Duduk Perkara Residen RS Sardjito Jadi Korban Kekerasan Keluarga Pasien

Duduk Perkara Residen RS Sardjito Jadi Korban Kekerasan Keluarga Pasien

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 25 Agu 2025 20:49 WIB
RSUP Dr. Sardjito Garapan Hutama Karya
RSUP dr Sardjito. Foto: Dok. Hutama Karya
Sleman -

Seorang dokter residen pria inisial EN menjadi korban kekerasan yang dilakukan keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito. Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, menjelaskan duduk perkara kasus tersebut.

Dia menjelaskan, peristiwa berawal dari RSUP Dr Sardjito yang menerima pasien rujukan dari RS Soerojo dalam kondisi kritis. Pasien itu masuk UGD pada Jumat (22/8) dan pada saat datang sudah menderita pendarahan lambung. Namun, pada dini hari Sabtu (23/8) kondisi pasien sudah memburuk dan tidak tertolong.

"Malam itu, ternyata kondisinya makin buruk. Kita sudah berupaya maksimal sesuai dengan prosedur di bawah pengawasan dokter anestesi yang ketat, ternyata beliau tidak bisa tertolong dan meninggal (pada Sabtu pagi)," kata Banu saat ditemui wartawan, Senin (25/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas kondisi itu, salah seorang keluarga korban merasa tidak terima dan emosional. Secara spontan, keluarga pasien itu kemudian meluapkan emosi dengan melakukan kekerasan pada seorang dokter residen yang bertugas.

ADVERTISEMENT

"Memang dipukul, begitu. Kemudian karena yang mukul cewek dia sendiri mau jatuh. Nah residen kami sempat memegangi supaya dia (pelaku) nggak jatuh," jelasnya.

Banu menegaskan, yang melakukan penganiayaan ini bukan yang merupakan tenaga medis.

"Itu yang melakukan bukan nakes tersebut, tetapi keluarganya," jelasnya.

Banu Hermawan menjelaskan, pihaknya tidak menoleransi perilaku kekerasan maupun bullying dalam bentuk apa pun.

"Kami sampaikan bahwa RSUP Dr Sardjito dan FKKMK UGM berkomitmen untuk menghilangkan atau zero bullying di dalam ranah pendidikan kedokteran. Kami tidak menolerir adanya bullying, baik yang dilakukan oleh keluarga pasien atau oleh internal tenaga medis lain," kata Banu.

Banu melanjutkan, kasus ini kemudian telah diselesaikan. Pelaku disebut telah meminta maaf kepada korban.




(afn/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads