada sejumlah nama yang terkait dengan kasus dugaan pemalsuan ijazah.

ADVERTISEMENT

Surat itu pun turut mengungkap modus penyebarluasan jasa pemalsuan ijazah yang dilakukan Dwi Hartono. Disebutkan Dwi mematok harga Rp 100-500 juta untuk calon mahasiswa yang ingin masuk lewat 'pintu belakang'.

Kasus itu pun sempat dilaporkan Dekan FK Unissula yang kala itu dijabat Taifuqurrachman ke SPKT Polrestabes Semarang pada 23 April 2012 silam. Pihak kampus sempat hendak mencabut laporan itu, namun ditolak polisi dengan alasan kasus itu bukan delik aduan tapi pidana murni.

"Kami akan mendalami kasus ini walaupun ada pihak yang mendesak agar penelusuran kasus ini dihentikan," ungkap Elan.

Polisi pun akhirnya mengetahui Dwi Hartono ternyata melakukan joki pengerjaan tes masuk kampus. Adapun modusnya yakni melibatkan joki dalam pengerjaan tes dan jawaban diberikan penjoki kepada calon mahasiswa melalui pesan singkat menggunakan ponsel berbentuk jam tangan.

"Jadi modusnya menggunakan jam tangan canggih yang bisa digunakan untuk SMS dan telepon," ujar Elan.

Dalam kasus itu, polisi menyita barang bukti berupa satu unit mobil, sejumlah stempel berlogo universitas dan SMA, proposal rincian harga yang disiapkan Dwi Hartono untuk kliennya. Aksi sulap ijazah itu dilakukan sejak 2006 silam.

"Modus mengumpulkan stempel adalah mendatangi universitas dengan dalih meminta bukti kunjungan hadir," kata Kapolres.

Saat itu, Dwi Hartono hanya mengakui memalsukan ijazah milik empat orang meski sebelumnya dia mengaku sempat melayani 20 orang.

Dwi Hartono Dalang Penculikan Kacab Bank

Sebagai informasi, Ilham Pradipta ditemukan tewas di Serang Batu, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8) pagi. Ilham tewas usai diculik para pelaku setelah meeting bersama rekan kerjanya di supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8).

Empat aktor intelektual atau otak penculikan dan pembunuhan M Ilham Pradipta. Keempat pelaku yakni C, DH, YJ, dan AA ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Penangkapan DH, YJ dan AA dilakukan di Solo, Jawa Tengah, pada 23 Agustus malam. Sedangkan C ditangkap pada 24 Agustus sore di kawasan PIK, Jakarta Utara.

Polisi pun mengungkap aktor penculikan Mohamad Ilham Pradipta (37), salah satunya DH alias Dwi Hartono adalah seorang pengusaha bimbingan belajar (bimbel).

"DH merupakan salah satu dari aktor intelektual penculikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (26/8).




(ams/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads